
Presiden Prabowo Anugerahkan Pangkat Kehormatan kepada Djamari Chaniago dan Ahmad Dofiri
Presiden Prabowo Anugerahkan Pangkat Kehormatan kepada Djamari Chaniago dan Ahmad Dofiri
kotaBaca Juga:
Salah satunya datang dari Muhammad Habib, Ketua Bidang Perguruan Tinggi, Kemahasiswaan, dan Pemuda HMI Komisariat FISIP USU periode 2024–2025. Dalam tanggapannya yang disampaikan melalui sambungan WhatsApp, Habib menyebut bahwa DPRD Sumut saat ini sudah tak lagi berdiri di atas prinsip demokrasi, melainkan telah terjerumus dalam politik kompromi yang membunuh fungsi pengawasan.
"Melemahnya DPRD Sumut melalui hubungan spesial antara Erni Sitorus dan Bobby Nasution, dari segi politisasi, menunjukkan ketidakseimbangan total dalam prinsip check and balances. Tidak ada keberpihakan pada rakyat. Yang ada hanya kompromi kekuasaan," ujar Habib saat dihubungi melalui WhatsApp, Rabu (30/7).
Ia menyebut, blunder politik yang berulang dari Ketua DPRD—baik terkait pernyataan soal komisi hingga narasi kontroversial soal pulau—bukan lagi hal remeh. Itu adalah cerminan dari runtuhnya integritas lembaga perwakilan rakyat yang kini lebih sibuk menjaga kenyamanan kekuasaan daripada menyuarakan kepentingan publik.
"Apa yang kita lihat hari ini adalah bentuk paling telanjang dari praktek oligarki penguasa. Semua terpampang nyata di hadapan rakyat Sumatera Utara. Tidak ada sedikit pun kepentingan publik di dalamnya. Hanya lobi-lobi kekuasaan, investasi kapital, dan perut kenyang penguasa yang diurus," jelasnya.
Habib pun menegaskan bahwa DPRD saat ini bukan lagi mewakili rakyat, melainkan telah menjadi bagian dari sistem kekuasaan yang saling melindungi elite.
"Kita harus katakan dengan jujur: ini bukan lagi Dewan Perwakilan Rakyat. Ini adalah Dewan Pengkhianatan Rakyat. Karena mereka tak lagi berdiri untuk yang memilihnya, tapi untuk yang bisa menjaminnya tetap nyaman di kursi kekuasaan," tambahnya.
Pernyataan ini memperkuat kesimpulan yang juga ditegaskan dalam kajian opini media poliTIKUS bertajuk "Ketika Bobby & Erni Jadi Bestie: DPRD Sumut Melemah, Siapa yang Diuntungkan?" — bahwa Sumatera Utara tengah menghadapi krisis kelembagaan, di mana aktor politik justru menjalin kedekatan yang membungkam fungsi kontrol, meredam suara-suara kritis, dan mengabaikan kepentingan masyarakat luas.tim
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google NewsPresiden Prabowo Anugerahkan Pangkat Kehormatan kepada Djamari Chaniago dan Ahmad Dofiri
kotaPolisi Humanis Hadirkan Rasa Aman, Keamanan Lingkungan Tercipta dari Kebersamaan
kotaPolda Sumut Jalin Silaturahmi dengan Perguruan Tinggi, Bahas Pelayanan Unjuk Rasa Humanis
kotasumut24.co MedanMemperingati Hari Pelanggan Nasional (HARPELNAS) 2025, PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) m
EkbisMentan Andi Amran Sulaiman Kunjungi Sumbar, Alokasikan Bantuan Pertanian untuk 7.100 Hektar Lahan
kotaWakili Sumatera Barat dalam Penilaian Nasional, Sekda Medison Tinjau Langsung Kesiapan TBM Taman Ilmu H. Abdul Moeis Hj. Syamsiar
kotaKPK Didesak Usut Lingkaran Bobby Nasution dalam Kasus Korupsi Topan Ginting
kotaRapat Koordinasi Muspika Kecamatan Batang Kuis, Fokus pada Penguatan Sinergi Lintas Sektor&lrm
kotaIni Daftar Lengkap Nama Menteri Kabinet PrabowoGibran Usai Pelantikan Hari Ini
kotaMantan Kepala BKD Sumut Kaiman Turnip, Inspektorat UgalUgalan, BKD Tak Lagi Lindungi ASN
kota