Senin, 04 Agustus 2025

Herawati: 5.000 Ha Kelapa Sawit di Sumut Diremajakan

Administrator - Kamis, 27 Juni 2019 13:14 WIB
Herawati: 5.000 Ha Kelapa Sawit di Sumut Diremajakan

Medan | SUMUT24.co Pemerintah Provinsi Sumut terus mendorong peremajaan pohon kelapa sawit. Ribuan hektare tanaman itu sudah diremajakan di daerah ini.

Baca Juga:

“Program yang sudah dilaksanakan pemerintah adalah peremajaan kelapa sawit dan itu dibiayai dana CPO Fund. Itu dana kutipan ekspor yang dikelola BPDPKS (Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit) di bawah Kemenkeu. Peremejaan sawit mulai dari tahun 2017 sudah mencapai 5000 hektare,” kata Kepala Dinas Perkebunan Sumut, Herawati di sela-sela kegiatan Dialog Publik Bioesel 50 dan Deklarasi Forum Wartawan Perkebunan (Sumut), Kamis (27/6/2019).

Saat ini lanjut Herawati, luas area sawit di Sumatera Utara mencapai 1,3 juta hektare. Daerah ini merupakan provinsi dengan luasan lahan sawit terbesar kedua di Indonesia setelah Riau. Produksi CPO mencapai 5 juta ton per tahun. Sehingga peremajaan tanaman kelapa sawit menjadi salah satu faktor yang diharapkan dapat mendongkrak produksi CPO (crude palm oil).

“Karena 50 persen area kita adalah petani. Kita tahu tidak semua tanah petani sertifikatnya ada. Dan ternyata sebagian yang dikelola petani itu, di dalam tata ruang yang sudah ditetapkan, ternyata masuk dalam kawasan. Itu perlu multisektor untuk meminimalisir ilegalnya tanah petani,” sebut Herawati.

Dia juga menjelaskan saat ini produksi CPO di Indonesia berada di angka 40 juta ton. Jika B100 diterapkan, maka paling tidak dibutuhkan 50 juta ton CPO.

“Kalau itu diterapkan potensi ekspor akan dikurangi. Karena kita butuh lebih banyak CPO,” ungkapnya.

Peningkatan produksi CPO dipandang sangat strategis mengingat potensinya yang tinggi. Saat ini pemerintah sudah menerapkan Biodiesel B20 (campuran biodiesel 20 persen pada bahan bakar diesel) dan B30, serta akan terus berlanjut. “Kalau potensi biodiesel sekarang ini pemerintah sudah menerapkan B20 dan B30. Ke depan memang, sesuai roadmap perkelapasawitan, kita akan mencapai B100,” jelas Herawati. Penerapan B100 akan berdampak. Ekspor komuditas itu berpotenai dikurangi. Bahkan, moratorium izin perkebunan sawit bakal dihentikan.

“Saat ini Indonesia CPO-nya 40 juta ton. Kalau diterapkan B100 itu bahana baku biodieselnya itu harus kita sediakan 50 juta ton. Artinya moratorium untuk pengembangan kelapa sawit harus dibuka kembali. Kalau tidak dibuka, saya khawatir nanti kita mengimpor dari negara penghasil sawit,” tukas Herawati. (R03)

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
beritaTerkait
Jaga Marwah Siapkan Data Dugaan Jual Beli Proyek di Kabupaten Karo Ke KPK
Wali Kota Tanjungbalai: DPA Tidak Boleh Jadi Kitab
Polda Sumut Bongkar Pabrik Ekstasi Berkedok Kantor Ormas di Medan
Wakil Bupati Asahan Tegaskan Peran ASN dan Desa dalam Akselerasi Pembangunan Daerah
Kemenag Asahan Gelar Gebyar Festival Lagu Kebangsaan Tahun 2025
Bupati Toba Effendi SP Napitupulu Resmi Membuka HKG PKK ke-53 dan BBGRM ke-XXII Tingkat Kabupaten Toba
komentar
beritaTerbaru