
Wakil Bupati Asahan Kunjungi Rumah Duka Korban Tambang Batu di Aek Songsongan
sumut24.co ASAHAN Longsor melanda lokasi tambang batu padas di Desa Marjanji Aceh, Kecamatan Aek Songsongan, pada Jumat (05/09/2025). Musib
NewsBaca Juga:
Medan — Wakil Ketua Himpunan Keluarga Mandailing (HIKMA) Sumatera Utara, H. Syahrir Nasution, melontarkan kritik keras terhadap proses revitalisasi Lapangan Merdeka Medan yang sedang dijalankan oleh Pemerintah Kota Medan di bawah kepemimpinan sewaktu Wali Kota Bobby Nasution. Syahrir menilai proyek tersebut terkesan mengabaikan nilai-nilai sejarah dan budaya lokal yang melekat erat pada kawasan bersejarah itu.
"Belajarlah Bobby tentang sejarah dan budaya masyarakat. Hal ini penting, khususnya terkait revitalisasi Lapangan Merdeka Medan," tulis Syahrir dalam pernyataan publiknya pada Kamis (5/6).
Menurutnya, Lapangan Merdeka bukan sekadar ruang terbuka, tetapi merupakan simbol perjuangan dan kebangsaan yang memiliki nilai historis tinggi. Ia menyayangkan jika proses revitalisasi dilakukan tanpa melibatkan tokoh-tokoh sejarah dan budayawan yang memahami betul makna kawasan tersebut.
"Banyak tokoh dan ahli sejarah yang mengetahui tentang sejarah perjuangan dari hadirnya Lapangan Merdeka tersebut. Mungkin Anda, Bobby, belum lahir ke dunia ini ketika sejarah itu terbentuk. Karena itu, penting untuk membuka mata dan telinga seluas-luasnya, bukan sekadar menerima masukan dari 'panglima-panglima talam' yang berseliweran di pinggir jalan," sindirnya.
Lebih lanjut, Syahrir menyebut bahwa sejarah di Medan—terutama yang terkait dengan identitas lokal dan peran kesultanan—telah lama mengalami penghapusan oleh penguasa sebelumnya.
"Sejarah sengaja dihapus oleh rezim zalim yang berkuasa selama satu dekade sebelumnya. Ditambah lagi peran para buzzer pembisik yang hanya mementingkan kepentingan pribadinya, sehingga peran tokoh dan ahli sejarah yang ada di masyarakat ini hilang," tambahnya.
Syahrir menegaskan, tidak ada manusia yang bisa hidup tanpa mengetahui sejarahnya, mengutip ungkapan: "No one can't escape history." Ia mengingatkan agar penguasa hari ini tidak menjadi bagian dari mereka yang melupakan sejarah dan justru mengulang kesalahan masa lalu.
Sebagai cucu dari H. Madong Lubis—seorang sejarawan dan juru bahasa Kesultanan Deli—Syahrir merasa memiliki tanggung jawab moral untuk menyuarakan kebenaran sejarah. Ia berharap Pemerintah Kota Medan tidak gegabah dalam menentukan arah pembangunan kawasan bersejarah tersebut.
"Jangan sampai nanti warga Sumut dijuluki memiliki pemimpin yang hadir karena 'kecelakaan sejarah'," tegasnya.
Pernyataan ini menambah daftar panjang kritik masyarakat sipil terhadap proyek revitalisasi Lapangan Merdeka yang dianggap minim partisipasi publik dan berpotensi menggerus nilai-nilai historis kota Medan.red2
sumut24.co ASAHAN Longsor melanda lokasi tambang batu padas di Desa Marjanji Aceh, Kecamatan Aek Songsongan, pada Jumat (05/09/2025). Musib
Newssumut24.co ASAHAN, Unit Reskrim Polsek Bandar Pulau jajaran Polres Asahan berhasil mengungkap kasus tindak pidana pencurian satu unit seped
Newssumut24.co MEDAN, Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Medan, Hasyim SE, mengaku telah mendengar berbagai polemik yang ditimbulkan Ketua DPRD Kota
kotasumut24.co Tapsel, Meski baru pertama kali menerima siswa, SMKN 1 Sayurmatinggi, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), langsung mengukir sej
NewsWarga Hidup di Gubuk Reot, Bantuan Malah Jatu
kotaPolresta Deli Serdang Laksanakan Patroli Mobile, Tinjau Aktivitas Galian C Ilegal
kotaKasus Jalan Sumut Jalan Di Tempat, KPK Diduga Takut &039Geng Blok Medan&039
kotaMedan Suasana hangat penuh kebersamaan dan nostalgia menyelimuti kampus Fakultas Hukum Universitas Islam Sumatera Utara (FH UISU), saat
kotasumut24.co ASAHAN, Personel Satuan Polisi Perairan dan Udara (Satpolairud) Polres Asahan melaksanakan kegiatan Jumat Berkah bersama masyar
Newssumut24.co ASAHAN, Unit Opsnal Satres Narkoba Polres Asahan berhasil mengamankan seorang pria yang diduga kuat terlibat dalam peredaran nar
News