
Kasus Korupsi Pertamina Memanas, Kejagung Sita Mini Cooper hingga Mercedes-Benz Maybach
Kasus Korupsi Pertamina Memanas, Kejagung Sita Mini Cooper hingga MercedesBenz Maybach
kotaTEBINGTINGGI | SUMUT24 Ketua Sholawat Wahidiyah Tebingtinggi,Sudarman didampingi Sekretaris serta pengurus lainnya di hadapan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Kakan Kemenag Tebingtinggi menyatakan sikap keluar dari dari kepengurusan dan keanggotaan Yayasan Perjuangan Sholawat Wahidiyah Kedunglo Wahidiyah,Senin (14/3) di Aula Kantor Kemenag Jalan Pendidikan Tebingtinggi.
Baca Juga:
Pernyataan sikap keluar itu dikarenakan sesuai Fatwa MUI Tasikmalaya No.25/Kep/MUI-Kota TSM/VI/205 teratanggal 28 Juni 2005 tentang sebagian ajaran Yayasan Perjuangan Wahidyah sangat kontroversi dan meresahkan masyarakat dan Fatwa MUI No.45/Kep/MUI-TSM/V/2007 tanggal 20 Mei 2007 menyatakan bahwa beberapa ajaran Yayasan Perjuangan Sholawat Wahidiyah Kedunglo dinyatakan menyimpang/tidak sesuai dengan Al-Quran dan Al-Hadist
“Maka kami menyatakan dengan sadar bahwasanya kami keluar dari kepengurusan dan keanggotaan Yayasan Perjuangan Wahidiayah Kedunglo,†terang Sudarman di hadapan Ketua MUI dan Kakan Kemenang Tebingtinggi serta dihadiri pimpin ormas keagamaan yakni Al Washliyah, Muhammadiyah, Nahdhatul Ulama, Al Ittihadiyah, Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia, Dewan Mesjid Indonesia dan tokoh-tokoh agama di kota itu
Kakan Kemenag Kota Tebingtinggi, HM Hasbi MA menyampaikan, sejak tahun 2000 lalu cukup banyak aliran dan faham yang dinyatakan menyimpang dari ajaran agama yang diakui oleh pemerintah, untuk ajaran agama Kristen sebanyak 150 sekte dan Islam sebanyak 250 aliran.
“Tugas pokok kementrian agama adalah melakukan pembinaan baik antar pemeluk agama lain maupun antar sesama pemeluk agama seperti yang tengah berkembang saat ini seperti Gafatar dan aliran Wahidiyah yang sebagian ajarannya dinilai menyimpang dari ajaran Islam,” jelas HM Hasbi.
Menurut Hasbi, memang secara umum ajaran sholawat Wahidiyah terlihat lurus-lurus saja, tapi ternyata cukup banyak laporan baik dari masyarakat maupun tokoh-tokoh agama yang menyatakan bahwa ada sebagian ajarannya yang dianggap sesat yakni mengkultuskan satu sosok dan dianggap menyimpang dari ajaran agama Islam.
“Saya tidak ingin Wahidiyah terpojok dan dikucilkan oleh masyarakat, mari kita jalankan ajaran Islam ini sesuai dengan Al Qur’an dan sunnah Rasulullah, kami tidak bisa memaksa untuk kembali (ke ajaran Islam yang sebenarnya) kami hanya ingin tidak terjadi konflik antar sesama pemeluk agama dan kondusifitas di kota ini tetap terjaga dengan baik,” ujar Kakan Kemenag Tebingtinggi.
Kakan Kemenag juga berharap jangan sampai hal ini terus berlarut dan ada gosokan dari pihak-pihak tertentu, sehingga menjadi fitnah dan terjadi konflik di tengah-tengah masyarakat. “Kami berharap melalui pertemuan ini saudara-saudara kita kembali ke jalan yang benar yakni ajaran Islam sesuai dengan Al Qur’an dan Sunnah Rasulullah SAW,” harap Kakan Kamenag Tebingtinggi. (tav)
Kasus Korupsi Pertamina Memanas, Kejagung Sita Mini Cooper hingga MercedesBenz Maybach
kotaJakarta Sumut24.co Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan, mendapatkan kepercayaan besar dari pimpinan Polri dengan promosi
ProfilTeguh Santosa Dinilai Figur Ideal Satukan dan Pulihkan Marwah PWI
kotaDadang Hartanto Diangkat Jadi Kapolda Maluku Usai Dipuji Presiden Prabowo
kotaDeli serdang sumut24.co Walikota Padangsidimpuan, Dr. H. Letnan Dalimunthe, SKM, M.Kes menghadiri pembukaan 3rd International Indonesia Pe
kotaRegenerasi PWI Saatnya yang Muda Berkarya, yang Tua Jadi Penasihat
kotaMadina sumut24.co Tragedi memilukan kembali mengguncang Kabupaten Mandailing Natal. Seorang remaja berusia 15 tahun, berinisial DF, ditemu
HukumPalas sumut24.co Aparat Kepolisian Sektor Barumun Tengah (Polsek Barteng), yang berada di bawah naungan Polres Padang Lawas (Palas), kemba
HukumPalas sumut24.co Upaya pemberantasan narkoba terus digencarkan oleh jajaran Kepolisian di Sumatera Utara (Sumut). Kali ini, giliran jaring
HukumDPC Ikanas Medan dan Warga Karang Berombak Akan Gelar Gotong Royong Massal
kota