Medan – Pem
batalan pelantikan Pejabat Eselon II di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) menjadi sorotan publik. Banyak pihak mempertanyakan keputusan tersebut, terutama karena terjadi di bawah kepemimpinan Penjabat (Pj) Gubernur Sumut, Agus Fatoni pada detik-detik jabatannya berakhir.
Baca Juga:
Keputusan pembatalan pelantikan ini menuai spekulasi, terutama mengingat kondisi keuangan Pemprov Sumut yang tengah mengalami defisit hingga Rp 1,5 triliun. Sejumlah pihak menduga kebijakan Agus Fatoni lebih condong pada kepentingan tertentu dibandingkan kepentingan rakyat Sumut.
"Saya melihat ini bukan hanya soal administrasi atau birokrasi biasa, tetapi ada indikasi kepentingan lain yang dimainkan. Ini tentu sangat disayangkan karena banyak pejabat yang telah mengikuti seleksi dan berharap bisa mengabdi dengan baik," ujar salah satu sumber yang enggan disebut namanya.
Sebelumnya, rencana pelantikan pejabat eselon II ini sudah disiapkan, namun secara tiba-tiba dibatalkan tanpa alasan yang jelas. Keputusan ini juga dikaitkan dengan kebijakan-kebijakan lain yang dianggap kontroversial selama Agus Fatoni menjabat sebagai Pj Gubernur Sumut.
Selain itu, defisit anggaran yang terjadi di Pemprov Sumut semakin memperburuk kondisi birokrasi di daerah tersebut. Beberapa kalangan menilai Agus Fatoni gagal dalam mengelola keuangan daerah dan justru lebih fokus pada kepentingan pribadi atau kelompok tertentu.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Pemprov Sumut belum memberikan pernyataan resmi terkait alasan pembatalan pelantikan pejabat eselon II tersebut. Publik pun menunggu klarifikasi dari Agus Fatoni untuk menjawab berbagai tudingan yang berkembang.
Situasi ini semakin mempertegas ketidakstabilan pemerintahan di Sumut di bawah kepemimpinan Agus Fatoni. Dengan defisit anggaran yang besar dan kebijakan yang dinilai tidak berpihak kepada kepentingan publik, banyak pihak mendesak agar ada evaluasi lebih lanjut terhadap kepemimpinan Pj Gubernur tersebut.tim
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di
Google News