MEDAN | SUMUT24
Sumatera Utara adalah propinsi dimana lahannya terbilang luas dari Kalimantan maupun Aceh. Sumut, selain dapat dijadikan sebagai perkebunan dan pertanian, untuk membangun perumahan juga sangat ideal dan cocok. Apalagi Sumut termasuk dalam bagian pembangunan sejuta rumah yang diproyeksikan pemerintah.
Wakil sekretaris jenderal Real Estate Indonesia (REI), Tomi Winstan mengatakan, Sumut termasuk kawasan yang cocok untuk dibangun perumahan khususnya perumahan rakyat. Namun sayangnya, tahun 2015 kemarin target sejuta rumah dari pemerintah tidak tercapai dari REI maupun developer yang belum bergabung kepada REI.
Sebab dari sejuta rumah, REI Sumut diberi 300 pembangunan dari bagian yang diproyeksikan pemerintah. Dan 300 rumah ini termasuk didalamnya untuk pembangunan rumah rakyat yang masih disubsidi pemerintah hingga saat ini.
“Tahun 2015 kemarin REI sudah targetnya 300 rumah untuk pembangunan di Sumut dari sejuta rumah yang diproyeksikan pemerintah, namun hanya 240 pembangunan rumah yang terlaksana. Sehingga target tidak tercapai,” katanya Rabu (20/1).
Permasalahan yang paling utama kata Tomi, adalah kurangnya dukungan dari pemerintah daerah maupun perbankan. Pemerintah daerah belum mendukung dari segi infrastruktur yang masih amburadul. Sementara untuk perbankan, masih sulitnya masyarakat dapatkan KPR untuk cicilan rumah.
“Tahun ini saya masih menilai pembangunan perumahan masih sepi untuk Sumut di semester I, walaupun BI rate yang direncanakan akan diturunkan belum berimbas langsung pada properti. Selagi pemerintah dan perbankan belum mendukung sepenuhnya akan terasa sulit bagi para pengembang,” ujarnya
Tomi berharap untuk semester II akan ada angin segar buat para pengembang. Khususnya bagi para pengembang yang mengarah pada perumahan rakyat,”kita tetap pengutamakan pembangunan rumah untuk rakyat kecil, agar mereka dapat mempunyai rumah milik sendiri. Dan tidak dipersulit di perbankan,”ujarnya.
Lanjutnya, agar semua pihak yang berkecimpung didalam menyelesaikan sejuta rumah ini dapat tercapai. Dari pemerintah setempat, perbankan maupun pihak pihak pengembang sendiri, “contohnya di Sumut, kabupaten Deliserdang termasuk daerah yang masih diminati bagi pengembang untuk membangun rumah, terlihat dari masyarakat yang masih antusias untuk membeli,”pungkasnya. (nis)