Selasa, 16 September 2025

Kembalikan Dunia Kampus: Rektor Bukan Ajang Transaksi, Tapi Mercusuar Intelektualitas

Administrator - Selasa, 16 September 2025 21:33 WIB
Kembalikan Dunia Kampus: Rektor Bukan Ajang Transaksi, Tapi Mercusuar Intelektualitas
Istimewa
Baca Juga:

Medan – Kritik keras terhadap kondisi perguruan tinggi negeri (PTN) yang kini berstatus Badan Hukum (PTN-BH) kembali mencuat. Syahrir Nasution, seorang pemerhati dunia pendidikan, menilai transformasi status hukum universitas justru mengikis marwah kampus sebagai pusat ilmu pengetahuan dan moralitas bangsa.

Menurut Syahrir, sejak kampus berlabel PTN-BH, dunia akademik berubah menjadi ajang perebutan kepentingan pragmatis. Pemilihan rektor yang seharusnya menjunjung tinggi integritas dan kualitas akademik, justru dibayang-bayangi praktik transaksional.

"Siapapun yang ingin menjadi rektor, walaupun secara syarat sudah memenuhi ketentuan penjaringan, tetap harus menyiapkan 'ale-ale' untuk kementerian terkait. Bahkan ada pembagian 'silua', istilah di Mandailing untuk kue-kue yang bisa dibawa pulang, sebagaimana kasus Rektor Unila," ungkapnya, Senin (16/9).

Ia menjelaskan, praktik itu merembet hingga ke unsur Wali Amanat dan Guru Besar. Komitmen politik maupun "paket balas jasa" menjadi syarat tak tertulis dalam proses pemilihan rektor. Alhasil, calon rektor dengan integritas tinggi dan idealisme murni justru terpinggirkan.

"Logikanya, para bakal calon rektor harus berebut mendekati siapa pun dengan cara apapun. Para Guru Besar pun ikut kehilangan 'akal sehat' karena terjebak dalam sistem ini. Dunia kampus akhirnya kehilangan ruhnya sebagai benteng moral," kritiknya tajam.

Sebagai penutup, Syahrir menyerukan perlunya revolusi dunia kampus. Menurutnya, universitas harus kembali pada tujuan awal yang diwariskan para pendiri bangsa dan tokoh pendidikan: mencerdaskan kehidupan bangsa.

"Sudah saatnya revolusi dunia kampus digelorakan. Kampus harus kembali ke khitahnya, seperti yang dicita-citakan para pendiri dunia pendidikan dan para founding fathers. Bukan sebaliknya, guru-guru besar yang sejatinya cerdas justru menjadi 'dungu' akibat sistem PTN-BH ini," tegasnya.rel

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Ismail Nasution
Sumber
:
SHARE:
Tags
beritaTerkait
USU Butuh Rektor sebagai Mercusuar Etika dan Moral Akademik
USU Fokus Akuisisi Kebun Tabuyung Untuk Penguatan Aset Universitas
Masyarakat Patungan Dirikan Fakultas Kedokteran USU, Arsip 1952 Jadi Bukti Sejarah
USU Umumkan 8 Calon Rektor 2026 - 2031 Termasuk Muryanto Amin
Hasil Seleksi Administrasi Calon Rektor Universitas Sumatera Utara Periode 2026-2031
Forum Penyelamat USU Minta KPK Lakukan Pemanggilan Paksa Rektor
komentar
beritaTerbaru