Peresmian Gedung Yayasan Satu Hati Bersama Kita Bisa, Bupati: Kebersamaan dan Kepedulian Tanpa Memandang Perbedaan
Peresmian Gedung Yayasan Satu Hati Bersama Kita Bisa,Bupati Kebersamaan dan Kepedulian Tanpa Memandang Perbedaan
kota
Baca Juga:
- Peresmian Gedung Yayasan Satu Hati Bersama Kita Bisa, Bupati: Kebersamaan dan Kepedulian Tanpa Memandang Perbedaan
- Pemuda Pancasila Siap Kawal Program Asta Cita Presiden Prabowo di Bidang Ketahanan Pangan dan Gizi Nasional
- Kapolrestabes Medan Kombes Pol Jean Calvijn Ajak IPK Kota Medan Bersinergi Ciptakan Kota Aman dan Humanis
Solok|Sumut24
Dinas Kesehatan mengadakan sosialisasi dalam rangka memperingati hari Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) sedunia Tahun 2019, di Kubuang Tigo Baleh Kota Solok.
Acara dibuka secara resmi oleh Wali kota Solok yang diwakili oleh Asisten Bidang Pemerintahan, Drs. Nova Elvino, Ketua TP-PKK Kota Solok Dra. Hj. Zulmiyetti, M.K.M, Kepala Dinas Kesehatan Kota Solok dr. Hj.Ambun Kadri, M.K.M, Kabid Pengendalian Penyakit dan Kesehatan masyarakat dr. Pepy Ledy Soffiany dan Kasi Pengendalian Penyakit Ns. Silvia Yuniwarti beserta Staf. Kegiatan ini diikuti oleh 170 orang yang terdiri atas kepala OPD se-Kota Solok, Samat se-Kota Solok, Kepala UPTD di lingkungan Dinas Kesehatan beserta jajaran.
Kemudian Organisasi Profesi se-Kota Solok, Ketua Komisi Penanggulangan AIDS beserta anggota, Bundo Kanduang, Niniak mamak, LSM, kader posyandu serta Tokoh Masyarakat. Narasumber dalam acara ini FINASIM dari RS M Djamil Padang, dr. Armen Ahmad, SpPD-KPTI, Kepala Dinas Kesehatan Prov. Sumbar, Yuhartini, S.KM, M.K.M, dan dr. Soufni Morawati. Sp.PK
Kepala Dinas Kesehatan, dr. Hj.Ambun Kadri, M.K.M mengatakan, tema yang diambil untuk memperingati Hari Aids Sedunia Tahun 2019 yaitu “Bersama Masyarakat Meraih Sukses Menuju Kota Solok Serambi Madinah Bebas Human Immunodeficiency Virus (HIV) Tahun 2030”
“Dengan tujuan meningkatkan kesadaran, kepedulian dan keterlibatan masyarakat dalam pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS untuk mewujudkan tiga zero HIV pada 2030,” ujar Hj Ambun.
Berbagai kegiatan dilakukan dalam rangka memperingati Hari AIDS Sedunia yang jatuh pada tanggal 1 Desember 2019 yaitu sosialisasi penangulangan penyakit HIV AIDS bagi masyarakat se-Kota Solok.
“Konseling tes dan pemeriksaan HIV gratis, kampanye HIV/AIDS melalui media leflet, poster, spanduk, facebook dan youtube, dan senam bersama di lingkungan Dinas Kesehatan Kota Solok dan pemeriksaan HIV,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua TP-PKK Kota Solok, Zulmiyetti, menyatakan, pembangunan kesehatan berkelanjutan mutlak diperlukan, dimana salah satu komponen utamanya adalah melalui pencegahan penyakit menular seperti HIV AIDS.
Salah satu penanggulangan HIV AIDS yaitu pencegahan penularan dari Ibu ke anak dengan pemeriksaan triple eliminasi (HIV, Sifilis dan Hepatitis B).
Kebijakan Triple Eliminasi tahun 2022 bertujuan memutus mata rantai penularan penyakit HIV, Sifilis dan Hepatitis dari ibu ke anak, menurunkan angka kesakitan, kecacatan dan kematian.
“Untuk itu diwajibkan bagi seluruh Ibu hamil pada kunjungan pertama untuk melakukan pemeriksaan triple eliminasi di layanan kesehatan untuk mengetahui status kesehatannya,” jelasnya.
Dalam sambutannya, Drs. Nova Elvino menjelaskan, Infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) semakin meningkat dalam 3 dekade terakhir sehingga menjadi sebuah epidemi terburuk di abad ke-20 ini.
Infeksi HIV bisa menyebabkan sindrom yang disebut Aquierd Immunodeficiency Syndrome (AIDS). Tema Global Hari AIDS Sedunia tahun 2019 yaitu “Communities Make The Differenceâ€.
Tema ini dipilih karena dirasakan komunitas memberikan kontribusi yang sangat besar bagi respon AIDS. Mereka juga bekerja di akar rumput, memimpin dan berkampanye untuk memastikan bahwa respons AIDS tetap relevan.
“Kami mengharapkan melalui sosialisasi ini saatnya Kota Solok Peduli HIV AIDS dimulai dari diri sendiri, keluarga dan masyarakat sehingga target Bebas HIV tahun 2030 dapat tercapai,” tuturnya.
Dalam materi, dr. Armen Ahmad menjelaskan latar belakang untuk setiap kasus HIV positif yang terdeteksi dianggap terdapat 100 orang yang sudah terinfeksi HIV tetapi belum terdeteksi.
Cara penularan HIV/AIDS yaitu dengan hubungan seksual, jarum/alat suntik yg tercemar HIV, transfusi darah, bayi dari ibu hamil HIV, dan Air susu ibu yang menderita HIV.
“Cairan tubuh penular HIV/AIDS yaitu darah, air susu ibu, sperma, cairan kemaluan wanita dan cairan dubur, dan cairan yang tidak menularkan yaitu keringat, air mata dan air ludah,†tuturnya.
Adapun Strategi Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS dan Infeksi Menular Seksual (IMS) dengan cara A,B,C,D,E,F yaitu Abstinence (puasa seks), Be faithful (saling setia), Condom (pakai kondom dengan baik dan benar secara konsisten), Drug (hindari pemakaian napza).
“Patuh minum obat 100%, Education, Equipment, Environment (edukasi, peralatan steril, lingkungan kondusif) dan Food, Friendship, Fellowship (asupan gizi/suplemen, persahabatan, keteladanan),” jelas dr. Armen Ahmad.
Selanjutnya materi disampaikan oleh Yuhartini, mengatakan gejala penyakit HIV Pada stadium HIV penderita tampak normal tanpa gejala khas, pada waktu kekebalan tubuh menjadi sangat menurun, timbul gejala-gejala yang lebih berat, pada tahap ini pengidap HIV telah berkembang menjadi penderita AIDS.
Gejala AIDS berupa demam berkepanjangan, berat badan turun lebih 10% dalam tiga bulan, pembengkakan kelenjar di leher, lipat paha dan ketiak, diare terus menerus tanpa sebab yang jelas, batuk, sesak nafas lebih dari satu bulan terus menerus dan kulit gatal-gatal dan timbul bercak kebiruan.
“Siapa yang sudah terinfeksi HIV tidak bisa dipastikan dari kondisi fisik, orang dengan HIV positif terlihat sehat dan merasa sehat, orang dengan HIV positif tidak tahu bahwa dirinya sudah terinfeksi dan cara satu-satunya untuk mendapatkan kepastiaannya adalah dengan cara Tes HIV,” tuturnya.
dr. Soufni Morawati mengatakan usia produktif yang banyak tertular HIV Proporsi kasus AIDS tertinggi pada kelompok umur 20-29 tahun (32,1%), kelompok umur 30-39 tahun (31%), 40-49 tahun (13,6%), 50-59 tahun (5,1%) dan kelompok remaja 15-19 (3,2%).
Cara mengenali HIV salah satu caranya hanya dengan tes darah dan Voluntary Counseling and Testing (VCT). VCT yaitu pelayanan konseling pra dan post testing HIV secara sukarela (confidensial).
“Secara dini untuk membantu orang mengetahui status HIV dan merupakan pintu masuk penting untuk pencegahan dan perawatan HIV,” tuturnya.(eli)
Peresmian Gedung Yayasan Satu Hati Bersama Kita Bisa,Bupati Kebersamaan dan Kepedulian Tanpa Memandang Perbedaan
kota
Pemuda Pancasila Siap Kawal Program Asta Cita Presiden Prabowo di Bidang Ketahanan Pangan dan Gizi Nasional
kota
Medan sumut24.co Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Dr. Jean Calvijn Simanjuntak, S.I.K., M.H., menggelar audiensi dan silaturahmi dengan pe
kota
Wujudkan Lapas Bersih dan Aman, Polres Padangsidimpuan Gelar Razia Rutin Bersama TNI
kota
Hijaukan Bumi, UIN Syahada Padangsidimpuan Deklarasikan Gerakan Waqaf Hijau Nusantara
kota
Bupati Putra Mahkota Alam Hasibuan Mata Sehat, Hidup Lebih Bermakna
kota
Amin Nasution Terpilih Jadi Ketua IKA IAI Padang Lawas 2025&ndash2028
kota
sumut24.co MEDAN, Dalam memperingati Hari Listrik Nasional (HLN) ke80, PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Sumatera Utara menggel
kota
Audiensi HPPRSB, Wali Kota Padangsidimpuan Pastikan Pengelolaan Pasar Berjalan Sesuai Aturan dan Berkeadilan
kota
Pemko Padangsidimpuan dan BPS Tandatangani MoU, Wujudkan Satu Data untuk Pembangunan Daerah yang Lebih Tepat Sasaran
kota