Selasa, 03 Juni 2025

Dua Periode dan Masuk untuk ke Tiga Kasmia Belum juga Tersentuh Pembangunan dari Pemerintah Kota Padangsidimpuan,"Efisiensi momok Kambing Hitam"

Administrator - Minggu, 06 April 2025 21:23 WIB
Dua Periode dan Masuk untuk ke Tiga Kasmia Belum juga Tersentuh Pembangunan dari Pemerintah Kota Padangsidimpuan,"Efisiensi momok Kambing Hitam"
P. Sidimpuan | Sumut24.co-

Baca Juga:

Mimpi buruk yang kembali terulang.untuk kesekian kalinya Hujan deras mengguyur Kota Padangsidimpuan selama hampir tiga jam, menyebabkan genangan air yang parah di berbagai titik.

Salah satu wilayah yang paling terdampak adalah Komplek Kasmia, Kelurahan Silandit, Kecamatan Padangsidimpuan Selatan, Padangsidimpuan, Minggu, (6/4/2025).

Bukan kali pertama wilayah ini tenggelam dalam air hujan. Bahkan bisa dibilang, ini sudah menjadi langganan tahunan. Dan mirisnya, penyebabnya selalu sama yakni sentuhan pembangunan.

*Kasmia: Korban Birokrasi yang Rumit*

Warga Komplek Kasmia tak lagi asing dengan air bah yang datang tiap musim hujan. Tapi yang membuat mereka frustrasi adalah fakta bahwa selama dua periode bahkan mau untuk ketiga periode kepemimpinan,Pembangunan drainase, jalan dan lainnya di kawasan ini belum pernah tersentuh pemerintah.

Padahal, usulan sudah diajukan. Rencana sudah pernah dibicarakan. Tapi semua terkubur dalam liku-liku birokrasi yang rumit dan lambat.

"Beberapa kali sudah pernah diusulkan dan terakhir tahun lalu yaitu 2024.tapi katanya masih proses koordinasi antardinas. Kami warga cuma bisa dengar dan tunggu, tapi hasilnya nol," ujar Bang Rangkuti, seorang warga sekaligus pedagang warung kopi di lokasi.

Kondisi di lapangan cukup memprihatinkan. Minggu sore itu, air hujan turun deras sejak pukul 15.00 WIB. Dalam waktu satu jam saja, genangan mulai merambah ke dalam rumah-rumah warga. Tingginya mencapai betis orang dewasa, cukup untuk melumpuhkan aktivitas dan mematikan roda ekonomi kecil yang menghidupi keluarga.

"Kalau hujan deras lebih dari satu jam, kami sudah siap-siap angkat barang. Tapi sampai kapan hidup seperti ini terus? Pemerintah katanya dekat dengan rakyat, tapi kenapa kami terus jauh dari perhatian?," tambah Bang Rangkuti dengan lirih.

*Drainase Buatan Warga: Bukti Ketidakpedulian Pemerintah*

Yang lebih menyakitkan, drainase yang ada saat ini justru dibangun dari inisiatif dan dana swadaya warga. Tanpa bantuan dari pemerintah, warga bergotong royong menggali saluran air demi mencegah banjir, walaupun kapasitasnya sangat terbatas.

Namun upaya warga seperti tak dilirik. Tidak ada bantuan alat berat, tidak ada material, apalagi anggaran.

"Ini kami gali sendiri, pakai cangkul dan linggis. Pemerintah? Cuma datang waktu mau kampanye," tutur salah satu pemuda setempat.

Banjir yang berulang-ulang bukan lagi bisa disebut sebagai bencana alam biasa, melainkan bentuk nyata dari kegagalan dalam tata kelola kota. Ketika drainase dan jalan yang rusak dibiarkan, ketika birokrasi menghambat solusi, dan ketika suara rakyat diabaikan, maka banjir hanyalah gejala dari masalah yang lebih besar yaitu ketidakseriusan pemerintah.

Terakhir warga kasmia berharap adanya keseriusan dari pemerintah kota padangsidimpuan jangan efisien menjadi alasan atau menjadi kambing hitam.zal

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Administrator
Sumber
:
SHARE:
Tags
beritaTerkait
Pemerintah Gulirkan Stimulus Rp24,44 Triliun, Fokus pada Transportasi dan Bantuan Sosial
Sosialisasi Over Dimensi dan Over Load Upaya Satlantas Polres Padangsidimpuan untuk Kamseltibcar
Misteri Harimau Sumatera,Polres Padangsidimpuan bersama Tim Gabungan lakukan Penelusuran di Kebun Warga Desa Pudun Jae
Gerakan Sadar Narkoba, Upaya Polres Padangsidimpuan untuk Lingkungan Bersih
Diduga Melakukan Penipuan, Pemerasan  Pembangunan TMII, M Yamin Nasution S.H Tim Kuasa Hukum Laporkan IAS ke Polres Metro Jakarta Timur
Aksi Cepat Satresnarkoba Polres Padangsidimpuan, Seorang Sopir Truk Membawa Ganja Ditangkap di Trotoar Jalan
komentar
beritaTerbaru