Pemerhati Politik UMSU Dukung Kenaikan Gaji Komisaris Bank Daerah: "Fatoni Layak Dihargai Lebih"

Baca Juga:

• RUPS LB Bank Sumut, Pemegang Saham Setujui Penyertaan Modal Berupa Aset untuk Perkuat Fondasi Permodalan di Tengah Tekanan Fiskal Daerah
• Pemkab Simalungun bersama PTPN IV Kebun Sidamanik Berkolaborasi atasi Banjir
• Gandeng Bank Sumut, Walikota Pematangsiantar Wesly Silalahi Lakukan Percepatan Penyediaan Rumah Bersubsidi

Medan – Pemerhati sosial politik dari Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Shohibul Anshor Siregar, menyatakan dukungannya terhadap wacana kenaikan gaji bagi komisaris bank daerah, khususnya yang melibatkan sosok Agus Fatoni. Dalam pandangannya, Fatoni memiliki kontribusi besar bagi Sumatera Utara, dan seharusnya mendapat apresiasi setimpal atas peran dan kapasitasnya dalam memajukan daerah.

"Saya berharap gaji untuk komisaris dinaikkan dua kali lipat. Ini bukan soal angka semata, melainkan soal penghargaan terhadap dedikasi dan kontribusi yang nyata. Agus Fatoni itu sangat berjasa untuk Sumatera Utara," ujar Shohibul kepada wartawan, Selasa (3/6).

Menurut Shohibul, Fatoni adalah figur yang tidak hanya menguasai manajemen pemerintahan, tetapi juga memiliki rekam jejak kuat di bidang keuangan, politik pemerintahan, serta urusan kepemiluan. Ia menyebut Fatoni sebagai sosok yang masih sangat relevan untuk memegang jabatan strategis di Sumatera Utara jika sewaktu-waktu dibutuhkan.

"Nanti, jika keadaan benar-benar membutuhkan, anak muda ini masih bisa menjadi Pelaksana Tugas Gubernur. Ia sangat berpengalaman dalam urusan keuangan dan politik pemerintahan serta kepemiluan. Kapasitasnya tidak perlu diragukan," tambah dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UMSU tersebut.

Terkait kedekatan Fatoni dengan Wali Kota Medan Bobby Nasution maupun tokoh politik Sumatera Utara lainnya seperti Surya, Shohibul mengingatkan agar hal itu tidak dijadikan polemik selama tidak ada norma hukum ataupun regulasi yang dilanggar.

"Bahwa ada kedekatannya dengan Bobby Nasution dan Surya, saya mohon itu tak perlu dipersoalkan sepanjang jika tidak ada norma dan regulasi yang dilanggar. Kedekatan secara personal atau profesional bukanlah pelanggaran, selama semua proses dan kebijakan berjalan dalam koridor hukum yang berlaku," tegasnya.

Shohibul juga menyoroti pentingnya peran bank daerah dalam mendorong pembangunan ekonomi regional. Baginya, bank daerah bukan sekadar institusi keuangan biasa, melainkan salah satu instrumen vital untuk memicu pertumbuhan ekonomi lokal dan memperkuat kemandirian fiskal daerah.

"Bank daerah itu memiliki peran tak hanya sebagai trigger ekonomi, tapi juga sebagai motor pembangunan daerah. Ia menjadi penggerak di sektor produktif yang seringkali luput dari perhatian lembaga keuangan komersial biasa. Dalam hal ini, Bobby Nasution dan Agus Fatoni amat faham itu," tuturnya.

Ia pun menyampaikan apresiasi dan harapan agar para pemangku kebijakan bisa bekerja secara optimal, dengan integritas dan visi pembangunan yang kuat.

"Selamat bekerja. Kita berharap semua berjalan dengan baik, dan Sumatera Utara bisa terus bergerak maju dalam pembangunan dan pelayanan publik yang efektif," pungkasnya.red2

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News

RUPS LB Bank Sumut, Pemegang Saham Setujui Penyertaan Modal Berupa Aset untuk Perkuat Fondasi Permodalan di Tengah Tekanan Fiskal Daerah

Pemkab Simalungun bersama PTPN IV Kebun Sidamanik Berkolaborasi atasi Banjir

Gandeng Bank Sumut, Walikota Pematangsiantar Wesly Silalahi Lakukan Percepatan Penyediaan Rumah Bersubsidi

Maybank Indonesia Perkuat Peran dalam Pengembangan Industri Pasar Modal Syariah Nasional

Rugikan Negara 2,29 M, Pejabat Bank Sumut KCP Krakatau Ditahan Jaksa

Pemkab Asahan dan Bank Sumut Perkuat Sinergi Pengelolaan Keuangan dan Ekonomi Daerah