Musda 1 Jaringan Media Siber Indonesia Pengda Jabar Yang Demokratis Menjadi Role Model JMSI Nasional
Musda 1 JMSI Jaringan Media Siber Indonesia Pengda Jabar Yang Demokratis Menjadi Role Model JMSI Nasional
kota
Baca Juga:
Mimpi buruk yang kembali terulang.untuk kesekian kalinya Hujan deras mengguyur Kota Padangsidimpuan selama hampir tiga jam, menyebabkan genangan air yang parah di berbagai titik.
Salah satu wilayah yang paling terdampak adalah Komplek Kasmia, Kelurahan Silandit, Kecamatan Padangsidimpuan Selatan, Padangsidimpuan, Minggu, (6/4/2025).
Bukan kali pertama wilayah ini tenggelam dalam air hujan. Bahkan bisa dibilang, ini sudah menjadi langganan tahunan. Dan mirisnya, penyebabnya selalu sama yakni sentuhan pembangunan.
*Kasmia: Korban Birokrasi yang Rumit*
Warga Komplek Kasmia tak lagi asing dengan air bah yang datang tiap musim hujan. Tapi yang membuat mereka frustrasi adalah fakta bahwa selama dua periode bahkan mau untuk ketiga periode kepemimpinan,Pembangunan drainase, jalan dan lainnya di kawasan ini belum pernah tersentuh pemerintah.
Padahal, usulan sudah diajukan. Rencana sudah pernah dibicarakan. Tapi semua terkubur dalam liku-liku birokrasi yang rumit dan lambat.
"Beberapa kali sudah pernah diusulkan dan terakhir tahun lalu yaitu 2024.tapi katanya masih proses koordinasi antardinas. Kami warga cuma bisa dengar dan tunggu, tapi hasilnya nol," ujar Bang Rangkuti, seorang warga sekaligus pedagang warung kopi di lokasi.
Kondisi di lapangan cukup memprihatinkan. Minggu sore itu, air hujan turun deras sejak pukul 15.00 WIB. Dalam waktu satu jam saja, genangan mulai merambah ke dalam rumah-rumah warga. Tingginya mencapai betis orang dewasa, cukup untuk melumpuhkan aktivitas dan mematikan roda ekonomi kecil yang menghidupi keluarga.
"Kalau hujan deras lebih dari satu jam, kami sudah siap-siap angkat barang. Tapi sampai kapan hidup seperti ini terus? Pemerintah katanya dekat dengan rakyat, tapi kenapa kami terus jauh dari perhatian?," tambah Bang Rangkuti dengan lirih.
*Drainase Buatan Warga: Bukti Ketidakpedulian Pemerintah*
Yang lebih menyakitkan, drainase yang ada saat ini justru dibangun dari inisiatif dan dana swadaya warga. Tanpa bantuan dari pemerintah, warga bergotong royong menggali saluran air demi mencegah banjir, walaupun kapasitasnya sangat terbatas.
Namun upaya warga seperti tak dilirik. Tidak ada bantuan alat berat, tidak ada material, apalagi anggaran.
"Ini kami gali sendiri, pakai cangkul dan linggis. Pemerintah? Cuma datang waktu mau kampanye," tutur salah satu pemuda setempat.
Banjir yang berulang-ulang bukan lagi bisa disebut sebagai bencana alam biasa, melainkan bentuk nyata dari kegagalan dalam tata kelola kota. Ketika drainase dan jalan yang rusak dibiarkan, ketika birokrasi menghambat solusi, dan ketika suara rakyat diabaikan, maka banjir hanyalah gejala dari masalah yang lebih besar yaitu ketidakseriusan pemerintah.
Terakhir warga kasmia berharap adanya keseriusan dari pemerintah kota padangsidimpuan jangan efisien menjadi alasan atau menjadi kambing hitam.zal
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Musda 1 JMSI Jaringan Media Siber Indonesia Pengda Jabar Yang Demokratis Menjadi Role Model JMSI Nasional
kota
Ketum Baret ICMI Lili Erawati Pimpin Langsung Misi Kemanusiaan ICMI
kota
sumut24.co Aceh TamiangIndosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) menyalurkan bantuan kemanusiaan kepada warga di lokasi terdampak seper
Umum
Rapat Paripurna DPRD Padangsidimpuan Sahkan APBD 2026 Senilai Rp746,3 Miliar
kota
Wabup Atika Nasution Tegaskan RSUD Panyabungan Jadi Rujukan Utama di Tabagsel
kota
KAMAK Gelar Peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia, Libatkan Mahasiswa Hukum hingga Praktisi
kota
sumut24.co SILAEN, Pemerintah Kabupaten Toba secara resmi membuka Festival Gondang Naposo 2025 yang dilaksanakan di Desa Hutagaol Sihujur,
News
PERMAK Apresiasi Lapas Kota Pematangsiantar Transparan Status Narapidana Korupsi BTN dan ATK Dapat PB
kota
Peringatan Hari Disabilitas Internasional 2025
kota
Saipullah Nasution Dengar Curhat Warga Siulangaling Madina ,"Tak Pernah Liat kendaraan Roda Empat dan Pembangunannya Belum Merdeka"
kota