
Wakil Bupati Asahan Kunjungi Rumah Duka Korban Tambang Batu di Aek Songsongan
sumut24.co ASAHAN Longsor melanda lokasi tambang batu padas di Desa Marjanji Aceh, Kecamatan Aek Songsongan, pada Jumat (05/09/2025). Musib
NewsBaca Juga:
Kemenangan Dikky Panjaitan memang sah secara formal, namun tidak serta-merta menghapus keraguan publik, khususnya di kalangan penggiat dan kader Pramuka. Justru, banyak pihak menilai, kepemimpinan baru ini harus membuktikan bahwa Kwarda Sumut tidak kembali dijadikan sarang kepentingan pribadi sebagaimana pernah terjadi di masa lalu.
---
Bayang-Bayang Hitam Topan Ginting
Sejarah kelam Topan Ginting masih membekas. Ia sempat terpilih sebagai Ketua Kwarda, namun belum sempat dikukuhkan sudah lebih dulu ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam operasi tangkap tangan kasus suap proyek jalan. Malu besar itu bukan hanya menimpa dirinya, tapi juga menyeret nama besar Gerakan Pramuka Sumatera Utara ke jurang kehinaan publik.
> "Kasus Topan Ginting adalah tamparan keras. Jangan sampai Kwarda kembali dipimpin oleh orang yang hanya ingin menjadikan Pramuka sebagai batu loncatan pribadi, tempat berburu proyek, atau ruang memperbesar nama politiknya," tegas seorang penggiat senior.
---
Harapan dan Tuntutan untuk Dikky Panjaitan
Sebagai ketua baru, Dikky Panjaitan ditantang untuk membuktikan dirinya berbeda. Tidak cukup hanya berpidato soal idealisme, ia dituntut menunjukkan kerja nyata. Beberapa hal yang harus segera dilakukan antara lain:
1. Membangun Sekretariat Kwarda Sumut yang representatif, terbuka, dan layak sebagai pusat aktivitas Pramuka.
2. Membenahi Bumi Perkemahan Sibolangit yang selama ini terbengkalai dan tidak terurus, padahal menjadi ikon penting kepramukaan di Sumut.
3. Menghentikan ketergantungan pada dana hibah APBD, karena alih-alih menyehatkan organisasi, justru menjebak Pramuka dalam jerat masalah hukum.
4. Membuang jauh orang-orang yang hanya "cari makan" di organisasi, yang berlindung di balik idealisme tapi sejatinya menjadikan Pramuka sebagai ladang nafkah pribadi.
> "Kalau masih berharap dana hibah atau memberi ruang bagi mereka yang cari makan di organisasi, Kwarda hanya akan jadi sarang kepentingan pribadi. Akan ada rebutan jatah, ada titipan proyek, dan akhirnya organisasi ini tercemar lagi oleh kasus korupsi. Pramuka harus mandiri, tegak dengan swadaya dan gotong royong, bukan mengemis pada APBD," ujar seorang penggiat lainnya.
---
Musdalub yang Sarat Tanda Tanya
Selain itu, proses Musdalub yang melahirkan Dikky Panjaitan juga tak luput dari sorotan. Musyawarah yang berlangsung singkat, tertutup, dan disebut-sebut sarat intervensi politik, memunculkan keraguan atas independensi gerakan Pramuka.
Apalagi, latar belakang Dikky yang minim rekam jejak di dunia kepramukaan membuat sebagian kader meragukan kemampuannya. Banyak yang khawatir, jabatan Ketua Kwarda hanya akan jadi "panggung politik baru" atau batu loncatan menuju kepentingan lain di luar organisasi.
---
Peringatan Keras: Jangan Ulangi Kesalahan
Kritik yang paling tajam datang dari kalangan internal sendiri:
> "Kalau Dikky Panjaitan hanya menjadikan Kwarda sebagai tempat menumpuk kekuasaan, menghidupi diri, dan melayani kepentingan segelintir orang, maka ia akan bernasib sama dengan Topan Ginting—bahkan mungkin lebih buruk. Karena masyarakat sudah semakin kritis, aparat penegak hukum semakin tegas, dan publik tidak akan segan-segan mencatat namanya sebagai Ketua Kwarda paling gagal dalam sejarah."
---
Pramuka: Rumah Pendidikan Karakter, Bukan ATM Politik
Pramuka seharusnya berdiri sebagai rumah besar pendidikan karakter generasi muda, bukan jadi ATM politik atau sarang kepentingan pribadi. Jika Dikky gagal menjaga integritas, maka sejarah kelam Topan Ginting hanya akan berulang dengan wajah baru.
Kini, seluruh mata tertuju pada Dikky Panjaitan. Apakah ia akan mematahkan keraguan publik dan menorehkan prestasi nyata, atau justru mengkhianati kepercayaan dan menyeret Pramuka Sumut semakin jauh dari jati dirinya?.tim
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google Newssumut24.co ASAHAN Longsor melanda lokasi tambang batu padas di Desa Marjanji Aceh, Kecamatan Aek Songsongan, pada Jumat (05/09/2025). Musib
Newssumut24.co ASAHAN, Unit Reskrim Polsek Bandar Pulau jajaran Polres Asahan berhasil mengungkap kasus tindak pidana pencurian satu unit seped
Newssumut24.co MEDAN, Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Medan, Hasyim SE, mengaku telah mendengar berbagai polemik yang ditimbulkan Ketua DPRD Kota
kotasumut24.co Tapsel, Meski baru pertama kali menerima siswa, SMKN 1 Sayurmatinggi, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), langsung mengukir sej
NewsWarga Hidup di Gubuk Reot, Bantuan Malah Jatu
kotaPolresta Deli Serdang Laksanakan Patroli Mobile, Tinjau Aktivitas Galian C Ilegal
kotaKasus Jalan Sumut Jalan Di Tempat, KPK Diduga Takut &039Geng Blok Medan&039
kotaMedan Suasana hangat penuh kebersamaan dan nostalgia menyelimuti kampus Fakultas Hukum Universitas Islam Sumatera Utara (FH UISU), saat
kotasumut24.co ASAHAN, Personel Satuan Polisi Perairan dan Udara (Satpolairud) Polres Asahan melaksanakan kegiatan Jumat Berkah bersama masyar
Newssumut24.co ASAHAN, Unit Opsnal Satres Narkoba Polres Asahan berhasil mengamankan seorang pria yang diduga kuat terlibat dalam peredaran nar
News