Senin, 27 Oktober 2025

Brigadir Erlangga Nasution Paparkan Strategi Pencegahan Hoaks Jelang Pemilu 2024

Administrator - Jumat, 27 Oktober 2023 08:23 WIB
Brigadir Erlangga Nasution Paparkan Strategi Pencegahan Hoaks Jelang Pemilu 2024

Tapsel | Sumut24.co

Baca Juga:

Dalam persiapan menghadapi Pemilu 2024, Polres Tapanuli Selatan (Tapsel) telah mengambil langkah proaktif untuk mencegah penyebaran informasi hoaks. Brigadir Erlangga Gautama Nasution, SH, Kasi Humas Polres Tapsel, menjelaskan strategi yang mereka terapkan.

Menurut Kasi Humas, salah satu strategi terbaik Polres Tapsel guna cegah hoaks jelang Pemilu 2024,Dengan meredam info negatif dengan yang positif. Misal lewat berbagai platform media sosial ataupun mainstream.

“Mendorong pemberitaan positif, demi meredam informasi bernada negatif jadi solusi agar Pemilu tetap sejuk,” ujar Brigadir Rangga Nasution, sapaan karib Kasi Humas usai paparan di Lat Pra Ops Mantap Brata Toba Toba 2023-2024.

Kemudian Brigadir Erlangga Nasution dalam pemaparannya di depan para PJU Polres Tapsel yang dipimpin oleh Kapolres Tapsel AKBP Imam Zamroni dalam kegiatan Lat Pra Ops Mantap Brata Toba di aula Pratidina Rabu (18/10/2023) menjelaskan bahwa perubahan kultur bergaul masyarakat di era digital di dunia maya, kerap memicu munculnya hoaks. Hal ini, kerap tersebut sebagai situasi pasca kebenaran.

Menurutnya, dewasa ini masyarakat cenderung ingin mendengar tentang apa yang selama ini mereka dengar. Hoaks muncul lebih subur, apabila kompetisi pada Pemilu 2024 nanti, sudah berdasarkan emosi.

“Parahnya, masyarakat tidak melihat pada fakta tentang kapasitas serta kualitas kandidat. Melainkan dengan dasar fanatisme yang berujung emosi,” terang seorang Brigadir yang sangat terasa seorang AKP dalam memaparkan kegiatan di Aula Pratidina Mako Polres Tapsel itu.

Peristiwa hoaks, lanjutnya, kerap kali menjamur menjelang peristiwa politik seperti Pemilu. Mirisnya, berita hoaks lebih jauh, cepat, dan mendalam saat menyebar di masyarakat, ketimbang info fakta.

“Buktinya, pada riset Majalah Science, pada 2018 lalu, informasi viral yang paling besar berasal dari berita palsu (fake news-red) saat Pemilu,” tuang Brigadir Rangga Nasution.

Bahkan, sebutnya, hasil penelitian Master in Information Technology (MIT), hoaks mudah menyebar di jaringan highly connected. Misalnya, WhatsApp, grup Facebook, Telegram, maupun kelompok yang terpolarisasi.

Maka, katanya, Polri berupaya untuk gandeng instansi terkait guna mengklarifikasi isu atau berita hoaks, sebelum melakukan upaya pidana. Karena upaya pidana, merupakan jalan terakhir dalam menyikapinya.

“Namun jika ditemui konten hoaks yang menimbulkan perpecahan di masyarakat luas, maka pelakunya dapat terjerat pidana sesuai dengan Undang-undang yang berlaku,” tutup Kasi Humas.

Dalam pantauan rapat yang dipimpin oleh Kapolres dan dihadiri oleh seluruh PJU Polres Tapsel sesuai dengan instruksi AKBP Imam Zamroni yakni langkah antisipasi meminimalisir potensi kerawanan sekaligus mengantisipasi dalam pengamanan Pemilu 2024.zal

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
beritaTerkait
38 Karya Guru Perempuan Se-Sumut Siap Diluncurkan pada HGN 2025
Membungkam Kritik di Kampus: Menutup Laboratorium Demokrasi Bangsa
Ribuan Peserta Meriahkan TNI PRIMA RUN di Kisaran, Bupati Asahan: Bersama Rakyat, TNI Kuat
Lebih Seru! CFD Dipadati Ribuan Warga, Libatkan Pelaku UMKM
Peternak Ayam Petelur Bumdes Desa Salak II Kecamatan Salak Mulai Mengeluarkan Hasil
Sekda Pakpak Bharat Jalan Berutu Membuka Sosialisasi BOS
komentar
beritaTerbaru