Kemenekraf dan Gekrafs Teken MoU, Perkuat Ekosistem Ekonomi Kreatif Nasional
Jakarta – Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) dan Gabungan Ekonomi Kreatif Nasional (Gekrafs) secara resmi menandatangani Kesepahaman Bersama (MoU) untuk memperkuat ekosistem
ekonomikreatif di Indonesia. Penandatanganan ini berlangsung di Hutan Kota by Plataran, Jakarta, pada 20 Juli 2025, dan disaksikan oleh perwakilan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Gekrafs dari seluruh Indonesia.
MoU ini ditandatangani langsung oleh H. Teuku Riefky Harsya, B.Sc., M.T. selaku Menteri Ekonomi Kreatif, dan Kawendra Lukistian, S.E., M.Sn., Ketua Umum DPP Gekrafs yang baru terpilih. Dari Gekrafs Sumatera Utara, Ketua Fadhullah, S.E., M.M. dan Sekretaris Dr. Acha Rouyas, M.Psi. M.H. turut hadir menyaksikan momen penting tersebut.
Sinergi Lintas Sektor untuk Masa Depan Ekonomi Kreatif
Dalam sambutannya, Ketua Umum Gekrafs, Kawendra Lukistian, menyambut positif kolaborasi dengan pemerintah. Ia menekankan bahwa sinergi lintas sektor sangat dibutuhkan untuk membangun ekosistem
ekonomikreatif yang berkelanjutan. "Kami meyakini bahwa
ekonomikreatif adalah masa depan Indonesia. Visi Gekrafs adalah menjadikan Indonesia sebagai pusat peradaban
ekonomikreatif dunia. Untuk mencapainya dibutuhkan sinergi kolaboratif, adaptif, dan berkelanjutan dari seluruh pemangku kepentingan," ujar Kawendra.
Senada dengan Kawendra, Ketua Gekrafs Sumatera Utara, Fadhullah, mengapresiasi langkah cepat ini. Menurutnya, terpilihnya kembali Kawendra menakhodai Gekrafs selama lima tahun ke depan akan menjadi modal besar bagi para pelaku ekraf di tanah air untuk lebih diperhatikan. "Dengan posisi beliau sekarang di DPR RI dan juga hubungan beliau yang baik dengan tokoh-tokoh nasional, baik di eksekutif maupun legislatif, akan menjadi harapan baru para pelaku ekraf semua," tambah Fadhullah.
Kemenekraf Siap Menjadi Mitra Strategis Gekrafs
Menteri Ekonomi Kreatif RI, Teuku Riefky Harsya, menyatakan kebanggaannya atas pencapaian Gekrafs. Di usianya yang baru enam tahun, Gekrafs telah berhasil menebarkan jejaring pelaku ekraf dalam satu wadah yang tersebar di 38 provinsi, 6 perwakilan luar negeri, dan 273 kabupaten/kota.
"Potensi ekraf yang luar biasa ini berada di tangan teman-teman sekalian. Bagaimana proses
kreatif ini harus makin kompetitif agar yang ada di kabupaten/kota dapat kita dorong ke tingkat provinsi, dan yang di provinsi kita dorong ke tingkat nasional bahkan global. Kami dari Kementerian tentunya siap menjadi mitra strategis Gekrafs untuk membantu program Presiden Prabowo," jelas Teuku Riefky Harsya.
Sekretaris Gekrafs Sumatera Utara, Acha Rouyas, menambahkan bahwa paparan Menteri Ekraf tersebut telah menambah semangat para pelaku usaha di sektor ekraf ke depan, karena sejalan dengan Asta Cita Presiden Indonesia. Menurut Acha, Menteri Ekraf juga menciptakan 8 Asta Ekraf sebagai klaster program Kemenekraf untuk mendukung Asta Cita kedua dan ketiga Presiden Prabowo, yakni mendorong kemandirian bangsa melalui
ekonomikreatif serta mengembangkan industri
kreatif.
Delapan klaster program Kemenekraf tersebut meliputi Ekraf Data, Ekraf Bijak, Talenta Ekraf, Infra Ekraf, Sinergi Ekraf, Pasar Ekraf, Dana Ekraf, dan Ekraf Kaya.
Kongres I Gekrafs Dihadiri Tokoh Nasional
Sebelumnya, Kongres I Gekrafs juga turut dihadiri oleh sejumlah tokoh nasional, di antaranya Sufmi Dasco (Ketua Dewan Penasehat Gekrafs & Wakil Ketua DPR RI), Sandiaga Uno (Ketua Dewan Pembina Gekrafs), Akbar Supratman (Wakil Ketua MPR RI), Fadli Zon (Menteri Kebudayaan), Erick Thohir (Menteri BUMN), Supratman Andi Atgas (Menteri Hukum), Irene Umar (Wakil Menteri Ekraf), Raffi Ahmad (Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda & Pekerja Seni), Ridha Sabana (Utusan Khusus Presiden Bidang UMKM, Ekraf & Digital), dan Yovie Widianto (Staf Khusus Presiden Bidang Ekraf).
Kerja sama ini diharapkan menjadi langkah strategis dalam memajukan
ekonomikreatif Indonesia, mendorong inovasi, dan menciptakan peluang baru bagi para pelaku usaha di sektor ini.rel
Baca Juga:
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di
Google News