Senin, 15 Desember 2025

Demi Selamatkan Anak dan Istri dari Banjir, Seorang Ayah di Tapsel Terseret Banjir: Ditemukan Dalam Kondisi Tidak Bernyawa di Batunadua Padangsidimpua

Administrator - Jumat, 14 Maret 2025 17:45 WIB
Demi Selamatkan Anak dan Istri dari Banjir, Seorang Ayah di Tapsel Terseret Banjir: Ditemukan Dalam Kondisi Tidak Bernyawa di Batunadua Padangsidimpua
P. Sidimpuan |sumut24.co -

Baca Juga:


Tragedi banjir dan longsor kembali terjadi di wilayah Tapanuli Selatan, tepatnya di Sungai Batang Angkola, Kota Padangsidimpuan. Kejadian nahas ini merenggut nyawa seorang pemuda bernama Feri Siregar (21), warga Desa Tabusira, Kecamatan Angkola Timur, yang terseret arus deras pada Jumat (14/3/2025). Setelah pencarian intensif, korban akhirnya ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa oleh warga Desa Pudun Jae, Kecamatan PadangsidimpuanBatunadua.

Kronologi kejadian ini diceritakan langsung oleh anggota BPBD kota Padangsidimpuan,Mulyono, yang mengungkap bagaimana peristiwa memilukan itu terjadi.

Menurut Mulyono, korban saat itu sedang dalam perjalanan pulang bersama keluarganya. Mereka terdiri dari suami, istri, dan dua anak. Menyadari adanya banjir yang mulai meluap, korban lebih dulu menyeberangkan istri dan kedua anaknya ke tempat yang lebih aman.

"Ceritanya dia mau pulang bersama keluarga. Ada suami-istri dan dua anak. Sudah tahu ada banjir, jadi dia menyeberangkan istri dan anak-anaknya lebih dulu," ungkap Mulyono.

Namun, ketika korban kembali untuk mengambil sepeda motornya, bencana terjadi. Saat ia hendak mengambil kendaraan, tiba-tiba tanah longsor akibat banjir menghantam dan menyeretnya ke aliran sungai yang deras.

Setelah beberapa jam dilakukan pencarian oleh tim gabungan bersama warga, korban ditemukan pada hari yang sama, Jumat (14/3/2025) sekitar pukul 12.30 WIB. Jasadnya tersangkut di batang pohon di sekitar aliran Sungai Batang Angkola, tepatnya di wilayah Kecamatan PadangsidimpuanBatunadua.

Kepala Desa Pudun Jae, Riski Ibrahim Siregar, membenarkan penemuan korban tersebut.

"Keluarga sudah berada di lokasi untuk proses identifikasi. Kami bersama warga terus menyusuri sungai untuk memastikan tidak ada korban lain," ujarnya.

Proses evakuasi dilakukan oleh tim gabungan yang terdiri dari warga, aparat desa, dan petugas BPBD. Jenazah korban kemudian dibawa ke rumah duka di Desa Tabusira untuk dimakamkan.

Peristiwa ini meninggalkan duka mendalam bagi keluarga korban dan warga sekitar. Banyak pihak berharap pemerintah dapat mengambil langkah preventif untuk mencegah kejadian serupa, seperti pemasangan rambu peringatan dan jalur evakuasi darurat di daerah rawan banjir dan longsor.

Kejadian ini menjadi peringatan bagi seluruh warga untuk lebih waspada terhadap kondisi cuaca ekstrem, terutama saat musim penghujan. Banjir dan tanah longsor dapat terjadi kapan saja, sehingga keselamatan harus selalu menjadi prioritas utama.zal

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Administrator
Sumber
:
SHARE:
Tags
beritaTerkait
Indosat Lanjutkan Bantuan ke Aceh Tamiang dan Lima Lokasi Lainnya, Bantu Percepatan Pemulihan Pasca Bencana
Hujan Deras dan Angin Kencang Landa Medan, Rico Waas Gerak Cepat Pastikan Keselamatan Warga
Solidaritas yang Bergerak: SMI Himpun Rp 69 Juta Untuk Bantu Warga Korban Banjir-Longsor
Telkomsel Percepat Pemulihan Jaringan dan Salurkan Bantuan Sosial untuk Masyarakat Aceh Tamiang
Pemkab Simalungun Terus Lakukan Upaya Pencegahan Banjir di Kecamatan Dolok Batu Nanggar
JNE Distribusikan Lebih Dari 500 Ton Bantuan dari #TemanJNE Untuk Korban Bencana Sumatera
komentar
beritaTerbaru