Jumat, 22 Agustus 2025

Derita Hidup Terlantar di Negeri Orang Berakhir, Hari Ini Mildah Bersama 5 Anaknya Pulang ke Sumut

Administrator - Selasa, 03 Desember 2019 12:44 WIB
Derita Hidup Terlantar di Negeri Orang Berakhir,  Hari Ini Mildah Bersama 5 Anaknya Pulang ke Sumut

 

Baca Juga:

MALAYSIA I SUMUT24

Penderitaan Mildah Situmorang (45) hidup terlantar di Malaysia, bersama lima anaknya yang masih kecil-kecil, kini berakhir. Hari ini, Selasa (3/12), bersama Tim Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) mereka pulang ke Medan, Sumut, menggunakan pesawat terbang.

Mildah bersama suaminya Irwan (asal Makasar), serta lima anaknya, yakni Diana (9), Akbar (6), Murni (5), Linda (4) dan Puteri (2) sempat hidup sengsara di dalam hutan kawasan Batu 9, Bintulu, Sarawak, Malaysia. Mereka tinggal di gubuk dan hidup dari hasil berkebun di lahan orang lain.

Beberapa tahun terakhir, Irwan mulai sakit kencing kuning dan akhirnya meninggal Oktober 2019, setelah mendapatkan perawatan di rumah sakit terdekat. Untuk menghidupi keluarganya, Mildah terpaksa berkebun sendiri menjual hasil kebun yang tidak banyak.

Mildah yang tidak memiliki paspor ataupun dokumen kependudukan lainnya, setiap hari terpaksa harus berjalan kaki selama satu jam untuk sampai ke pemukiman penduduk terdekat, meninggalkan anak-anaknya bermain di dalam hutan. Oleh penduduk sekitar Mildah sempat dianggap mengalami gangguan jiwa, karena setiap hari keluar – masuk hutan.

Beberapa orang penggiat sosial di daerah setempat kemudian mengikuti Mildah hingga ke dalam hutan. Mereka pun mendapati kehidupan Mildah bersama 5 anaknya yang masih kecil sangat memprihatinkan. Hingga akhirnya mereka memutuskan untuk mengevakuasi Mildah bersama anak-anaknya ke tempat penampungan sementara dan melaporkannya ke pihak Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Kuching, Sarawak, Malaysia.

Penderitaan Mildah dan anak-anaknya di dalam hutan Malaysia pun berakhir. Pihak KJRI kemudian mengevakuasi mereka ke tempat penampungan sementara milik KJRI di Kuching. Pihak Imigrasi KJRI Kuching, juga membuatkan dokumen perjalanan berupa Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP) yang nantinya digunakan untuk proses pemulangan ke Sumut.

Mendengar kabar ada warganya yang terlantar di hutan Malaysia, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi kembali memerintahkan Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sumut Sabrina bersama Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Sumut Nurlela dan Kepala Bagian Humas Biro Humas dan Keprotokolan Setdaprov Sumut Muhammad Ikhsan untuk berangkat ke Kuching, menjemput Mildah Situmorang dan kelima anaknya.

Senin (2/12), didampingi Tim Pemprov Sumut, Mildah dan anak-anaknya sudah dilepas keberangkatannya Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Kuching Yonny Tri Prayitno untuk pulang ke Tanah Air. Dari penampungan sementara KJRI Kuching, rombongan melalui jalan darat via perbatasan Tebedu-Entikong ke Pontianak, Kalimantan Barat.

Setelah menginap satu malam di rumah penampungan BP3TKI Pontianak, hari ini Selasa (3/12), bersama Tim Pemprov Sumut, Mildah dan keluarga melanjutkan perjalanan menggunakan pesawat terbang menuju Medan, Sumut.

“Alhamdulillah semua lancar. Insya Allah nanti sore kami akan sampai di Medan,” ujar Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sumut Sabrina, Selasa (3/12) pagi.(W03)

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
beritaTerkait
Masuk Dalam Sorotan KPK, Benarkah Yayasan Gus Irawan Jadi Corong Korupsi CSR BI..?
Profil Idianto: Pejabat Senior Kejagung RI yang Terseret Dugaan Suap Proyek Jalan di Sumatera Utara
Bupati Saipullah Nasution Sampaikan Nota Pengantar LPJ APBD Tahun 2024 di Gedung DPRD Madina
Pemkot Padangsidimpuan bersama UIN Syahada dan PT Pos Indonesia Teken MoU, Letnan Dalimunthe : Kolaborasi untuk Pelayanan Terbaik
Walikota Padangsidimpuan gelar Rakor Persiapan Panen Raya bersama Gubernur Sumut, Ini Tanggalnya
Letnan Dalimunthe Pimpin Langsung Pembukaan Kejuaraan Atletik Walikota CUP 2025
komentar
beritaTerbaru