Sabtu, 26 Juli 2025

Warga Batang Kuis Keluhkan Polusi dan Jalan Rusak akibat Pabrik Jagung, Diduga Ada "Backing" Oknum Aparat

Administrator - Jumat, 25 Juli 2025 08:56 WIB
Warga Batang Kuis Keluhkan Polusi dan Jalan Rusak akibat Pabrik Jagung, Diduga Ada "Backing" Oknum Aparat
Istimewa
Baca Juga:

Deli Serdang — Warga Dusun II, Desa Baru, Kecamatan Batang Kuis, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, mengeluhkan dampak negatif dari aktivitas industri pengolahan jagung milik CV. Golden Jaya Agritama. Selain pencemaran lingkungan dan kerusakan jalan, warga juga menyoroti dugaan keterlibatan oknum aparat Brimob dalam membekingi perusahaan tersebut.

Pabrik yang telah beroperasi hampir empat tahun itu dinilai sebagai penyebab utama rusaknya Jalan Cempaka (Parit 12), serta memburuknya kualitas udara di sekitar permukiman warga.

> "Dulu jalan ini bagus, tapi sejak ada pabrik jagung itu, jalan jadi hancur. Kontainernya besar-besar dan berat, jelas tidak sesuai dengan kapasitas jalan desa," ujar salah satu warga saat ditemui, Kamis (24/7/2025).

Menurut warga, truk-truk pengangkut jagung yang melintas setiap hari memperparah kondisi jalan. Selain itu, debu dari limbah produksi disebut kerap beterbangan dan menempel di permukaan rumah hingga perabotan.

> "Kalau hujan, jalan jadi licin dan berlubang. Kalau panas, debunya parah. Rumah kami tiap hari kotor karena debu jagung," ungkap warga lainnya.

Diduga Dapat Perlindungan

Warga juga mengaku resah karena laporan mereka tidak ditindaklanjuti oleh pemerintah setempat maupun instansi terkait. Hal ini diduga karena perusahaan mendapat perlindungan dari oknum aparat keamanan.

> "Kami dengar katanya ada oknum aparat yang membackup. Kalau kami protes, ujung-ujungnya disuruh diam. Ini sudah bukan soal kenyamanan, tapi soal hak hidup sehat," kata seorang warga yang meminta namanya dirahasiakan.

Tak Ada Kontribusi Sosial

Meski telah beroperasi selama bertahun-tahun, warga menyebut belum ada kontribusi sosial dari CV. Golden Jaya Agritama. Tidak ada program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), bantuan perbaikan jalan, ataupun komunikasi dengan masyarakat sekitar.

> "Yang kami rasakan hanya dampak negatif. Jalan rusak, udara kotor, dan tidak ada bantuan dari perusahaan," ujar warga lainnya.

Desakan untuk Pemerintah Turun Tangan

Warga mendesak Pemerintah Kabupaten Deli Serdang, Dinas Lingkungan Hidup, dan pihak kepolisian untuk segera turun tangan menyelidiki dugaan pencemaran lingkungan serta potensi keterlibatan aparat dalam melindungi aktivitas perusahaan.

Apabila keluhan terus diabaikan, warga mengancam akan menggelar aksi protes secara terbuka.

> "Kami tidak anti-industri. Tapi kami juga warga negara yang punya hak atas udara bersih dan lingkungan yang layak," ujar warga.red2

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Administrator
Sumber
:
SHARE:
Tags
beritaTerkait
Inalum Latih Masyarakat Peduli Api, Kolaborasi Cegah Karhutla di Sumut
Tugas Perdana, Menanti Aksi Tegas Kapolres Tapsel AKBP Yon Edi Winara "Bongkar Dugaan Perambahan Hutan"
Kejaksaan Agung Dorong Sinergi Lintas Lembaga untuk Kuatkan Investasi Daerah
Senja, Kopi, dan Refleksi di Lantai 6 Gedung Bundar Kejagung
Wabup Atika Nasution Sebut Jagung Komoditas Penting dalam Penguatan Ketapang dan Kesejahteraan
Polres Palas Tanam Jagung serentak Kuartal III Di Lahan Perhutanan Sosial
komentar
beritaTerbaru