Ansor Garda Terdepan Jaga Akhlak Umat

MEDAN | SUMUT24
Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Ir H Tengku Erry Nuradi MSi berharap gerakan Pemuda (GP) Ansor menjadi garda terdepan dalam mengawal akidah dan akhlak umat ditengah tekanan dan pengarus negative globalisasi.

Harapan itu disampaikan Tengku Erry Nuradi saat menghadiri Hari Lahir (Harlah) Pengurus Wilayah (PW) GP Ansor ke 82 sekaligus Training of Trainer (TOT) Rapat Kordinasi Wilayah (Rakorwil) pengukuhan Rijalul Ansor dan Koperasi Ansor Sejahtera Sumut di Asrama Haji Medan, Kemarin.

Hadir kader NU yang kini menjabat Ketua KPU Pusat Husni Kamil Manik,Wakil Ketua Pimpinan Pusat GP Ansor Hasan Basri Sagala, Ketua NU Sumut Drs Afifuddin Lubis,tokoh pemuda Syaf Lubis, Koordinator Divisi Regional Bulog Sumut Fatah Yasin, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sumut Maratua Simanjuntak, Ketua Pimansu Zulkarnain Nasution MA, Pengurus Demokrat Sumut Enda Mora Lubis, Penasehat GP Ansor Sumut, dan Pimpinan Anak Cabang (PAC) GP Ansor se-Sumut.

Dalam kesempatan itu, Erry mengatakan, NU melahirkan GP Ansor yang semula bernama Syubbanul Wathan (Pemuda Tanah Air), kemudian sempat berubah nama menjadi Persatuan Pemuda NU (PPNU), Pemuda NU (PNU) dan Anshoru Nahdlatul Oelama (ANO).
“Nama Ansor merupakan saran dari KH Abdul Wahab, ulama besar sekaligus guru besar kaum muda saat itu. Nama itu diambil dari nama kehormatan yang diberikan Nabi Muhammad SAW kepaa penduduk Madinah yang telah berjasa dalam perjuangan membela dan menegakkan agama Allah,” sebut Erry.

Saat itu, sebut Erry, ANO diharapkan dapat mengambil hikmah serta tauladan terhadap sikap, perilaku dan semangat perjuangan para sahabat Nabi Muhammad SAW yang mendapat predikat Ansor.

Gerakan ANO yang kemudian di kenal dengan GP Ansor, senantiasa mengacu pada nilai-nilai dasar sahabat Ansor, yakni sebagai penolong, pejuang dan bahkan pelopor dalam menyiarkan, menegakkan dan membentengi ajaran Islam.“Inilah komitmen awal yang dipegang teguh setiap anggota ANO yang sekarang di sebut Gerakan Pemdua Ansor,” papar Erry.

Dengan usai menginjak 82 tahun, Erry mengatakan, GP Ansor semakin matang, militant dan tak redup ditelan jaman. Tetap berjuang menjadi garda terdepan sebagai pelopor dan mitra pemerintah dalam menjaga akhlak dan akidah umat Islam.

“Era globalisasi juga membonceng dampak negatif yang dapat melunturkan nilai-nilai kearifan bangsa, memudarnya semangat persatuan dan kesatuan hingga menumbuhkan pemikiran radikal. Untuk itu, kita berharap keluarga berar GP Ansor menjadi benteng kekuatan dalam menghadapi dampak negatif era globalisasi,” harap Erry.

Erry juga mengimbau umat Islam di Sumut, khususnya warga NU dan GP Ansor, untuk tidak terpancing dengan upaya yang mencoba menarik umat Islam dalam persoalan yang berkaitan dengan isu SARA.

“Umat Islam cinta damai dan senantiasa menjunjung tinggi toleransi, persaudaraan dan tidak bercerai berai. Islam sebagai agama rahmatan lil’alamin,” sebut Erry.

Tidak lupa Erry mengajak warga NU dan GP Ansor untuk berkontribusi dalam memajukan pendidikan, mendorong dan menajdi pelopor kebangkitan ekonomi rakyat untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat sekaligus mengentaskan kemiskinan.

“Dengan demikian, insya Allah, harapan kita bersama mewujudkan Sumatera Utara yang sejahtera akan terwujud,” ujar Erry.

Sementara kader NU yang kini menjabat Ketua KPU Pusat, Husni Kamil Manik berpesan, GP Ansor harus menyatukan barisan dan mengedepankan tugas mulia sesuai visi dan misi GP Ansor.

“Berbuat dan terus berbuat. GP Ansor harus menjadi elemen kekuatan negara menjaga falsafah negara,” pesan Husni.

Ketua NU Sumut Drs Afifuddin Lubis mengatakan, kematangan GP Ansor terletak pada peran serta membangun kekuatan akhlak dan akidah masyarakat di lingkungan masing-masing.

“Mari kita bentengi masyarakat dilingkungan kita. Dengan demikian, akidah dan akhlak umat akan tetap terjaga dari rongrongan berbagai persoalan,” ujar Afifuddin.(W03)