Selasa, 23 Desember 2025

Hampir Sebulan Pascabencana Banjir Bandang Tapanuli Raya, Pemprov Sumut Hanya Berani Umbar Janji 1.006 Rumah, Publik Minta Aksi Nyata

Administrator - Selasa, 23 Desember 2025 12:05 WIB
Hampir Sebulan Pascabencana Banjir Bandang Tapanuli Raya, Pemprov Sumut Hanya Berani Umbar Janji 1.006 Rumah, Publik Minta Aksi Nyata
Istimewa
Baca Juga:

Tapsel | Sumut24.co

Pemerintah Provinsi Sumatera Utara menyampaikan rencana pembangunan 1.006 unit rumah bagi korban banjir dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di kawasan Tapanuli. Program ini diklaim sebagai bagian dari upaya pemulihan jangka panjang bagi masyarakat terdampak bencana.

Gubernur Sumatera Utara, Muhammad Bobby Afif Nasution, menyampaikan rencana tersebut usai meninjau pembangunan Jembatan Aek Garoga serta kondisi warga di Desa Garoga, Kabupaten Tapanuli Selatan. Pemerintah menilai pembangunan hunian tetap menjadi solusi utama bagi korban yang hingga kini masih mengungsi.

Pembangunan rumah akan dilaksanakan oleh Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman, dengan wilayah sasaran meliputi Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, dan Tapanuli Utara.

Pemerintah mengelompokkan kondisi rumah terdampak ke dalam tiga kategori, yakni rusak ringan, rusak berat, dan rumah hilang. Untuk tahap awal, rumah yang dinyatakan hilang menjadi prioritas utama.

Bobby Nasution menjelaskan, rumah kategori hilang adalah bangunan yang sudah tidak dapat dikenali akibat tertimbun longsor atau berubah menjadi aliran sungai. Hunian tetap untuk kategori ini ditargetkan mulai dibangun lebih dulu dan rampung pada awal 2026.

Namun, hampir satu bulan pascabencana, warga terdampak di Desa Garoga masih hidup dalam keterbatasan. Salah seorang warga Desa Garoga, mengaku hingga kini belum mendapatkan kepastian kapan bisa kembali menempati rumah yang layak.

"Rumah kami sudah hanyut, sekarang tinggal numpang di tempat keluarga. Bantuan ada, tapi sifatnya sementara. Kami butuh kepastian, kapan bisa punya rumah lagi," ujarnya saat ditemui di Desa Garoga.

Ia berharap janji pembangunan rumah tidak hanya berhenti pada kunjungan dan pernyataan pejabat. Menurutnya, kondisi warga semakin berat seiring berjalannya waktu.

"Kalau terus menunggu, kami bingung mau sampai kapan begini. Anak-anak juga butuh tempat tinggal yang jelas," tambahnya.

Sorotan juga datang dari Pemerhati Lingkungan Tabagsel sekaligus Pemerhati Kebijakan Publik, Bang Regar. Ia menilai langkah Pemprov Sumut masih terkesan lamban dan belum sepenuhnya berpihak pada kebutuhan mendesak korban bencana.

"Sudah hampir sebulan, tapi yang disampaikan ke publik masih sebatas rencana. Masyarakat di lapangan butuh kepastian waktu, bukan hanya target jangka panjang," kata Bang Regar, (22/12/2025).

Ia juga menekankan pentingnya evaluasi kebijakan lingkungan agar bencana serupa tidak terus berulang. Menurutnya, pembangunan hunian tetap harus disertai perbaikan tata kelola lingkungan dan daerah aliran sungai.

"Kalau akar masalah lingkungannya tidak dibenahi, rumah baru pun tetap berisiko. Ini yang harus jadi perhatian serius Pemprov Sumut," tegasnya.

Dari sisi kebijakan publik, Bang Regar meminta pemerintah lebih transparan terkait pendataan korban, alokasi anggaran, serta progres pembangunan hunian.

Di sisi lain, Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan telah menyiapkan sekitar 5 hektare lahan di Desa Hapesong untuk pembangunan hunian tetap. Bupati Tapanuli Selatan, Gus Irawan, menyebutkan sebanyak 227 unit rumah direncanakan dibangun di lokasi tersebut.

Selain Tapanuli Selatan, Gubernur Sumut juga meninjau calon lokasi hunian korban banjir di Asrama Haji Kecamatan Pinangsori, Kabupaten Tapanuli Tengah, serta dijadwalkan mengunjungi Kabupaten Tapanuli Utara sebagai bagian dari pemulihan menyeluruh.

Meski rencana telah disampaikan, warga berharap langkah nyata segera terealisasi. Bagi korban banjir dan longsor, kepastian hunian bukan sekadar program pembangunan, melainkan kebutuhan mendesak untuk melanjutkan kehidupan yang sempat terhenti akibat bencana.zal

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Ismail Nasution
Sumber
:
SHARE:
Tags
beritaTerkait
Gerak Cepat Pemerintah Atasi Bencana Banjir dan Longsor di Sumatera
Bangkit Bersama Pascabencana Sumatera, Telkomsel Kembali Salurkan Bantuan CSR dan Posko Layanan di Padang
Satgas PKH–Bareskrim Polri Diuji di Kasus Banjir Bandang Batang Toru: Usut Tuntas, Jangan Cari "Kambing Hitam"
Banjir Bandang Batang Toru: Dugaan Peran PT Agincourt Resources Menguat, Publik Desak Penegakan Hukum Transparan
Kapolda Sumut dan Bhayangkari Hadirkan Kehangatan Natal bagi Korban Banjir dan Longsor di Humbahas
Telkomsel Turut Ambil Peran sebagai Relawan BUMN di Garis Depan Pemulihan Pascabencana Sumatera
komentar
beritaTerbaru