Musda 1 Jaringan Media Siber Indonesia Pengda Jabar Yang Demokratis Menjadi Role Model JMSI Nasional
Musda 1 JMSI Jaringan Media Siber Indonesia Pengda Jabar Yang Demokratis Menjadi Role Model JMSI Nasional
kota
Baca Juga:
- Saipullah Nasution Dengar Curhat Warga Siulangaling Madina ,"Tak Pernah Liat kendaraan Roda Empat dan Pembangunannya Belum Merdeka"
- Perjalanan Menantang Demi Jumpai Warganya, Bupati Saipullah Nasution di Sambut Ratusan Masyarakat Siulangaling Madina dengan Rasa Haru
- Kolaborasi Dua Kapolres, Bawa 3,5 Ton Air Bersih Polres Padangsidimpuan Ringankan Beban Warga Garoga Tapsel
Medan,– Puluhan mahasiswa dari kelompok Cipayung Plus dan organisasi kepemudaan Mandailing Natal (Madina) menggelar aksi unjuk rasa di depan Markas Polda Sumatera Utara (Sumut) pada Senin (3/2). Mereka menuntut pencopotan Kapolres Madina, AKBP Arie Sofandi Paloh, yang dinilai gagal menertibkan tambang emas ilegal di wilayah tersebut.
Massa yang terdiri dari HMI, GMNI, SEMMI, GEMPSU, dan GEJAM menilai maraknya tambang emas ilegal yang menggunakan alat berat seperti ekskavator terjadi akibat kelalaian Kapolres Madina. Mereka bahkan menuding adanya dugaan keterlibatan oknum kepolisian dan TNI dalam mendukung aktivitas tambang ilegal tersebut dengan meminta jatah dari hasil tambang.
Dalam aksinya, mahasiswa membawa berbagai poster berisi protes dan kecaman, serta membakar ban bekas di depan gerbang Polda Sumut. Mereka juga memblokade jalan sebagai bentuk tekanan terhadap aparat kepolisian. Aksi ini dikawal ketat oleh puluhan personel kepolisian.
"Kami menyatakan mosi tidak percaya terhadap Kapolres Madina! Sumber daya alam kami dihancurkan oleh mafia-mafia tambang ilegal, sementara Kapolres Madina hanya bungkam seolah-olah tak mampu menutup dan menangkap pelaku," ujar salah satu orator aksi.
Mahasiswa juga menyinggung pernyataan Kapolres Madina saat unjuk rasa sebelumnya pada 17 Januari 2025. Saat itu, AKBP Arie Sofandi Paloh berjanji akan menindak tambang ilegal dengan tegas, bahkan mengatakan, "Mulai hari ini, jika ada tambang ilegal yang masih beroperasi, potong kuping saya!" Namun, mahasiswa menilai pernyataan tersebut hanya pencitraan belaka, karena hingga kini aktivitas tambang ilegal masih berlangsung, termasuk yang baru-baru ini ditemukan di Desa Ranto Panjang, Kecamatan Ranto Baek.
Karena itu, mahasiswa meminta Kapolda Sumut, Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto, untuk mencopot Kapolres Madina dan mengevaluasi jajaran kepolisian di wilayah tersebut agar tidak lagi terlibat dalam praktik ilegal tersebut.
Jika tuntutan mereka tidak direspons dalam waktu dekat, mahasiswa mengancam akan melanjutkan aksi mereka secara berkelanjutan hingga ke Mabes Polri.res
Musda 1 JMSI Jaringan Media Siber Indonesia Pengda Jabar Yang Demokratis Menjadi Role Model JMSI Nasional
kota
Ketum Baret ICMI Lili Erawati Pimpin Langsung Misi Kemanusiaan ICMI
kota
sumut24.co Aceh TamiangIndosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) menyalurkan bantuan kemanusiaan kepada warga di lokasi terdampak seper
Umum
Rapat Paripurna DPRD Padangsidimpuan Sahkan APBD 2026 Senilai Rp746,3 Miliar
kota
Wabup Atika Nasution Tegaskan RSUD Panyabungan Jadi Rujukan Utama di Tabagsel
kota
KAMAK Gelar Peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia, Libatkan Mahasiswa Hukum hingga Praktisi
kota
sumut24.co SILAEN, Pemerintah Kabupaten Toba secara resmi membuka Festival Gondang Naposo 2025 yang dilaksanakan di Desa Hutagaol Sihujur,
News
PERMAK Apresiasi Lapas Kota Pematangsiantar Transparan Status Narapidana Korupsi BTN dan ATK Dapat PB
kota
Peringatan Hari Disabilitas Internasional 2025
kota
Saipullah Nasution Dengar Curhat Warga Siulangaling Madina ,"Tak Pernah Liat kendaraan Roda Empat dan Pembangunannya Belum Merdeka"
kota