Minggu, 07 September 2025

Revitalisasi Lapangan Merdeka Medan Diterpa Skandal: Diduga Lift Bekas dan Anggaran Fantastis Rp 632,5 Miliar Jadi Sorotan

Administrator - Sabtu, 05 Juli 2025 14:11 WIB
Revitalisasi Lapangan Merdeka Medan Diterpa Skandal: Diduga Lift Bekas dan Anggaran Fantastis Rp 632,5 Miliar Jadi Sorotan
Istimewa
Baca Juga:

Medan – Proyek revitalisasi Lapangan Merdeka Medan yang menelan anggaran dengan Tahap I 97, 5 M, Tahap II 497 M dan
Tahap III 38 M sehingga total sangat fantastis mencapai Rp 632,5 miliar dan telah diresmikan oleh Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, beberapa bulan lalu, kini tengah disorot tajam. Dugaan penggunaan lift bekas alih-alih perangkat baru menjadi pemicu utama polemik yang mengancam kredibilitas proyek kebanggaan Kota Medan ini.
Dugaan tersebut mencuat setelah penelusuran media yang mengidentifikasi adanya indikasi kuat bahwa lift yang terpasang adalah unit bekas pakai. Lift dan eskalator yang digunakan bermerek XioLift buatan Cina.

Keterlibatan Pihak Terkait dan Perubahan Merek

Nama Vincent disebut-sebut sebagai pemborong lift dan eskalator yang diduga bawaan Topan Ginting sewaktu menjadi Pj Sekda Kota Medan. untuk proyek ini.
Ironisnya, merek XioLift ini diduga bukan pilihan awal. Pada masa Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang (Perkim) Kota Medan Sutan Endar Lubis, merek lift dan eskalator yang direncanakan berbeda. Namun, setelah Topan Ginting menjabat sebagai Pj Sekda dan Alexande Sinulingga menjadi Kepala Dinas Perkim, Vincent disebut membeli merek XioLift. Lebih lanjut, Topan Ginting juga disebut sebagai pihak yang merekomendasikan Vincent sebagai rekanan pengadaan lift dan eskalator.
Penggunaan lift bekas dalam proyek infrastruktur publik berskala besar dan beranggaran fantastis ini menimbulkan banyak pertanyaan. Mulai dari kualitas dan standar keamanan, hingga transparansi dan akuntabilitas pengelolaan dana publik yang seharusnya digunakan untuk pembangunan fasilitas terbaik bagi masyarakat.
Kondisi Bangunan Bawah Tanah dan Permasalahan Multi-Kontraktor
Proyek revitalisasi Lapangan Merdeka ini mencakup pembangunan ruang bawah tanah (basement) yang dirancang untuk area komersial, parkir, dan museum. Meskipun Bobby Nasution sempat menyatakan basement sudah selesai dan akan segera diresmikan pada 15 Februari 2025, laporan terbaru menunjukkan bahwa proyek secara keseluruhan belum sepenuhnya rampung. Bahkan, beberapa kerusakan fasilitas sudah dilaporkan setelah peresmian, seperti bagian yang terkelupas dan taman yang rusak akibat penggunaan tidak semestinya oleh masyarakat. serta bagian bawah kebanjiran setiap hujan datang.

Kondisi proyek juga diperparah dengan adanya dua pemborong yang mengerjakan satu pekerjaan. Proyek ini dibagi menjadi beberapa tahap, di mana Gayo Lues Grup mengerjakan Tahap 1 dan 2, dan masih memiliki kewajiban menyelesaikan sisa pekerjaan tahap 2. Sementara itu, Rizal dan rekannya disebut sebagai pemenang tender dan mengerjakan Tahap 3 Lapangan Merdeka. Adanya multi-kontraktor ini diduga menjadi salah satu penyebab amburadulnya pengerjaan proyek dan keterlambatan penyelesaian.
Tuntutan Klarifikasi dari Masyarakat
Proyek multiyears ini seharusnya rampung pada akhir 2024, namun hingga saat ini masih menyisakan pekerjaan hingga awal 2025. Keterlambatan ini berujung pada pengenaan denda harian yang besar kepada pihak kontraktor.

Sementara itu dikonfirmasi mantan Kadis Perkim Medan yang saat ini menjadi Kadis Pendidikan Sumut Alexander Sinulingga, terkait berbagai permasalahan lapangan merdeka tersebut, hingga berita ini ditayangkan belum juga memberikan klarifikasi.

Masyarakat dan berbagai pihak kini menantikan klarifikasi dan tindakan tegas dari pemerintah terkait polemik yang menyelimuti proyek kebanggaan Kota Medan ini.tim

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Administrator
Sumber
:
SHARE:
Tags
beritaTerkait
KPK Terima Laporan Dugaan Korupsi di Universitas Sumatera Utara
LIRA Desak Kejatisu Periksa Jewel Group
Kasus Dugaan Korupsi Smart Board Tebing Tinggi, Mantan Pj Wali Kota dan Kadis Pendidikan Ikut Disorot
LIPPSU Desak Kejari Langkat Serius Bongkar Korupsi Smartboard Rp50 Miliar, Tuntut Faisal Hasrimy Jadi Tersangka
AMPD Lakukan Aksi Lemahnya Pengawasan Inspektorat Serta Laporkan Dinas Kesehatan ke Kejaksaan Asahan
Penahanan Tersangka Korupsi Dana Desa Tanjung Medan, Kejaksaan Negeri Madina Tegaskan Komitmen Berantas Korupsi
komentar
beritaTerbaru