Rupiah Melemah Pasca Ledakan Thamrin, Menkeu: Ini Pelemahan Temporer

Jakarta|SUMUT24
Ledakan yang terjadi pada beberapa titik di Jakarta langsung memberikan pengaruh terhadap pasar keuangan. Terlihat pada pergerakan nilai tukar rupiah yang melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dan anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

“Kalau saya pikir ya ini kejadian temporer, pelemahan temporer,” ungkap Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro dalam konferensi pers di Gedung Djuanda, Kemenkeu, Jakarta, Kamis (14/1)

Bambang mengaku tetap memantau kondisi pergerakan pasar keuangan. Termasuk juga bekerja sama dengan lembaga terkait lainnya, seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI). Diharapkan investor tetap tenang.

“Pasti kan tentunya memperhatikan apa yang terjadi. Ini kan sesuatu yang di luar kontrol kita sehingga kita upayakan nanti market tidak terlalu nervous setelah kejadian ini,” paparnya.

Penanganan keamanan menjadi sesuatu yang akan difokuskan. Dari sisi ekonomi pemerintah akan tetap menjaga kestabilan fundamental agar tetap menjaga kepercayaan investor.

“Paling penting kita punya fundamental makro yang kuat untuk bisa mengembalikan kondisi temporer itu ke kondisi normal,” tukasnya.

Aksi serangkaian rentetan tembakan dan ledakan yang terjadi di kawasan Sarinah, Thamrin, Jakarta Pusat, sempat membuat panik para pelaku pasar. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus bergerak turun merespon kejadian tersebut.

Pada perdagangan sesi I, IHSG ditutup anjlok 77,859 poin (1,72%) ke 4.459,320. Sementara indeks LQ45 ditutup merosot 17,830 poin (2,25%) ke 775.471.

Analis Pasar Modal Investa Saran Mandiri, Kiswoyo Adi Joe mengungkapkan, reaksi pasar modal terkait ledakan bom di Sarinah diprediksi tak akan lama.

“Turun langsung iya, tapi sehari sampai dua hari. Dan hari ini sampai penutupan nanti sore diprediksi IHSG di kisaran 4.450,” kata Adi , Kamis (14/1).

Menurutnya, dampak dari ledakan Sarinah, Thamrin ini tidak akan berlangsung lama. Hal serupa pernah terjadi sebelumnya, di mana terjadi ledakan di Hotel JW Marriot, Mega Kuningan, Jakarta dan bom Bali beberapa waktu lalu.

“Saya kira tidak sampai jauh. Beberapa ledakan bom dengan teror yang skalanya lebih besar kaya Bali atau Marriot, efeknya sekitar 1 minggu pada pasar. Kalau dari pergerakan sementara ini tidak akan lama,” terangnya.

Hal yang sama juga diungkapkan Kepala Ekonom Bahana TWC Investment Management, Budi Hikmat. Dia mengatakan, reaksi penurunan IHSG baru-baru ini adalah dampak reaktif dan tak berdampak lama.

“Spontan saja penurunan market. Apakah akan mengganggu IHSG saya kira tidak, itu biasa dan wajar penurunan sementara,” jelas Budi. (dtc)