
Warga Hidup di Gubuk Reot, Bantuan Malah Jatuh ke Orang Kaya: Potret Ironi Desa Penen Deli Serdang
Warga Hidup di Gubuk Reot, Bantuan Malah Jatu
kotaBaca Juga:
Serang — Dalam Diskusi Nasional bertema "Danantara: Solusi Investasi Daerah dan Strategi Menghadapi Badai Global", akademisi dan praktisi hukum dari Iluni Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), Asep Busro, SH., MH., menyampaikan pandangan kritis sekaligus harapan atas kehadiran Dana Danantara sebagai skema investasi strategis yang dapat mendorong pembangunan daerah di Indonesia.
Menurut Asep, meskipun Dana Danantara menjadi langkah kebijakan besar yang diambil Presiden Prabowo Subianto, publik dan kalangan akademisi masih menyimpan sejumlah keraguan.
"Sebagai entitas baru, Dana Danantara ini masih membingungkan publik. Tapi jika dikelola secara profesional, ini bisa menjadi reformasi keuangan negara yang mengkonsolidasikan kekuatan investasi BUMN untuk kesejahteraan rakyat," ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa selama ini banyak BUMN memiliki anak dan cucu perusahaan yang menjalankan aksi korporasi tanpa arah jelas dan minim dampak langsung ke masyarakat.
Dengan Dana Danantara, yang menghimpun aset senilai lebih dari Rp14.000 triliun, pemerintah kini memiliki peluang besar untuk mengintervensi sektor-sektor strategis seperti penciptaan lapangan kerja dan pemerataan infrastruktur.
Asep juga menyoroti potensi Dana Danantara dalam membantu pembiayaan proyek strategis daerah, khususnya bagi pemerintah daerah dengan keterbatasan APBD. Ia mencontohkan rencana pembangunan Pelabuhan Internasional Bojonegara di Banten yang diusung Gubernur Banten, Andra Soni.
"Proyek seperti pelabuhan internasional butuh pendanaan besar, yang tidak bisa hanya mengandalkan APBD. Dana Danantara bisa jadi alternatif pembiayaan pembangunan daerah," jelasnya.
Namun demikian, Asep menekankan pentingnya pengawasan dan distribusi yang tepat sasaran agar Dana Danantara tidak menimbulkan risiko kerugian negara maupun beban bagi masyarakat.
"Jangan sampai ini jadi skema megainvestasi yang gagal, atau bahkan menjadi beban fiskal jangka panjang. Dana sebesar itu harus diarahkan untuk mengurangi pengangguran, meningkatkan daya beli, dan menjawab kebutuhan dasar seperti pendidikan dan kesehatan," tegasnya.
Diskusi ini menjadi momentum untuk memperjelas fungsi dan posisi Dana Danantara sebagai instrumen kebijakan publik.
Asep berharap, ke depan Danantara benar-benar mampu menjadi solusi investasi daerah yang inklusif, efektif, dan berorientasi pada kepentingan rakyat.
(***)
Warga Hidup di Gubuk Reot, Bantuan Malah Jatu
kotaPolresta Deli Serdang Laksanakan Patroli Mobile, Tinjau Aktivitas Galian C Ilegal
kotaKasus Jalan Sumut Jalan Di Tempat, KPK Diduga Takut &039Geng Blok Medan&039
kotaMedan Suasana hangat penuh kebersamaan dan nostalgia menyelimuti kampus Fakultas Hukum Universitas Islam Sumatera Utara (FH UISU), saat
kotasumut24.co ASAHAN, Personel Satuan Polisi Perairan dan Udara (Satpolairud) Polres Asahan melaksanakan kegiatan Jumat Berkah bersama masyar
Newssumut24.co ASAHAN, Unit Opsnal Satres Narkoba Polres Asahan berhasil mengamankan seorang pria yang diduga kuat terlibat dalam peredaran nar
Newssumut24.co ASAHAN, Rasa aman di tengah masyarakat menjadi kunci terciptanya kehidupan sosial yang tenang dan pembangunan daerah yang berkel
Newssumut24.co ASAHAN, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Asahan menyampaikan duka cita yang mendalam atas musibah longsor di lokasi tambang batu pa
Newssumut24.co Padang Lawas, Bupati Padang Lawas (Palas) Putra Mahkota Alam Hasibuan meegaskan pemberhentian Kepala Desa Ujung Batu IV, dilakuk
NewsHarun Masiku Dicari, Muryanto Amin Dinanti
kota