Rabu, 17 September 2025

Revitalisasi Lapangan Merdeka Medan Diterpa Badai Skandal: Anggaran Rp 632 Miliar Dipertanyakan, Lantai Retak dan Lift Diduga Bekas

Administrator - Sabtu, 02 Agustus 2025 09:28 WIB
Revitalisasi Lapangan Merdeka Medan Diterpa Badai Skandal: Anggaran Rp 632 Miliar Dipertanyakan, Lantai Retak dan Lift Diduga Bekas
Istimewa
Lapangan Merdeka

​MEDAN — Proyek revitalisasi Lapangan Merdeka Medan, yang menelan anggaran fantastis mencapai Rp 632,5 miliar, kini menjadi sorotan tajam setelah diresmikan. Proyek yang digadang-gadang sebagai ikon baru kota ini kini dihadapkan pada serangkaian dugaan skandal, mulai dari kualitas material yang dipertanyakan, hingga isu penggunaan lift bekas.
​Kekhawatiran publik memuncak setelah ditemukannya keretakan pada lantai Lapangan Merdeka. Kerusakan ini diduga kuat berasal dari kegagalan pondasi bor pile yang tidak sesuai spesifikasi. Seorang Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) bernama Herbet Panjaitan dilaporkan sempat menolak penggunaan beton dari PT RAB Beton, yang merupakan anak perusahaan dari kontraktor utama, Gayo Lues Grup. Herbet lebih memilih beton dari PT Kraton Beton. Namun, Herbet justru diganti dari posisinya, dan beton PT RAB Beton tetap digunakan. Kejadian ini memicu pertanyaan serius tentang standar kualitas yang diterapkan dalam proyek tersebut.
​Selain itu, dugaan lain yang tak kalah menghebohkan adalah penggunaan lift bekas bermerek XioLift buatan Cina. Pengadaan lift ini diduga melibatkan Vincent, yang direkomendasikan oleh Topan Ginting saat menjabat Pj Sekda Kota Medan. Dugaan ini menguatkan kecurigaan publik terkait transparansi dan akuntabilitas pengelolaan dana proyek yang sangat besar.
​Adanya multi-kontraktor yang mengerjakan proyek ini juga disebut-sebut sebagai penyebab amburadulnya pengerjaan dan keterlambatan penyelesaian. Proyek dibagi menjadi tiga tahap, dengan Gayo Lues Grup mengerjakan tahap 1 dan 2, sementara Rizal dan rekannya mengerjakan tahap 3. Hingga saat ini, pekerjaan di lapangan masih belum sepenuhnya rampung, bahkan beberapa fasilitas sudah mengalami kerusakan seperti bagian yang terkelupas dan genangan air di area basement saat hujan.
​Meskipun Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, telah meresmikan proyek ini, masyarakat dan berbagai pihak mendesak adanya audit menyeluruh. Tuntutan ini tidak hanya menyasar pada dugaan penggunaan material bekas dan kerusakan, tetapi juga pada kejelasan pengelolaan anggaran yang fantastis. Hingga berita ini diturunkan, belum ada klarifikasi resmi dari pihak terkait, termasuk dari mantan Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Medan, Alexander Sinulingga.
​Skandal ini tidak hanya mencoreng citra proyek kebanggaan Kota Medan, tetapi juga menjadi pelajaran penting tentang pentingnya pengawasan ketat, transparansi, dan akuntabilitas dalam setiap proyek pembangunan infrastruktur publik.tim

Baca Juga:
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Ismail Nasution
Sumber
:
SHARE:
Tags
beritaTerkait
Mantan PJ Bupati Langkat "Ngacir" Dihadiahi Pertanyaan Wartawan di Pemprov Sumut
OMMBAK Desak Kejari Tetapkan Tersangka Kadis Pertanian Serdang Bedagai dalam Skandal AUTP
Emirsyah Diduga Terima Rp400 Juta Proyek APD Covid-19, Publik Desak Gubernur Bobby Nonaktifkan
Usut Dugaan Korupsi Pemkab Labura, Jaga Marwah : Kejati Sumut Harus Panggil Bupati
Publik Desak Kejati Tetapkan Ismail Lubis Tersangka Kasus Kantin Dinkes Sumut
FKIB Desak Penegak Hukum Usut Dugaan Pemalsuan CMT dan Pungli PPPK di Labuhanbatu Utara
komentar
beritaTerbaru