
Tanjung Balai Optimis Kembali Mendapatkan Adipura Dari Kementerian Lingkungan Hidup
sumut24.co Tanjung Balai, Tim Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dari Pemerintah Pusat memberikan lampu hijau Pemerintah Kota (Pemko
NewsMEDAN | SUMUT24 Bakal naiknya harga rokok di Indonesia Rp 50 ribu per bungkus, dipastikan berdampak negatif bagi masyarakat bangsa dan negara Indonesia. Apalagi bagi para pecandu rokok, Ucap Pengamat Sosial dan Politik Shohibul Anshor Siregar kepada SUMUT24, Senin (22/8). Menurutnya, Saya pernah membaca pokok-pokok pikiran dari perencana ekonomi dan perbaikan budaya bahwa pola hidup orang miskin itu boros. Sudah miskin boros lagi. salah satu arena pemborosannya ialah dengan merokok. Ada dua kemungkinan yang sama kuatnya di sini. Kemungkinan pertama, dengan menaikkan harga rokok diasumsikan (oleh pemerintah) orang miskin akan dengan sendirinya berhenti toal merokok, karena sudah di luar jangkauannya. Juga diasumsikan keluarga miskin itu akan bertambah sehat, karena tak merokok. Jika ini yang terjadi, maka akan ada jeritan petani tembakau di Indonesia khususnya yang sekitar Jawa Tengah itu. Mereka cukup banyak populasinya. Tetapi jangan lupa. Ada kemungkinan kedua. Pemerintah pastilah tahu bahwa sepaket kecil shabu saja malah lebih mahal harganya dari rokok sebungkus dan konsumennya sangat massif di Indonesia. Jadi, bayangkanlah keuntungan pemerintah dari kenaikan ini. Apalagi ada dilema di sini. Jika berhasil penurunan yang tajam dalam angka konsumen rokok, maka sudah barang tentu petani tembakau khususnya di Jawa Tengah dan daerah lainnya akan terpuruk. Apa keuntungannya bagi pemerintah?,Ucapnya. Masalah rokok ini tak ada solusinya. Kita persilakan pemerintah melakukan tugasnya dengan baik dengan menaikkan harga rokok yang katanya sudah disetujui DPR RI. Naikkan. Saya mungkin akan mengurangi konsumsi rokok, Ucapnya. Lebihlanjut Shohibul, Kalau kita ketemu, saya tak sodorkan lagi rokok, saya ambil satu saya isap dan bungkusannya saya masukkan lagi ke kantong, tak diletak di meja, Karena rokok sudah mahal. Ditambahkannya, saya belum berniat untuk berhenti merokok, walaupun nanti harganya selangit. dulu saya pernah berhenti 2 bulan. main lagi. setelah itu 2 tahun. main lagi. pernah 4 tahun. main lagi. nanti berhenti total secara berangsur. tak boleh mendadak. bahaya juga kalau mendadak berhenti, Ucapnya.(W03)
Baca Juga:Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
sumut24.co Tanjung Balai, Tim Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dari Pemerintah Pusat memberikan lampu hijau Pemerintah Kota (Pemko
Newssumut24.co Tanjung Balai, Pemerintah Kota (Pemko) Tanjungbalai menjalin kerja sama dengan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) dae
NewsPolres Pelabuhan Belawan dan Brimob Polda Sumut Tangkap 5 Pelaku Tawuran Maut
kotaPlt Kapolrestabes Medan Lakukan Mutasi dan Promosi Sejumlah Perwira
kotaTemu Alumni Hadesya Perkuat Reputasi Program Doktor Ekonomi Syariah UIN SU MedanMedansumut24.co Program Studi S3 Doktor Ekonomi Syariah, Fa
Newssumut24.co ASAHAN, Saat ini masyarakat menunggu hasil kerja kita, karena itu sampaikan kepada mereka bahwa pembangunan infrastruktur jalan
NewsPejabat di Pemprovsu Dicopot Berdasarkan &ldquoLike and Dislike&rdquo, Kaiman Turnip Inspektorat Jadi Alat Kekuasaan, BKD Lumpuh
kotasumut24.co ASAHAN, Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H/2025 M di Kabupaten Asahan berlangsung khidmat sekaligus bersejarah. Dalam ke
Newssumut24.co ASAHAN, ASN adalah ujung tombak pemerintahan. Dedikasi, kekompakan, dan semangat pengabdian yang Bapak/Ibu berikan akan menentu
Newssumut24.co ASAHAN, Wakil Bupati Asahan Rianto M.A.P mewisuda 25 Lanjut Usia (Lansia) dalam acara wisuda sekolah lansia yang di selenggaraka
News