Medan|Sumut24.com
Jangankan Wali Kota Medan Bobi Nasution atau Wakil Wali Kota Auli Rachman. Pejabat eselon III saja pun tidak ada yang hadir di pembukaan maupun Festival Medan Kreatif yang berlangsung 16 s/d 18 Nopember 2023 dengan materi Festival Seni Teater dan Musikalisasi Puisi di Taman Budaya Medan.
Sungguh miris keberadaan kesenian di Kota Medan saat ini. Kesenian tidak punya tempat, tidak dihargai sama sekali oleh pejabat di Pemko Medan. Para pejabat “gagal faham” dalam melihat fungsi sosial kesenian.
Pejabat pemerintah hanya melihat fungsi seni sebagai hiburan semata. Hanya dibutuhkan untuk penampilan acara serimonial. Titik. Sementara Fungsi seni secara sosial menyangkut dengan aspek inspirasi, informasi, rekreasi, pendidikan, keagamaan diabaikan.
Wajar jika dalam pidato penutupan Ketua Panitia Hafiz Taadi kecewa dan kesal dengan sikap pejabat Pemko Medan yang terkesan tidak menghargai kesenian sebagai bagian dari unsur kebudayaan.
Festival Medan Kreatif di selenggarakan dari dana hibah kesenian Pemko Medan. Namun sejak dibuka hingga ditutup tidak satupun ada dari Pemko Medan yang datang menghadiri acara Festival seni teater dan musikalisasi puisi ini, ” kata Hafiz.
Ini lanjut Hafiz menunjukkan bahwa pemerintah memang sulit diajak untuk memahami kerja-kerja kesenian walaupun ada Dinas Pendidikan, Dinas Kebudayaan dan Dinas Pariwisata di Pemerintahan Kota Medan.
“Kita melaksanakan Festival ini untuk anak-anak sekolah agar Medan kembali tumbuh dengan iklim kesenian yang baik, semangat yang baik. Namun pihak-pihak yang seharusnya ikut memberi suport kepada para siswa ini tidak muncul sama sekali. Kita seniman sangat kecewa dan merasa tidak dihargai, ” tandasnya.
Kesenian merupakan salah satu unsur kebudayaan, yang merupakan kegiatan dimana dilakukan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan, baik dalam sistem kepercayaan, sistem sosial, sebagai sarana hiburan.
Sungguh miris keberadaan kesenian di Kota Medan, sama sekali tidak dipandang sebagai bagian dari kebudayaan. digagas Medan Teater Tronic Pemerintah Kota (Pemko) Medan memang sudah tidak peduli dan sama sekali tidak menghargai, kesenian sebagai produk kebudayaan. Pemko Medan ‘gagal faham’ terhadap kerja kreatif seni dalam melestarikan kekayaan budaya.
Pemko Medan hanya tahu produk seni untuk ditampilkan di acara serimonial, tetapi tidak mau tahu membina, mengedukasi generasi muda tentang pelestarian kesenian dengan nilai-nilai filosofi kehidupan.
Sementara itu Festival Medan Kreatif telah usai dilaksanakan dan diikuti 14 Kelompok teater baik dari sanggar maupun dari sekolah dengan juri Kuntara DM, Russel Akbar Fauzi dan Ayub Badrin. Keluar sebagai pemenang adalah;
Juara HARAPAN III diraih oleh Peserta Nomor Urut 11 dengan nilai total 398. Judul Naskah Pada Suatu Hari. a.n. Sanggar 7 Kuntum SMP Muhammadiyah 7 Medan.
Juara HARAPAN II diraih oleh Peserta Nomor Urut 10 dengan nilai total 412. Judul Naskah Orang Kasar. a.n. BBC SMK Broadcasting Bina Creative Medan.
Juara HARAPAN I diraih oleh Peserta Nomor Unut 14 dengan nilai total 421, dengan judul Kopi Susu a.n. SMAN6 Medan.
Juara IIl diraih oleh Peserta Nomor Urut 15 dengan nilai total 460. Judul Naskah Ayahku Pulang. a.n. SMA Islam Adzkia Medan.
Juara lI diraih oleh Peserta Nomor Urut 12 dengan nilai total 476. Judul Naskah Kisah Cinta Hari Rabu. a.n, Sanggar Mardongan Medan.
Juara I diraih oleh Peserta Nomor Urut o3 dengan nilai total 479. dengan judul Naskah Dapur Inang. a.n. SMA N 16 Medan.
Sedang untuk lomba Musikalisasi Puisi Tingkat Remaja se-Kota Medan diikuti 13 kelompok baik dari sanggar maupun dari sekolah dengan Juri Yondik Tanto, Yon Mubaraq dan Hasan Albana.
Keluar sebagai pemenang yakni; Juara HARAPAN I diraih oleh Peserta Nomor Urut oi dengan nilai total 1465. dengan judul Puisi Wajb: Aku (Chairil Amwar): Puisi Paihan: Sebuah Kota (Ahda Imran) a.n, Sanggar Mardongan.
Juara HARAPAN Il diraih oleh Peserta Nomor Urut o4 dengan nilai total 1264 Judul Puisi Wajilb: :TAMAN (Chairil Anwar), Puisi Pilhan Paling Dan Pulang (Hasan Al Banna) a.n. SMKN1 Patumbak.
Juara III diraih oleh Peserta Nomor Urut 10 dengan nilai total 1952. Judul Puisi Wajib: Doa (T. Amir Hamzah), Puisi Pilihan: Sebuah Kota (Ahda Imran) an SMKN 8 Medan. Baca Juga: Pondok Kelapa Coco and Art, UMKM Medan yang Memanfaatkan Limbah Batik Kelapa untuk Kerajinan Tangan
Juara II diraih oleh Peserta Nomor Urut 09 dengan nilai total 2146. Judul Pilihan: Aku (Chairl Anwar).
Juara I diraih oleh Peserta Nomor Urut 88 dengan nilai total 2921. dengan judul Puisi Wajib: Sendiri (Chairil Anwar); Puisi Pilihan: Kalau Roboh Kota Malaka (Taufik lkram Jamil). a.n. SMA Islam Adzkia.(R02).