
HMI Deli Serdang Sebut Judi Masih Marak di Sumut
HMI Deli Serdang Sebut Judi Masih Marak di Sumut
kotaBaca Juga:
Madina | Sumut24.co
Sebuah momen langka penuh keakraban terjadi di Kabupaten Mandailing Natal (Madina) pada Sabtu, 18 Oktober 2025.
Menteri Hak Asasi Manusia (HAM), Natalius Pigai, yang tengah berkunjung, berbagi panggung dengan Bupati Madina, H. Saipullah Nasution, dalam sebuah pertunjukan budaya yang memukau.
Keduanya menunjukkan kebolehan mereka menabuh Gordang Sambilan, alat musik tradisional sakral kebanggaan masyarakat Mandailing.
Peristiwa yang jarang tersaji ini berlangsung di Pendopo Rumah Dinas Bupati Madina, Desa Parbangunan, Panyabungan, sebagai bagian dari acara penyambutan hangat bagi Menteri Pigai dan rombongan di daerah yang dijuluki "Bumi Gordang Sambilan" ini.
Bupati Saipullah Nasution menyampaikan rasa bangganya atas kunjungan Menteri Natalius Pigai. Menurutnya, ini adalah sebuah kehormatan luar biasa yang membawa harapan besar bagi Madina.
"Ini adalah suatu kehormatan yang luar biasa. Kami sangat senang dan tentu kami, besar harapan, dapat melaksanakan hal-hal yang bisa kami dukung dalam rangka menyukseskan tugas pokok dan fungsi yang Bapak laksanakan," ujar Bupati Saipullah.
Dalam sambutannya, Bupati Saipullah tidak hanya memaparkan kondisi geografis, potensi ekonomi, dan sosial masyarakat Madina, tetapi juga menekankan peranan sentral adat dalam proses pembangunan daerah.
Beliau memperkenalkan filosofi hidup masyarakat Madina yang mengedepankan kekerabatan, yaitu Dalihan na Tolu.
Menurut Bupati, pengakuan terhadap Hak Asasi Manusia telah lama tertanam dalam jiwa masyarakat Madina, yang sangat lekat dengan nilai-nilai agama dan budaya sejak usia dini.
"Sehingga perhatian atau gagasan maupun fokus kami terhadap Hak Asasi Manusia, insyaallah, akan sejalan dengan tugas yang Bapak pandu," pungkasnya, menegaskan komitmen daerahnya terhadap nilai-nilai HAM yang terintegrasi dengan kearifan lokal.
Menteri Natalius Pigai merespons dengan antusias. Ia mengungkapkan bahwa Madina bukanlah daerah asing baginya.
Jauh sebelum menjabat menteri, ia sering melintasi Madina dalam perjalanan dinasnya.
Bahkan, ia sempat berbagi kisah unik tentang pengalamannya bersembunyi di kawasan Tanah Batak, tepatnya di Pahae Julu, sekitar tahun 1999 saat masih menjadi aktivis dan tengah dicari oleh pihak pemerintah.
Menteri Pigai kemudian menyambungkan isu HAM dengan filosofi hidup masyarakat Mandailing.
Ia menjelaskan bahwa hak-hak dasar manusia telah termaktub dalam pedoman hidup yang dikenal sebagai Poda na Lima. Khususnya, ia menyoroti poin pertama dari Poda na Lima, yaitu "Paias Rohamu" yang berarti membersihkan hati atau jiwa.
"HAM itu dimulai dari kebersihan hati. 'Paias rohamu.' Itu, kan, di Poda na Lima," tanya Menteri Pigai, yang disambut tepuk tangan meriah dari para tamu undangan.
Menteri Natalius Pigai juga menyatakan kesepakatannya dengan Bupati Saipullah mengenai pentingnya Dalihan na Tolu. Ia melihat filosofi ini sebagai "pohon kehidupan" yang menjadi akar kuat bagi kehidupan bermasyarakat di Bumi Gordang Sambilan.
"Dalihan na Tolu itu artinya pohon kehidupan. Ada akarnya, ada batangnya, dan ada rantingnya, dan ada daunnya," jelasnya, menganalogikan bagaimana sistem kekerabatan ini menjadi fondasi yang menopang tatanan sosial.
Dalam kesempatan itu, Menteri Natalius Pigai juga memberikan kabar baik. Ia menyampaikan bahwa Kementerian HAM memiliki alokasi anggaran yang dapat diakses oleh masyarakat.
Anggaran ini difokuskan untuk program pelatihan dan pendidikan yang ditujukan bagi komunitas-komunitas yang aktif bergerak di bidang advokasi dan perlindungan hak-hak dasar manusia.
Acara penyambutan ini ditutup dengan pertukaran kenang-kenangan. Pemerintah Kabupaten Madina menyerahkan cendera mata kepada Kementerian HAM, dan sebaliknya, Pemkab Madina menerima piagam penghargaan.
Sejumlah tokoh penting turut hadir menyaksikan perpaduan antara budaya dan isu HAM ini, termasuk Wakil Bupati Atika Azmi Utammi Nasution, unsur Forkopimda seperti Dandim 0212 Tapanuli Selatan dan Kapolres Madina, Ketua TP PKK Madina, serta sejumlah pejabat daerah lainnya. Kunjungan ini tidak hanya meninggalkan kesan mendalam, tetapi juga memperkuat sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam menjunjung tinggi nilai-nilai Hak Asasi Manusia, yang berpadu harmonis dengan kekayaan adat Mandailing.zal
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google NewsHMI Deli Serdang Sebut Judi Masih Marak di Sumut
kotaBandara Kualanamu Sukses Gelar KNO 90&rsquos Autoshow, 200 Mobil Klasik Era 90an Pikat Pengunjung
kotaSOLUSI TERPADU UNTUK SENGKARUT KERETA CEPAT KCIC
kotaDalihan na Tolu&039 dan HAM Natalius Pigai Puji Filosofi Lokal Mandailing Natal sebagai Akar Kehidupan
kotaNatalius Pigai Puji Kinerja Prabowo, Sekaligus Resmikan Gerakan Masyarakat Sadar HAM di Mandailing Natal
kotaKomunitas Pendidikan Mandailing Natal Minta Kepolisian Utamakan Keadilan Restoratif
kotaLabuhanbatu,Sumut24.coAKP Armen Faisal SH yang baru saja menjabat sebagai Kapolsek Bilah Hilir, menggantikan AKP Andita Sitepu SH, MH, diha
Hukumsumut24.co ASAHAN, Suasana Lapangan PSBD Kisaran kembali meriah dengan penampilan memukau dari Etnis Karo dalam rangkaian Pekan Seni dan Bu
Newssumut24.co ASAHAN, Tim Intelijen Kejaksaan Negeri Asahan berhasil mengakhiri pelarian Suriono, seorang terpidana kasus kekerasan terhadap a
Newssumut24.co ASAHAN, Suasana Lapangan PSBD Kabupaten Asahan pada Jumat malam terasa meriah dan penuh semangat kebersamaan. Masyarakat dari be
News