Drainase dan Sampah Masalah Utama di Medan Labuhan dan Marelan

MEDAN | SUMUT24

Buruknya drainase dan masalah sampah,merupakan dua hal utama yang disampaikan warga Kec Medan Labuhan dan Medan Marelan kepada anggota DPRD Sumut, HM Nezar Djoeli saat melakukan reses beberapa pekan lalu.

Kedua masalah itu, hingga kini masih menjadi masalah utama di Ling 21-26, Kel Pekan Labuhan, dan Lingkungan 11, Kel Labuhan Deli, Medan Marelan.

Dalam reses di dua kecamatan yang dihadiri oleh Kepling 25-26, Lurah Pekan Labuhan Khairun Nasir, Sekcam Medan Labuhan Indra Hutagalung,

Manager Humas Pertamina Sumut Erika, pihak kepolisian, tokoh masyarakat dan warga Ling 21- 26, dan di Kec Medan Marelan dihadiri oleh Kepling 11 Yannis, Lurah Labuhan Deli Masita, Sekcam Medan Marelan Suhariadi dan warga masyarakat tersebut.

Salah seorang warga meyampaikan, sudah puluhan tahun lingkungan mereka tidak pernah didatangi oleh anggota DPRD, baik tingkat Kota Medan maupun Provinsi. Sehingga, hal yang menjadi keluhan warga selama ini, hanya sampai pada tingkat kelurahan dan kecamatan saja.

“Kami hanya bisa mengadu sampai ke Lurah dan Camat saja, dan hingga kini keluhan warga belum ada yang terealisasi. Sehingga, dengan swadayanya sendiri masyarakat membuat selokan yang sifatnya hanya sementara, sehingga tidak dapat tidak dapat menampung debit air jika hujan,” ujar salah seorang warga bernama Budin.

Hal senada juga disampaikan Yanti dan Hamidah warga Lingk 11, Labuhan Deli. Kedua warga Gang. Resmi ini menyebut tidak ada saluran drainase, sehingga kerap banjir jika hujan turun.

“Puluhan tahun tak ada parit. Jika hujan, pasti banjir,” kata Yanti, sembari mengatakan melalui reses ini, Anggota DPRD Sumut Nezar Djoeli dapat menjembatani keluhan warga tersebut.

Selain masalah banjir, Yanti juga mengatakan tidak ada petugas dan truk pengangkut sampah dilingkunganya.”Sehingga masyarakat kerap membuang sampahnya dipinggiran Sungai,” ungkapnya.

Kemudian, lanjutnya, kondisi jembatan gantung yang sudah sangat memprihatinkan, dan fasilitas air bersih yang hingga kini tidak dinikmati oleh warga.

Dikesempatan yang sama, salah seorang warga Lingk 25, Ibrahim menyampaikan keluhanya agar pemerintah menyediakan lampu jalan. Dikatakanya, tidak adanya lampu jalan, kawasan lingkunganya menjadi sarang narkoba, dan warga pun takut untuk melintas.

Menanggapi beberapa keluhan warga tersebut, Nezar Djoely menyampaikan, keluhan banjir dan drainase akan disampaikanya pada dinas terkait untuk direalisasikan, dan akan mengusulkannya di rapat paripurna dewan dan Musrembang, sehingga dananya dapat dianggarkan pada tahun berikutnya.

Masalah air bersih, kata Nezar, hingga kini PDAM Tirtanadi memang belum mampu menyediakan air bersih untuk keseluruh masyarakat Kota Medan. Karenanya, hal ini akan disampaikanya pada Badan Lingkungan Hidup (BLH) Sumut, agar masyarakat bisa mendapat air bersih.

“BLH Sumut punya program penyediaan air bersih untuk 15 titik sumber air bersih,”sebutnya. Diakhir pertemuan tersebut, Sekcam Medan Marelan, Suhariadi menyampaikan keluhan warga tersebut sudah diprogramkan oleh Pemko Medan, namun masih terkendala pada pembiayaan.

“Kita harap, bapak Nezar bisa menjembataninya pada Pemko Medan,”tandasnya.(dd)