
Diklat dan Penyegaran Wasit Nasional di Medan Resmi Dibuka, 278 Peserta dari 14 Provinsi Hadir
Medan Sumut24.co Kegiatan Diklat dan Penyegaran Wasit Nasional Kyorugi dan Poomsae resmi digelar di Kota Medan, Sumatera Utara, Selasa (15
SportBaca Juga:
Deli Serdang — Warga Dusun II, Desa Baru, Kecamatan Batang Kuis, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, mengeluhkan dampak negatif dari aktivitas industri pengolahan jagung milik CV. Golden Jaya Agritama. Selain pencemaran lingkungan dan kerusakan jalan, warga juga menyoroti dugaan keterlibatan oknum aparat Brimob dalam membekingi perusahaan tersebut.
Pabrik yang telah beroperasi hampir empat tahun itu dinilai sebagai penyebab utama rusaknya Jalan Cempaka (Parit 12), serta memburuknya kualitas udara di sekitar permukiman warga.
> "Dulu jalan ini bagus, tapi sejak ada pabrik jagung itu, jalan jadi hancur. Kontainernya besar-besar dan berat, jelas tidak sesuai dengan kapasitas jalan desa," ujar salah satu warga saat ditemui, Kamis (24/7/2025).
Menurut warga, truk-truk pengangkut jagung yang melintas setiap hari memperparah kondisi jalan. Selain itu, debu dari limbah produksi disebut kerap beterbangan dan menempel di permukaan rumah hingga perabotan.
> "Kalau hujan, jalan jadi licin dan berlubang. Kalau panas, debunya parah. Rumah kami tiap hari kotor karena debu jagung," ungkap warga lainnya.
Diduga Dapat Perlindungan
Warga juga mengaku resah karena laporan mereka tidak ditindaklanjuti oleh pemerintah setempat maupun instansi terkait. Hal ini diduga karena perusahaan mendapat perlindungan dari oknum aparat keamanan.
> "Kami dengar katanya ada oknum aparat yang membackup. Kalau kami protes, ujung-ujungnya disuruh diam. Ini sudah bukan soal kenyamanan, tapi soal hak hidup sehat," kata seorang warga yang meminta namanya dirahasiakan.
Tak Ada Kontribusi Sosial
Meski telah beroperasi selama bertahun-tahun, warga menyebut belum ada kontribusi sosial dari CV. Golden Jaya Agritama. Tidak ada program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), bantuan perbaikan jalan, ataupun komunikasi dengan masyarakat sekitar.
> "Yang kami rasakan hanya dampak negatif. Jalan rusak, udara kotor, dan tidak ada bantuan dari perusahaan," ujar warga lainnya.
Desakan untuk Pemerintah Turun Tangan
Warga mendesak Pemerintah Kabupaten Deli Serdang, Dinas Lingkungan Hidup, dan pihak kepolisian untuk segera turun tangan menyelidiki dugaan pencemaran lingkungan serta potensi keterlibatan aparat dalam melindungi aktivitas perusahaan.
Apabila keluhan terus diabaikan, warga mengancam akan menggelar aksi protes secara terbuka.
> "Kami tidak anti-industri. Tapi kami juga warga negara yang punya hak atas udara bersih dan lingkungan yang layak," ujar warga.red2
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google NewsMedan Sumut24.co Kegiatan Diklat dan Penyegaran Wasit Nasional Kyorugi dan Poomsae resmi digelar di Kota Medan, Sumatera Utara, Selasa (15
SportKembalikan Dunia Kampus Rektor Bukan Ajang Transaksi, Tapi Mercusuar Intelektualitas
kotasumut24.co TANJUNGBALAI , Anggota DPRD Tanjungbalai dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Dedi Sanatra menyoroti soal adanya penurun
Newssumut24.co PAKPAK BHARAT , Bupati Pakpak Bharat. Franc Bernhard Tumanggor meninjau persiapan dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) d
Newssumut24.co Medan Ketua TP PKK Kota Medan, Airin Rico Waas, mendorong kader PKK di setiap kecamatan terus mengembangkan pangan lokal melalu
kotasumut24.co Medan Pemko Medan menyelenggarakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H tahun 2025 di Masjid Raya Kedatukan Sunggal Serba
kotasumut24.co Medan Wali Kota Medan Rico Tri Putra Bayu Waas mengikuti wawancara nominasi penghargaan Paritrana Award 2025 tingkat Provinsi S
kotasumut24.co Tebingtinggi, Wali Kota Iman Irdian Saragih bersama forum koordinasi pimpinan daerah Forkompimda), Komisi I dan II DPRD Tebingti
NewsNgopi Asik Bahas Usaha Pengerajin Tempe Bareng PATANI Deli Serdang
kotaOMMBAK Desak Kejari Tangkap Kadis Pertanian Serdang Bedagai dalam Skandal AUTP
kota