Jumat, 26 Desember 2025

Tax Amnesty Belum Cukup Dijadikan Untuk Pembangunan

Administrator - Jumat, 08 April 2016 08:01 WIB
Tax Amnesty Belum Cukup Dijadikan Untuk Pembangunan

MEDAN | SUMUT24 Kebijakan tax amnesty (pengampunan pajak) yang akan dibahas dengan DPR belum cukup untuk menjadikan uang yang masuk ke Indonesia tersebut untuk pembangunan. Karena selain tax amnesty negara masih membutuhkan instrument lain, agar nantinya uang yang masuk tersebut benar-benar bisa digunakan untuk membiayai pembangunan.

Baca Juga:

Menurut ekonom Sumut Gunawam Benjamin, jika ada seorang pengusaha (WNI) yang mendapatkan tax amnesty, berarti dia nantinya akan membawa uang yang disimpan di luar untuk dimasukan ke Indonesia. “Nah duit tersebut pastinya dalam mata uang asing. Umumnya dalam mata uang US Dolar, jika uang US Dolar tersebut disimpan dalam bentuk rekening tabungan US Dolar di Bank, maka uang milik WNI itu tidak begitu bermanfaat,”katanya Kamis (7/4).

Yang diharapkan adalah, uang yang dimiliki WNI itu di jual (ditukar) ke mata uang rupiah. Nah disaat itulah uang US Dolar tersebut bisa digunakan untuk membiayai impor, membayar hutang dan lain sebagainya. Namun, instrumennya juga harus jelas bagi warga yang berniat menginvestasikan uang Rupiahnya.

“Jadi salah satu caranya begini, WNI yang dapat pengampunan tersebut bisa membeli instrument keuangan yang pas dan memberikan keuntungan. Misalkan pemerintah mengeluarkan obligasi yang diperuntukan untuk membiayai proyek pembangunan infrastruktur. Nah uang Rupiah yang dimiliki WNI tersebut bisa dibelikan ke obligasi dan mendapatkan keuntungan,”ujarnya.

Sehingga baik pemerintah dan warga sama-sama diuntungkan dengan kebijakan ini. Semakin baik instrument keuangan yang ditawarkan, saya pikir hal ini akan semakin baik untuk menyerap keinginan banyak WNI yang duitnya tertanam diluar untuk dibawa pulang.

“Jadi memang harus komperhensif. Tidak hanya pengampunan saja, namun lebih dari itu kita persiapkan instrument yang jelas dan komplit. Karena jika semua duit WNI yang ada diluar ditarik masuk, saya tidak yakin uang tersebut 100% mampu dikelola untuk pembangunan. Oleh karena itu pemerintah bukan hanya mempersiapkan Undang-undangnya saja,”katanya.

Namun menyediakan instrument investasi yang diperuntukan untuk membiayai pembangunan menjadi penting. Jika semua terealisasi kita akan mendapatkan manfaat besar dari arus uang masuk tersebut. “Pemerintah tidak akan kesulitan untuk mencari sumber pembiayaan, pembangunan berjalan optimal, nilai tukar Rupiah menguat, dan yang tak kalah penting berkurangnya jumlah angka pengangguran,”pungkasnya.(nis)

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
beritaTerkait
YBM PLN UIP Sumbagut Salurkan Bantuan bagi Korban Banjir di Kota Langsa
PLN Hadir Beri Solusi Kelistrikan melalui Bantuan Genset untuk BPDAS Aceh
Pemkab Asahan Serahkan Petikan Keputusan Pengangkatan 2.514 PPPK Paruh Waktu
Bupati Asahan Serahkan Bantuan Alsintan untuk Dukung Percepatan Swasembada Pangan
Liburan Sekolah Makin Asik, Kolam Renang BUMD Deli Serdang Gandeng Wak Udin, Bintang Iklan Kocak Beri Promo Spesial
Polda Sumut Pastikan Ibadah Natal Berjalan Aman, Ribuan Jemaat Gereja di Medan Dijaga Ketat
komentar
beritaTerbaru