Senin, 29 Desember 2025

Kembalikan Dunia Kampus: Rektor Bukan Ajang Transaksi, Tapi Mercusuar Intelektualitas

Administrator - Selasa, 16 September 2025 21:33 WIB
Kembalikan Dunia Kampus: Rektor Bukan Ajang Transaksi, Tapi Mercusuar Intelektualitas
Istimewa
Baca Juga:

Medan – Kritik keras terhadap kondisi perguruan tinggi negeri (PTN) yang kini berstatus Badan Hukum (PTN-BH) kembali mencuat. Syahrir Nasution, seorang pemerhati dunia pendidikan, menilai transformasi status hukum universitas justru mengikis marwah kampus sebagai pusat ilmu pengetahuan dan moralitas bangsa.

Menurut Syahrir, sejak kampus berlabel PTN-BH, dunia akademik berubah menjadi ajang perebutan kepentingan pragmatis. Pemilihan rektor yang seharusnya menjunjung tinggi integritas dan kualitas akademik, justru dibayang-bayangi praktik transaksional.

"Siapapun yang ingin menjadi rektor, walaupun secara syarat sudah memenuhi ketentuan penjaringan, tetap harus menyiapkan 'ale-ale' untuk kementerian terkait. Bahkan ada pembagian 'silua', istilah di Mandailing untuk kue-kue yang bisa dibawa pulang, sebagaimana kasus Rektor Unila," ungkapnya, Senin (16/9).

Ia menjelaskan, praktik itu merembet hingga ke unsur Wali Amanat dan Guru Besar. Komitmen politik maupun "paket balas jasa" menjadi syarat tak tertulis dalam proses pemilihan rektor. Alhasil, calon rektor dengan integritas tinggi dan idealisme murni justru terpinggirkan.

"Logikanya, para bakal calon rektor harus berebut mendekati siapa pun dengan cara apapun. Para Guru Besar pun ikut kehilangan 'akal sehat' karena terjebak dalam sistem ini. Dunia kampus akhirnya kehilangan ruhnya sebagai benteng moral," kritiknya tajam.

Sebagai penutup, Syahrir menyerukan perlunya revolusi dunia kampus. Menurutnya, universitas harus kembali pada tujuan awal yang diwariskan para pendiri bangsa dan tokoh pendidikan: mencerdaskan kehidupan bangsa.

"Sudah saatnya revolusi dunia kampus digelorakan. Kampus harus kembali ke khitahnya, seperti yang dicita-citakan para pendiri dunia pendidikan dan para founding fathers. Bukan sebaliknya, guru-guru besar yang sejatinya cerdas justru menjadi 'dungu' akibat sistem PTN-BH ini," tegasnya.rel

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Ismail Nasution
Sumber
:
SHARE:
Tags
beritaTerkait
USU Tutup 2025 Dengan Prestasi: 6 Penghargaan Di Anugerah Diktisaintek
Satgas Arhanud 11/WBY Salurkan Susu Bantuan Presiden RI untuk Anak Korban Banjir dan Longsor di Tapsel
USU Dinobatkan sebagai 5 Besar PTN Paling Informatif Nasional
Bupati Asahan Terima Kunjungan Staf Khusus Kementerian Kelautan dan Perikanan RI
USU Award 2025 Jadi Momentum Prestasi Dan Solidaritas Kemanusiaan
Usut Dugaan Korupsi Proyek Rp178 Miliar di PT Inalum, Kamak Desak Aparat Bertindak Tegas
komentar
beritaTerbaru