Asuransi Jadi Incaran “Mafia” Klaim. Kabid Humas Polda Sumut: Bila Ada Indikasi Pidana Segera laporkan

MEDAN|Sumut24.co
Sindikat mafia asuransi belakangan ini semakin tidak terkendali. Bagi sebagian orang, membeli asuransi bukanlah untuk proteksi, tetapi salah satu siasat memperkaya diri dengan berbagai manipulasi.

Memalsukan identitas pada polis, contoh seperti memanipulasi kematian serta nasabah dalam keadaan sakit parah tetapi diakui sehat dan membeli berkas kwitansi rawat dari rumah sakit aspal (Asli Tapi Palsu) atau sengaja menenggelamkan kapal, semua itu dilakukan untuk mendapatkan uang segar dari klaim yang angkanya miliaran rupiah.

Menanggapi hal tersebut, Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi SIK MH mengatakan, Jika sudah ada indikasi Tindak Pidana, segera laporkan ke pihak yang berwenang. Ujarnya melalui pesan singkat Whatsapp, Rabu (23/03/22) malam.

Diharapkan pihak perusahaan asuransi seperti Allianz, Manulife, Generali, Prudential, FWD, AXA , AIA, Sinar Mas , Panin asuransi serta asuransi perbankkan lainnya meningkatkan pengawasan ketat dan selektif sebagi pembelajaran bagi industri Asuransi karena kuat dugaan mafia mafia asuransi berkamaflasi sebagai agen.

Adanya kasus seperti ini sejatinya juga menunjukkan bahwa ada banyak orang yang mencari celah dari industri asuransi untuk mendapatkan keuntungan dengan dalih klaim.

Untuk itu diminta kepada pihak kepolisian khususnya Polda Sumut agar dapat membongkar sindikat mafia asuransi ini. Karenanya praktik penipuan berkedok asuransi ini sangat meresahkan masyarakat.

Seperti yang ditegaskan, Anggota DPRD Medan Mulia Syaputra Nasution SH, MH kemarin.

Mulia menegaskan pada warga masyarakat yang tergabung sebagai nasabah harus lebih waspada dan cerdas dengan modus penipuan berkedok ansuransi kalau ada petugas asuransi yang gelagatnya mencurigakan mendalangi rumah ke rumah segera saja laporkan ke pihak yang berwajib.

Karena belakangan ini banyak terjadi dilingkungan masyarakat orang tidak dikenal datang kerumah dengan modus menawarkan jasa asuransi kesehatan atau sejenisnya padahal tujuannya hanya untuk mendapatkan keuntungan pribadi dengan dalih klaim, ujar Mulia.(R02)