
Wakil Ketua HIKMA Sumut H. Syahrir Nasution Ucapkan Selamat Ulang Tahun ke-95 kepada Prof. Emil Salim
Wakil Ketua HIKMA Sumut H. Syahrir Nasution Ucapkan Selamat Ulang Tahun ke95 kepada Prof. Emil Salim
kotaBaca Juga:
Medan – Kebijakan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara yang menetapkan lima hari sekolah dalam sepekan bagi siswa SMA dan SMK menuai kritik dari berbagai kalangan. Akademisi dan pengamat pendidikan Shohibul Anshor Siregar menilai kebijakan tersebut lebih berorientasi pada penghematan anggaran ketimbang peningkatan kualitas pendidikan.
"Ini bukan hanya soal memangkas hari belajar, tapi soal cara pandang terhadap pendidikan. Kita tidak boleh memperlakukan pendidikan sebagai ruang efisiensi belaka. Pendidikan adalah investasi jangka panjang," ujar Shohibul dalam pernyataan tertulisnya, Sabtu (8/6).
Ia mengkhawatirkan bahwa pengurangan hari sekolah akan meningkatkan ketergantungan siswa terhadap bimbingan belajar komersial, terutama menjelang ujian masuk perguruan tinggi. Hal ini dinilai dapat memperlebar kesenjangan antara siswa dari keluarga mampu dan tidak mampu.
"Banyak siswa merasa waktu belajar reguler tidak cukup. Akhirnya mereka merasa harus ikut bimbel. Ini tentu menyulitkan bagi keluarga yang secara ekonomi tidak siap," kata Shohibul.
Menurutnya, kebijakan strategis seperti pengurangan hari belajar semestinya ditetapkan oleh pemerintah pusat karena pendidikan adalah sistem nasional yang terintegrasi. Ia menilai penyerahan wewenang kepada pemerintah daerah tanpa kerangka nasional yang utuh sebagai bentuk krisis tata kelola pendidikan.
Shohibul juga menyoroti dampak kebijakan tersebut terhadap kualitas lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Dengan berkurangnya hari belajar, jam praktik siswa SMK otomatis ikut berkurang. Padahal, keterampilan teknis adalah modal utama siswa SMK untuk bersaing di dunia kerja.
"Jika kesempatan praktik berkurang, bagaimana lulusan SMK bisa bersaing secara kompetitif? Ini justru kontraproduktif dengan semangat link and match dunia kerja," tegasnya.
Ia menambahkan bahwa pendidikan di Indonesia seharusnya dikelola dalam satu sistem yang berkesinambungan, mulai dari PAUD hingga pendidikan tinggi. Desentralisasi kebijakan pendidikan tanpa arah nasional yang jelas justru memperlemah fondasi pembangunan manusia.
Shohibul pun mengajak semua pihak untuk tidak meniru kebijakan pendidikan dari negara lain tanpa memahami konteks dan kondisi sosial yang berbeda.
"Orang suka menyebut Jepang atau Finlandia, tapi tidak jujur bahwa kondisi mereka sangat berbeda. Kebijakan pendidikan tidak bisa diimpor begitu saja," pungkasnya.red2
Wakil Ketua HIKMA Sumut H. Syahrir Nasution Ucapkan Selamat Ulang Tahun ke95 kepada Prof. Emil Salim
kotaJAKARTA Sumut24.coSatu ekor sapi limousin berbobot lebih dari satu ton diturunkan di tanah kerontang Desa Muncung, Kecamatan Kronjo, Kabup
NewsMedan Dalam semangat Idul Adha 1446 Hijriah, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Sumatera Utara bersama Majelis Pimpinan Cabang (M
UmumKebijakan 5 Hari Sekolah di Sumut Dikritik, Shohibul Anshor Komersialisasi Pendidikan
kotaHari Raya Idul Adha 1446 H, PB Pendawa Indonesia Sembelih 4 Ekor Sapi Qurban
kotaJovan Siahaan, Vokalis Punk Medan, Luncurkan Album dan Film Dokumenter "Lawan Penggusuran"
SelebBandungI Sumut24. coMenghadapi dinamika ekonomi digital yang kian kompleks, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menjalin kemitraan strat
NewsJakarta Sumut24.coKetua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Habiburokhman, S.H., M.H., menyampaikan apresiasi
NewsMedan Hari Raya Idul Adha bukan sekadar ritual penyembelihan hewan kurban. Lebih dari itu, hari suci ini mengajarkan nilainilai pengorb
NewsBATUBARA I SUMUT24.co Dalam semangat Iduladha 1446 H, PT Inalum berkomitmen terhadap nilainilai kemanusiaan dan kebersamaan. Tahun ini, per
News