Jasa Marga Mencatat Volume Lalu Lintas Pada Ruas Tol Regional Nusantara Terus Meningkat Sampai H+2 Nataru 2025/2026
Jasa Marga Mencatat Volume Lalu Lintas Pada Ruas Tol Regional Nusantara Terus Meningkat Sampai H2 Nataru 2025/2026
kota
Baca Juga:
MEDAN, Sumut24.co
Di tengah pusaran globalisasi yang kian menyeragamkan budaya, sebuah dentum dari lembah Mandailing, Sumatera Utara, akan menggetarkan panggung nasional. "Dentum Perkusi Mandailing Gordang Sambilan", sebuah perhelatan budaya yang dipusatkan di Politeknik Pariwisata Medan pada 16 Agustus 2025, digelar sebagai bentuk revitalisasi seni tradisional sekaligus perayaan HUT ke-80 Kemerdekaan RI.Acara ini mengusung Gordang Sambilan, ansambel perkusi sakral masyarakat Mandailing, ke pusat perhatian sebagai simbol perlawanan kultural terhadap homogenisasi budaya global.
"Gordang Sambilan bukan hanya instrumen musik. Ia adalah sistem pengetahuan, ritual, dan simbol kekuasaan yang diwariskan secara turun-temurun. Ini bukan pertunjukan biasa, ini adalah medan perlawanan kultural," kata Ijtihad Siregar, pegiat kajian seni dan alumnus Pendidikan Musik Unimed serta S-2 Pengkajian Seni FIB Universitas Sumatera Utara, saat ditemui Sumut24, Senin (16/6/2025).
Menurut Ijtihad, perhelatan ini tidak sekadar menampilkan pertunjukan, melainkan menjadi arena akumulasi dan reproduksi modal budaya sebagaimana dirumuskan sosiolog Prancis Pierre Bourdieu. Dialog interaktif, demonstrasi teknik, serta penampilan para maestro membuka ruang bagi generasi muda untuk membentuk habitus baru—yakni kesadaran dan penghargaan mendalam terhadap kekayaan budaya lokal.
"Kalau globalisasi membawa narasi dominan yang mendangkalkan identitas, maka kita harus melawannya dengan legitimasi pengetahuan lokal yang kuat. Acara ini adalah salah satu bentuknya," ujar Ijtihad.
Aliansi Lintas Disiplin dan Dukungan Lembaga
Acara ini diselenggarakan oleh Politeknik Pariwisata Medan bekerja sama dengan Asosiasi Dosen Akuntansi Indonesia (ADAI) dan Asian Pacific Arts & Cultural Association (ASIA). Kolaborasi lintas bidang ini menunjukkan bahwa pelestarian budaya bukan hanya domain seniman, melainkan kerja kolektif berbagai sektor.
Direktur Poltekpar Medan, Ngatemin, menyatakan bahwa acara ini merupakan bagian dari pengembangan pariwisata berbasis budaya. "Kita ingin pariwisata kita tidak hanya soal tempat, tapi juga tentang jiwa—dan Gordang Sambilan adalah salah satu jiwanya," ujarnya.
Ijtihad menambahkan bahwa pemilihan tanggal menjelang 17 Agustus bukanlah kebetulan. "Ini adalah pernyataan simbolik: bahwa kebudayaan daerah adalah fondasi dari nasionalisme sejati," ujarnya.
Tiga Pilar: Edukasi, Pertunjukan, dan Legitimasi
"Dentum Perkusi Mandailing Gordang Sambilan" menghadirkan sesi akademik dan praktikal secara berurutan. Mulai pukul 08.00 hingga 13.30 WIB, rangkaian acara mencakup:
Pidato pembuka dari pimpinan lembaga penyelenggara.
Dialog budaya bersama pakar seperti Dr. Irpan Rangukuti, M.Pd. dan maestro Gordang Sambilan, Bakhsan Parinduri.
Pertunjukan ritual seperti Mangngore Mandailing dan sesi demonstrasi teknik Gordang.
Puncak acara berupa penampilan kolosal Gordang Sambilan.
Tak ketinggalan, forum diskusi lintas disiplin akan menyatukan akademisi, praktisi budaya, dan masyarakat umum dalam satu ruang dialog.
Inklusif dan Adaptif
Penyelenggara menyediakan berbagai jalur partisipasi: dari kelas VVIP, VIP, umum, hingga daring. Strategi ini dirancang untuk menjangkau berbagai segmen masyarakat, dari pelajar hingga profesional, dari lokal hingga diaspora.
"Kita ingin memperluas jangkauan modal budaya ini. Di era digital, budaya lokal harus cakap bicara lintas ruang dan generasi," kata Ijtihad.
Ia menutup wawancara dengan pesan penuh makna:
"Gordang Sambilan harus tetap berdentum—bukan hanya di Mandailing, tetapi di telinga dan hati dunia. Ia adalah dentum harapan, dentum perlawanan, dan dentum jati diri."
Dentum Perkusi Mandailing Gordang Sambilan menjadi penanda penting bahwa seni tradisional bukanlah warisan beku, melainkan kekuatan hidup yang mampu beradaptasi, bersuara, dan bahkan melawan. Ketika dunia melaju kencang menuju keseragaman, suara gendang sembilan itu mengingatkan kita akan akar, warisan, dan masa depan yang bisa tetap berbeda—tanpa menjadi asing.red2
Jasa Marga Mencatat Volume Lalu Lintas Pada Ruas Tol Regional Nusantara Terus Meningkat Sampai H2 Nataru 2025/2026
kota
Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB
kota
sumut24.co TOBA, Semangat kebersamaan mendasari perayaan Natal Oikumene Pemerintah Kabupaten Toba 2025 yang dilaksanakan di Lapangan Kantor
News
Medan sumut24.co Dalam rangka menjaga dan memelihara situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) agar tetap aman dan kondusif,
kota
Medan sumut24.co Suasana penuh sukacita dan kebersamaan mewarnai perayaan Natal Keluarga Besar Polrestabes Medan yang digelar di Lapangan
kota
Medan sumut24.co Suasana penuh sukacita dan kebersamaan mewarnai perayaan Natal Keluarga Besar Polrestabes Medan yang digelar di Lapangan
kota
Medan sumut24.co Langkah tegas Pemerintah Kota Medan di bawah kepemimpinan Walikota Medan Rico Waas bersama jajaran Polresta Medan yang di
kota
Medan sumut24.co Langkah tegas Pemerintah Kota Medan di bawah kepemimpinan Walikota Medan Rico Waas bersama jajaran Polresta Medan yang di
kota
sumut24.co MedanSebanyak 3.000 personel dari 21 kecamatan seKota Medan Gotong Royong Raya pada berbagai lokasi di Kecamatan Medan Helveti
kota
sumut24.co Banda AcehTelkomsel memastikan pemulihan jaringan telekomunikasi telah tuntas di seluruh 289 kecamatan yang tersebar di Provins
Umum