
Solok | Sumut24.co
Guna meningkatkan sinergi dan koordinasi dengan seluruh anggota TPID agar laju inflasi tetap terkendali, Wali Kota Solok H. Zul Elfian Umar, SH, M.Si mengikuti High Level Meeting Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) pada kemarin bertempat di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Barat di Padang.
Diskusi yang membahas strategi pengendalian inflasi daerah serta koordinasi TPID kedepan, dipimpin langsung oleh Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Asnharullah, SP yang juga dihadiri seluruh Kepala Daerah dan TPID se Sumatera Barat.
Dalam kesempatan tersebut Wako Zul Elfian turut didampingi oleh Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Jefrizal, S.Pt,MT, Kepala Bagian Perekonomian Milda Murniati.
Kepala Bank Indonesia, Wahyu Purnama memaparkan bahwa, “Inflasi di Sumatera Barat pada Mei 2022 terutama disumbang oleh komoditas angkutan udara, daging ayam ras, telur ayam ras, ikan gembolo/ikan aso-aso, dan nasi dengan lauk”. Dibandingkan April 2022, inflasi kelompok di Sumatera Barat tercatat mengalami penurunan kecuali pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau, kelompok transportasi, serta kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran yang masih mengalami inflasi.
“Secara bulanan, inflasi Sumatera Barat pada Mei 2022 berada pada urutan ke-1 inflasi tertinggi dari total 10 provinsi di Kawasan Sumatera. Secara tahunan, inflasi Sumatera Barat juga berada pada urutan ke-2 inflasi tertinggi di Kawasan Sumatera. Realisasi inflasi provinsi Sumatera Barat secara bulanan maupun tahunan tercatat berada di atas realisasi inflasi Sumatera, maupun realisasi inflasi nasional.
Berdasarkan hasil diskusi TPID Sumbar berkomitmen meningkatkan sinergi dan koordinasi dengan seluruh anggota TPID sehingga laju inflasi tetap terkendali. “Seperti, melakukan program unggulan pengendalian inflasi dan pengembangan sistem informasi data pasokan dan harga pangan, kemudian untuk kestabilan harga,” ungkapnya.(Eli)