Kapolrestabes Medan Pimpin Patroli Skala Besar Malam Natal, Tinjau HKBP Sudirman dan Katedral
Medan sumut24.co Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Medan, Sumatera Utara, meninjau sejumlah gereja serta melepas patroli
kota
Baca Juga:
- Pastikan Perayaan Malam Natal Kondusif, Wali Kota Medan dan Forkopimda Pantau Langsung Situasi di Gereja
- Rico Waas Ikuti Rapat Evaluasi Realisasi APBD, Mendagri Tekankan Fleksibilitas Anggaran dan Solidaritas Daerah Pasca-Bencana
- Cek Kesiapan Pelayanan Mudik Natal dan Tahun Baru, Rico Waas Bersama Bobby Nasution Tinjau Stasiun Medan
Terlihat rasa senang terpancar dari wajah masyarakat Kota Medan khususnya yang tinggal di Kelurahan Mabar Hilir Kecamatan Medan Deli, karena bisa bertemu dan menyampaikan keluhan dan permasalahan secara langsung kepada Wali Kota Medan Rico Tri Putra Bayu Waas.
Semua keluhan dan permasalahan tersebut disampaikan masyarakat melalui program Sapa Warga yang digelar di halaman kantor Lurah Mabar Hilir, jalan Suasa Raya, Sabtu (4/10/25). Dari beberapa orang masyarakat yang menyampaikan keluhannya, mereka mempermasalahkan banjir, drainase dan jalan rusak yang terjadi di wilayahnya.
Merespon keluhan tersebut, Wali Kota Medan Rico Tri Putra Bayu Waas yang hadir didampingi segenap Pimpinan Perangkat Daerah diantaranya Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Muhammad Sofyan, Plt Kadis SDABMBK Gibson Panjaitan, Kadis Sosial Khoiruddin Rangkuti, Kadis Kominfo Arrahmaan Pane dan Kadishub Erwin Saleh serta Kadis Lingkungan Hidup Melvi Marlabayana mengatakan permasalahan ini harus menjadi perhatian khusus Pemko Medan bagaimana penanganan yang akan dilakukan untuk mengatasinya.
"Memang sudah ada progres bagaimana masalah banjir ini ditanggulangi oleh Pemko Medan. Salah satunya bekerjasama dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) dan juga ada pembebasan lahan. Proses ini memerlukan sedikit waktu dan koordinasi dengan berbagai pihak", kata Rico Waas.
Orang nomor satu di Kota Medan ini berharap rencana ini dapat disegerakan, karena jika tidak segera dilaksanakan maka permasalahan banjir di tingkat lingkungan yang terjadi di Kelurahan Mabar Hilir ini tidak akan dapat terselesaikan.
"Mudahan-mudahan bisa disegerakan, karena jika perencanaan tersebut tidak dilaksanakan, masalah banjir di lingkungan Mabar Hilir baik itu lingkungan I, II, V dan lingkungan VIII ini juga tidak terselesaikan. Jadi memang harus ada jalur besar untuk pembuangan air melalui penerusan saluran Drainase ", ungkap Rico Waas .
Sebelumnya keluhan disampaikan Ahmad Husni, salah seorang masyarakat Kelurahan Mabar Hilir. Dirinya mengeluhkan jalan islamiyah, lingkungan XI kerap terjadi banjir, karena tidak adanya saluran drainase. Sehingga jika banjir masyarakat mengalami kendala untuk beraktivitas bahkan juga mengakibatkan banyak kendaraan roda dua mogok. Selain itu kondisi jalannya juga perlu dilakukan perbaikan dengan diaspal kembali.
"Karena tidak ada saluran drainase makanya terjadi banjir dan air tersebut membuat jalan menjadi rusak. Kami mohon kepada bapak Wali Kota untuk dapat merealisasikan perbaikan ", jelas Ahmad Husni.
Menanggapi hal tersebut, Rico Waas mengungkapkan jika saluran drainase dari arah Rumah Potong Hewan (RPH) bisa ditembuskan, selanjutnya bisa dilanjutkan pembenahan drainase di jalan tersebut. Karena kalau kita benahi sekarang sementara saluran drainase belum ditembuskan maka akan tetap terjadi banjir.
"Kita bereskan dulu yang utamanya yakni penembusan saluran drainase, baru saluran drainase yang lainnya. Termasuk perbaikan jalan kita lakukan setelah drainasenya selesai", ujar Rico Waas.
Selanjutnya keluhan disampaikan Tugino, warga lingkungan II, Mabar Hilir. Dirinya mengeluhkan lingkungan tempat tinggalnya menjadi langganan banjir. Hal ini dikarenakan saluran drainase yang mengarah ke Kawasan Industri Medan (KIM) volumenya kecil, sehingga tidak mampu menampung dan mengalirkan air. Selain itu Tugino juga menyampaikan permasalahan air bersih dan limbah pabrik yang menyebabkan sumur masyarakat airnya hitam.
"Saluran induk air bersih sudah ada, tetapi untuk masuk ke dalam gang tidak ada. Selama ini kami menggunakan air sumur, namun saat ini terkendala karena adanya limbah yang menyebabkan air menjadi hitam. Termasuk juga dimasjid airnya juga hitam. Akan tetapi saat ini masjid sudah masuk air bersih, jadi banyak warga mengambil air dari masjid", jelas Tugino.
Merespon keluhan Tugino, Rico Waas meminta Dinas Lingkungan Hidup Kota Medan untuk melayangkan surat teguran ulang, karena ini sudah ditegur bahkan DPR RI juga telah melakukan sidak ke pabrik tersebut.
"Coba dikirimkan teguran ulang kepada perusahaan tersebut. Gelar juga pertemuan dengan mereka untuk mengetahui apa solusinya dan kontribusi perusahaan untuk masyarakat", Tegas Rico Waas sembari mengucapkan terima kasih kepada Tugino atas informasi yang disampaikannya.
Selain permasalahan banjir, drainase dan jalan rusak, masyarakat juga menyampaikan keluhannya terkait, lampu jalan mati, pengurusan KTP dan Adminduk lainnya serta honor Bilal mayit maupun guru magrib mengaji bahkan persoalan lahan perkuburan yang sudah penuh.(Rel)
Medan sumut24.co Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Medan, Sumatera Utara, meninjau sejumlah gereja serta melepas patroli
kota
Kapolresta Deli Serdang Bersama PJU Lakukan Pengecekan Pos Pam dan Pos Yan Ops Lilin Toba 2025
kota
Kajari Baru Ridwan Sujana Angsar Diminta Bongkar Deretan Kasus Korupsi di Medan
kota
MEDAN SUMUT24.co Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Medan, Fajar Syah Putra, resmi dipindahkan untuk bertugas di Kejaksaan Agung Republi
News
Tapsel Tim pimpinan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Sumatera Utara (Sumut) langsung turun ke lapangan memberikan bantuan kepada
kota
Setelah Turun ke Lapangan, Kades Hutagodang Klarifikasi Isu Banjir Batang Toru, PT TBS Dipastikan Tak Picu Banjir Bandang
kota
Diduga Picu Banjir Bandang dan Ratusan Nyawa Melayang di Tapsel, PT Agincourt Resources Akhirnya Disanksi
kota
Bengkel Las Maju Jaya Tangguk Bongkar Ditegaskan Telah Memiliki Izin Usaha
kota
Lurah Tegal Sari Mandala I Bantah Terima Setoran Usaha Las, Tegaskan Tuduhan Tidak Berdasar
kota
Oknum Warga Resah Dengan Aktivitas Usaha Las, Oknum Pengadu Disebut Pecatan Polisi karena Pelanggaran Disiplin
kota