DPD GMPAH Asahan Minta Polres Asahan Tutup Game Zone

KISARAN | SUMUT24

Dewan Pimpinan Daerah Gerakan Mahasiswa Pemuda dan Pelajar (GMPAH) Asahan meminta Kapolres Asahan untuk melakukan tindakan tegas dengan melakukan penutupan terhadap permainan judi berkedok permainan ketangkasan yang masih saja melakukan operasi pasca digerebek oleh personil Poldasu beberapa waktu yang lalu.

Ketua Umum DPD GMPAH Asahan Iwa Risfa Irsan Lubis yang juga tokoh pemuda penggiat Olahraga Futsal Asahan kepada wartawan, Minggu (31/1) menyebutkan hendaknya pasca penggerebekan dan penutupan salah satu game zone yang berada di Jalan Imam Bonjol Kisaran menjadi cermin bagi Polres Asahan untuk melakukan tindakan serupa dengan tindakan pihak poldasu.

“Kita mengharapkan pihak Polres Asahan dapat melakukan tindakan yang sama, karena sampai saat ini game zone seperti City Game yang berada di jalan Kartini, Jimbaran yang berada di Jalan Imam Bonjol, Sea Game yang berada di Jalan Sisingamangaraja, Happy Land di Jalan Sisingamangaraja,  Happy Zone di Jalan Listrik masih beroperasi” ujar Iwa

Iwa juga menambahkan jika memang tidak ada unsur judi dibalik permainan ketangkasan ini, mengapa pihak Poldasu melakukan penggerebekan dan penutupan terhadap salah satu game zone bahkan sebanyak 4 orang pemain di boyong ke Mapoldasu dan dikenakan pasal 303

“Ini yang membuat kita heran, kenapa pihak Polres Asahan membiarkan permainan judi berkedok permainan ketangkasan ini, sementara sudah jelas Poldasu saja sudah menggerebek dan menutup salah satu game zone serta menetapkan pasal 303 kepada pemain yang saat itu berada di game zone yang digerebek tersebut, jika dalam waktu dekat pihak kepolisian tidak melakukan tindakan maka kami dari GMPAH Asahan akan turun aksi ke kantor perizinan Kabupaten Asahan, Polres Asahan, Kantor DPRD Asahan dan Kantor Bupati Asahan sekedar mempertanyakan izin yang dipakai sehingga game zone ini menjamur di Asahan, bahkan di permainan ini banyak anak-anak yang berada didalam dan ikut bermain.” tambah Iwa.

Terkait dengan adanya anak dibawah umur yang masuk dan bermain di game zone ini, Teci Septerio Simanjuntak selaku Humas Komnas WI Asahan, Senin (1/2)  meminta kepada pemkab asahan melalui sat pol pp asahan agar menutup kegiatan yang melanggar hukum dan diduga kuat ada yang membekingi kegiatan judi yang berbentuk ketangkasan. Dan jika memang ada anak dibawah umur, umumnya masih usia sekolah atau ada anak sekolah yang berada di game zone pada saat jam belajar hendaknya pemkab Asahan mengambil tindakan tegas.

“Saya berharap pengelola atau penjaga game zone tidak memberikan izin masuk kepada anak dibawah umur apalagi berseragam sekolah, apalagi disaat jam belajar, jika memang ada ditemukan seperti itu kami meminta pihak Pemkab Asahan untuk menutup game zone tersebut tanpa ada negosiasi”

Terpisah seorang pemuka agam di Gereje Pentakosta Asahan yang juga Alumni Universitas Asahan, Beimen Damanik, SH meminta agar Kapolres Asahan dapat menindak lanjuti permainan bernuansa hiburan namun mengarah ke perjudian.
“Saya meminta Kapolres Asahan segera menindak lanjuti game yang berlatar belakang permainan hiburan namun mengarah ke perjudian ini, sebab jika memang tidak ada nuansa perjudiannya mengapa pihak Poldasu melakukan penggerebekan dan penyegelan serta penutupan pada salah satu game zone, padahal kan sistem permainannya sama dengan menggunakan mesin tembak ikan” imbuh Beimen. (teci)