
Mahyaruddin Salim : PAD Tanjungbalai Berkurang 37 M
sumut24.co Tanjungbalai, Wali Kota Tanjungbalai, Mahyaruddin Salim didampingi Wakil Wali Kota Muhammad Fadly Abdina menghadiri Rapat Paripu
NewsBaca Juga:
- UIN Syahada Gelar PBAK 2025, Polres Padangsidimpuan Ajak Mahasiswa Jadi Agen Perubahan untuk Kamtibmas
- Bupati Madina Terus Pantau Perpindahan RSUD Panyabungan ke Gedung Baru, Saipullah Nasution : 2 Bus Telah disiapkan untuk Pasien "Gratis "
- RSUD Gunungtua Berbagi Parsel Buah untuk Pasien, Meriahkan HUT RI ke-80 di Padang Lawas Utara
Sergai – Kasus meninggalnya dua pasien BPJS-KIS di RSUD Sultan Sulaiman, Serdang Bedagai, semakin menyeruak menjadi skandal. Ketua Organisasi Masyarakat dan Mahasiswa Bersatu Anti Korupsi (Ommbak) Sumut, Rozi Albanjari, menuding keras manajemen rumah sakit, khususnya Direktur RSUD, yang disebut hampir tidak pernah masuk kantor.
"Bagaimana mungkin pelayanan berjalan baik kalau Direktur RSUD Sultan Sulaiman hampir tak pernah hadir? Kuat dugaan, karena yang bersangkutan adalah orang dekat istri Bupati, ia merasa kebal evaluasi. Ini penghinaan terhadap rakyat Sergai," kata Rozi dalam pernyataan resminya, Selasa (16/9/2025).
Menurut Rozi, kelalaian ini semakin nyata karena Dewan Pengawas RSUD juga tidak berfungsi. Padahal, lembaga tersebut seharusnya memastikan pelayanan medis berjalan sesuai SOP. "Dewan Pengawas seakan hanya jadi pajangan, tidak pernah bertindak meski ada kasus kematian pasien akibat dugaan kelalaian medis. Mereka diam, padahal nyawa masyarakat melayang," tegasnya.
Kasus pertama dialami Imelda Sihombing (18), warga Gempolan, Sei Bamban, yang meninggal usai operasi usus buntu pada Jumat (12/9). Keluarga menuding rumah sakit lalai, mempersulit rujukan, dan tidak menyerahkan rekam medis. Kasus kedua menimpa Tonggoria Tambun (31), yang kehilangan bayi dalam kandungan pada Sabtu (6/9), setelah pihak medis RSUD dinilai lamban bertindak meski pasien sudah dirujuk sejak dini hari.
Rozi menilai dua kasus kematian ini hanyalah puncak gunung es dari bobroknya manajemen RSUD Sultan Sulaiman. Ia mendesak Bupati Serdang Bedagai, Darma Wijaya, agar segera mencopot Direktur rumah sakit dan melakukan audit menyeluruh.
"Kalau Bupati diam, berarti ada konflik kepentingan. Jangan sampai rakyat Sergai melihat ada permainan politik keluarga di balik jabatan Direktur RSUD. Nyawa rakyat terlalu mahal untuk dikorbankan hanya demi melindungi orang dekat," ujar Rozi.
Ommbak Sumut juga meminta aparat penegak hukum turun tangan menyelidiki dugaan pelanggaran SOP, kelalaian medis, hingga indikasi penyalahgunaan jabatan di RSUD Sultan Sulaiman.
"RSUD ini punya motto Pelayanan Prima dan SERASI: Senyum, Empati, Ramah, Amanah, Sigap, Ikhlas. Tapi faktanya, dua pasien miskin justru mati sia-sia. Ini kegagalan total," pungkas Rozi.rel
sumut24.co Tanjungbalai, Wali Kota Tanjungbalai, Mahyaruddin Salim didampingi Wakil Wali Kota Muhammad Fadly Abdina menghadiri Rapat Paripu
NewsInspektorat Sumut Dituding Tebang Pilih Tindak ASN Bermasalah
kotaMahasiswa Desak Gubsu Copot Faisal Hasrimy, Soroti Dugaan Konspirasi Smartboard Rp100 Miliar
kotaKH Akhmad Khambali Reformasi Polri Bukan Solusi, Perkuat Fungsi dan Pengawasan!
kotaOmmbak Sumut RSUD Sultan Sulaiman Gagal Jalankan SOP, Dua Pasien BPJSKIS Meregang Nyawa
kotaPolda Sumut Ringkus 2 Org Terduga Pengedar Ekstasi di Parkiran Hotel HDI Deli Serdang
kotaKapolda Sumut Disambut Hangat Forkopimda Saat Tiba di Tapanuli Tengah
kotaUSU Butuh Rektor sebagai Mercusuar Etika dan Moral Akademik
kotaMahasiswa Demo di Kejati Sumut, Desak Usut Dugaan Korupsi Rp100 Miliar di Dinas Pendidikan Langkat
kotasumut24.co MEDAN, Universitas Sumatera Utara (USU) menegaskan komitmen penuh untuk mengembalikan lahan perkebunan kelapa sawit di Desa Tabu
kota