Medan – Sumut24.co
Direktur Politkenik Wilmar Bisnis Indonesia (WBI) Jenny Elisabeth memberikan apresiasi kepada Rumah Karya Indonesia (RKI) yang dipimpin oleh seniman kondang Ojak Manalu sukses menggelar kegiatan Tour of Lake Toba; SIRA. Berlangsung di Auditorium Politeknik WBI Jalan Warakauri, Kecamatan Percut Sei Tuan, Laut Dendang, Sabtu (16/9/2023).
Pertunjukan musik etnik menampilkan kreatifitas para komposer musik maupun seniman muda itu, tidak hanya mengundang kehebohan dari para penonton kalangan anak muda. Tapi juga mengundang decak kagum dari para perwakilan negara Jerman dan Malaysia, yang turut hadir memeriahkan acara tersebut.
Jenny Elisabeth mengatakan, kerja sama antara RKI dengan WBI dalam menampilkan pertunjukan seni budaya sangat memberikan pengaruh positif kepada mahasiswa maupun anak anak muda lainya. Karena bisa memberikan edukasi kepada generasi bangsa akan kekayaan budaya Batak di Sumatera Utara.
“WBI selalu mendukung dan memberi ruang kepada anak anak muda untuk berkreasi. Terutama di bidang seni karena WBI memiliki UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) salah satu bidang adalah seni”, jelasnya.
Karenanya itu dia berharap, kedepannya kegiatan seni budaya seperti ini diharapkan bisa lebih mengkolaborasikan dengan kegiatan mahasiswa. Apalagi WBI didukung dengan fasilitas auditorium, area teater yang dapat digunakan untuk mengembangkan bakat anak- anak muda.
“WBI juga memiliki program studi MICE Management. Yang mana di Medan hanya ada dua yaitu WBI dan Poltekpar. Jadi ini bisa dipergunakan sebagai media praktek mahasiswa terkait bagaimana mengadakan event yang baik”, tutupnya.
Sementara itu, Honorarkonsul Jerman, Daniel Adhiyaksa Darmadi, M.Eng mengatakan bahwa pertunjukan musik etnik ‘Eta Margondang’ digagas oleh Rumah Karya Indonesia dan bekerjasama dengan WBI tersebut, sangat menarik. Sekaligus memberikan informasi kepada masyarakat luar tentang keragaman budaya Batak dari Sumatera Utara.
“Sangat menarik sekali, saya melihat dari Eta Margondang Rumah Karya Indonesia. Budaya dari Sumatera Utara, baik dari Simalungun, Toba dan Karo. Mantap”, katanya.
Banyak hal hal menarik dilihat Daniel Adhiyaksa setelah 2 tahun bertugas di Sumatera Utara, Dari sisi budaya, keindahan alam hingga kulinari Sumatera Utara yang diakuinya cukup memberikan kesan mendalam.
“Saya sangat senang bila anak-anak seni ini bisa mempertunjukkan musik budaya ini ke Jerman. Seperti kita ketahui KBRI Jerman banyak sekali mendatangkan musisi dari Indonesia ke Jerman. Seperti ke Berlin dan Frankfurt. Konsul Jerman sangat mendukung penuh promosi budaya dan pariwisata Indonesia ke luar negeri”, ujarnya.
Hal yang sama juga diutarakan oleh Konsul Pelancongan Malaysia, Mr. Chan Hon Mun bahwa pertunjukan musik etnik dalam kegiatan Tour Of Lake Toba; SIRA, merupakan pertunjukan yang sangat autentik dan luar biasa.
“Setelah sembilan bulan saya bertugas di Medan, baru pertama kali saya menikmati musik tradisional Batak. Acara malam ini the best job”, sebutnya sambil mengagumi semangat musisi muda yang tampil memukau dengan pelengkapan kostum daerah.
Dikatakannya, budaya itu sangat tepat diwariskan kepada anak muda. Semangat anak-anak muda ini harus dibawa ke Malaysia. Sebab di Malaysia upaya untuk memelihara akar budaya khususnya di bidang seni musik ini bukanlah mudah. “Saya rasa pemerintah Malaysia dapat membuat program pertukaran budaya”, imbuhnya.
Sebab itu, Chan Hon Mun berharap, Tour Of Lake Toba; SIRA dapat tampil di Malaysia. “Tourism Malaysia mengelu-elukan (menyambut) kedatangan mereka ini agar tercipta sinergi rasa dengan musisi di Malaysia. Kita ini adalah negara serumpun maka kita harus memelihara semangat mengkekalkan (melestarikan) tradisi budaya”.
“Dan bila sampai di Malaysia maka dapat dimasukkan dalam program musik festival. Apalagi di Serawak sekarang sudah ada acara Rain Forest Music Festival. Bila mungkin nanti musik dari Indonesia ini dapat kita tambahkan satu kedalam bagian acara musik festival tersebut”, ucap Chan Hon Mun seolah menjawab keinginan RKI untuk tampil di Asia Tenggara.
Tour of Lake Toba; SIRA melingkupi, pertunjukan Karya Musik 4 Komposer yaitu Brevin Tarigan, Tria Simbolon, Sintong Pasaribu, serta Hiskia Purba dan Film Dokumenter dengan sutradara Ori Semloko. Karya-karya yang hadir akan membawa pesan keterhubungan dan keseimbangan atas Danau Toba.
Kemudian kolaborasi Eta Margondang dengan Maestro Opung Lina br. Sidamanik dari Simalungun, Sanggar Angel Elkanean dari Samosir, Sanggar Simpaling dan Sanggar Nina Nola dari Pakpak Bharat, Sanggar Sora Kemulihen dari Karo, Komunal Primitif Percussion dan Martogi Sitohang. (w04)