Selasa, 05 Agustus 2025

Hudra Wibowo: Sinabung Sulit Diprediksi

Administrator - Rabu, 13 Januari 2016 05:35 WIB
Hudra Wibowo: Sinabung Sulit Diprediksi

BERASTAGI | SUMUT24

Baca Juga:

Berita yang mengatakan Gunung Sinabung bakal meletus besar, adalah berita yang tidak benar. Bahkan Petugas Pos Pemantau Gunung Sinabung Hudra Wibowo mengaku tak pernah memberikan statmen seperti itu.

“Saya tidak pernah memberikan statemen seperti itu. Saya cuma bilang supaya waspada saja, letusan Gunung Sinabung terjadi secara fluktuatif, sehingga sulit diprediksi kapan-kapan saja Gunung Sinabung meletus. Karena itu, kita minta agar warga tetap waspada saja,” tukasnya.

Aktifitas Gunung Sinabung pada Selasa (12/1), terjadi Guguran awan panas sebanyak 4 kali. Guguran telah menyelimuti Kabupaten Karo sejak tiga hari belakangan ini.

“Untuk hari ini telah terjadi 4 kali erupsi dengan tinggi kolom abu 1000-2000 m,” ujarnya.

Telah terjadi 4 kali awan panas guguran dan jarak luncur Jarak tempuh 700-3200 m ke arah tenggara dan timur dan 1500 m ke selatan dan tenggara

“Dalam sepekan ini sejumlah desa yang berada di sebelah barat Gunung Sinabung telah luluh lantak diterjang material abu Gunung Sinabung. Status masih di level IV (Awas),” ujarnya.

Dia mengimbau agar warga tetap waspada terhadap gempa-gempa dan erupsi susulan. Bahkan diperkirakan letusan dasyat akan kembali terjadi menimpa Kabupaten Karo.

“Letusan Gunung Sinabung terjadi secara fluktualif, sehingga sulit diprediksi kapan-kapan saja Gunung Sinabung meletus. Karena itu, kita minta agar warga tetap waspada saja,” tukasnya.

Ancaman ISPA

Sementara itu, selain Desa Tiga Derket Kecamatan Payung Kabupaten Karo, warga yang tinggal di wilayah barat daya Gunung Sinabung juga mulai khawatir. Apalagi, abu vulkanik Sinabung terus menerus berguguran menimpa pemukiman warga.

Salah seorang warga di Barat Daya Gunung Sinabung Karo Mawar br Singarimbun menuturkan, dirinya terpaksa harus pasrah menerima ujian bencana tersebut. Ia harus berkali-kali membersihkan pekarangan rumahnya akibat terpaan abu vulkanik Sinabung selama dua bulan belakangan ini.

“Tanaman saya juga banyak yang rusak karena tertimpa debu dan pasir dari material vulkanik Sinabung, apa boleh buatlah,” ungkapnya.

Dia mengeluhkan ancaman penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) yang kerap menjadi penyakit langganan di Kabupaten Karo, aktifitas Gunung Sinabung kembali meningkat menghantui warga.

“Saya sudah mulai kurangi aktifitas diluar rumah, tetapi kalau terpaan abu vulkaniknya sudah terlalu banyak, terpaksa juga keluar di sekitar pekarangan rumah untuk membersihkannya. Masker agak susah, jadi pakai kain basahlah untuk menutupi saluran pernapasan saya,” katanya. [hta]

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
beritaTerkait
Kekerasan Terhadap Anak di Bawah Umur Terjadi Di Sekolah Berasrama di Toba
Dugaan Kekerasan Seksual Pemilik Pesantren dilapor ke Polisi, Kapolres Tapsel Masih Bungkam
Presiden Prabowo Berikan Amnesti-Abolisi, Upaya Rekonsiliasi Nasional
Desa Kuta Dame Kecamatan Kerajaan, Kembangkan SID Bersama Kominfo Dan IT DEL
Polsek Simpang 4 Ungkap Kasus Pencurian dengan Pemberatan di Asahan
Menanam Loyalitas Kader di Tengah Arus De-Ideologisasi Dunia Politik: Refleksi untuk Kader dan Pengurus PKB
komentar
beritaTerbaru