
Ketua Tim penggerak PKK Kab.Pakpak Bharat Monitoring Di Kecamatan Sttu Julu
Ketua Tim penggerak PKK Kab.Pakpak Bharat Monitoring Di Kecamatan Sttu Julu
kotaOleh : H Syahrir Nasution SE MM
Baca Juga:
Ekonomi Ummat harus Dibangun Secara Bersyarikat. Pedagang yang jujur dan amanah akan dibangkitkan diakhirat kelak bersama para Nabi, Orang-orang yang jujur dan Para Syuhada Mujahid. Sebelum Hijrah dan kedatangan Rasul , Kota Madinah memiliki 4 lokasi pasar , sebagai tempat berniaga. 1. Pasar Zabalah 2. Pasar Al Yassar kepunyaan kelompok Yahudi Bani Qainuqa . 3. Pasar Safasir . 4. Pasar Zaqaq. Dari semua pasar tersebut , Pasar Qainuqa yg dimiliki orang Yahudi merupakan pasar yang paling maju dan lengkap , segala keperluan hidup masyarakat terdapat disana , mulai dari tukang besi , tukang emas , money Changers dll nya. Oleh sebab itu kegiatan pasar dan ekonomi masyarakat Madinah sangat tergantung dng ekonomi yg dikuasai kelompok Yahudi di Kota Madinah ini. Ummat Islam sdh menjadi pelaku ekonomi , tetapi pasar masih “ dikuasai “ oleh kelompok “ Non Islamâ€. Oleh karena itu, Nabi Muhammad melihat bahwa kaum Muslimin Madinah harus “ melepaskan diri “ dari ketergantungan ekonomi pada kelompok lain / Non Islam dan perlu mempunyai Pasar Perniagaan sendiri. Untuk merealisasikan pasar yang dimaksud tersebut, Nabi Muhammad Saw mendatangi Bani Saidah (Kaum Saad Bin Ubadah) dan meminta mereka utk menyerahkan tanah kosong yg semula disediakan untuk Tanah Pekuburan. Permintaan Nabi tersebut dikabulkan , dan akhirnya dijadikan sebagai tempat perniagaan ummat Islam yang disebut dng : SANIYATUL WADA’ I Sambil memukulkan tongkat nya ke atas tanah tersebut , Nabi berkata : “ Inilah pasar kalian, semoga pasar ini tidak sempit dan tidak boleh dipungut hasil ( tidak ada uang sewa atau Retribusi berniaga) darinya. Sedangkan orang yg berniaga di pasar Yahudi itu dipungut uang sewa, sementara di pasar yg di buat Nabi tsb digratiskan. Akhir nya berpindahan lah para pedagang yg di pasar Yahudi ke Pasar Nabi itu. Mengapa demikian?, bukan karena sentimen Agama, akan tetapi lebih utama di pasar Rasulullah, para peniaga harus “ Berakhlak dng Akhlak Muliaâ€, sehingga pembeli tidak merasa “ TERTIPU†atau TERDZALIMI. Disamping itu Rasulullah mendidik ummat Islam utk berniaga “ dengan penuh KEJUJURANâ€, sebab katanya : Peniaga yg jujur sama dng “ Orang yg Berjihadâ€, sebaliknya yg tidak jujur adalah pengingkaran kpd perintah Allah. Sejarah menyatakan, bahwa inilah yg dilakukan Rasulullah pd awal Hijrah, yaitu : MEMBANGUN EKONOMI masyarakat muslim yang kokoh , dengan sistem ekonomi yang Berakhlak & Profesional, bukan hanya membangun ekonomi Islam bersifat “ Emosional†dengan mengandalkan sentimen Agama. Pertanyaan nya saat ini , bagaimana konteks nya Ummat Islam hari ini?. Jika pada masa dahulu Islam Madinah dapat mengalahkan perniagaan Yahudi dan penguasaan pasar. Semangat Pemberdayaan Ekonomi ummat belakangan ini yang dimotori oleh :212 sangat baik dan perlu di “ APPRECIATEâ€. Tapi ada satu hal yang tidak boleh lupa , “ Selama Ummat Islam Masih MEROKOK†, selama itu pula Ekonomi Ummat Islam akan “ Tersedot / Terserap dengan mudah kpd Para TAIPAN & Cukong-cukong Rokok. Kenapa demikian?, karena para Taipan-taipan itu dan Cukong-cukong Rokok tersebut menjadi besar saat ini di karenakan “ Sumbangsih†ummat Islam yang masih doyan atau kecanduan merokok. Perputaran dari hasil penjualan rokok itu sangat fatastis dari Milyaran hingga mereka menjadi Pengusaha Tambang, Property dll. Justru itumulai saat ini Ummat Islam hrus berhenti merokok, alasan nya bukan saja karena Kesehatan akan tetapi utk Pemberdayaan Ekonomi Ummat seperti yg diinginkan Rasulullah Sisihkan uang pembeli rokok itu secara berjamaah utk membangun perekonomian Ummat. Ekonomi Ummat, harus dibangun secara “ Bersyarikatâ€, seperti halnya SYARIKAT DAGANG ISLAM , yg di bangun oleh : H. Samanhudi pada tahun 1911 di Surakarta . Ekonomi tidak bisa dibangun secara individu semata. Ini lah momentum Hijrah yg hakiki dng Konteks nya hari ini yg sdh hampir lebih satu abad sdh dipelopori oleh H . Samanhudi , tinggal kita maukah ummat Islam ini terus menjadi “ Objek Penghisapan Ekonomi†bagi Non Islam?
Penulis : Managing Director PECI INDONESIA
Ketua Tim penggerak PKK Kab.Pakpak Bharat Monitoring Di Kecamatan Sttu Julu
kotaChandra Dalimunte Bantah Soal Uang Klik Proyek, Itu Wewenang PPK
kotaLima Anggota DPRD Sergai Tinjau Kantor TNIAL Bedagai, Serap Aspirasi Warga Pesisir
kotaTNI&ndashPOLRI dan Ormas Bersatu Jaga Kondusivitas Jelang Satu Tahun Pemerintahan Prabowo
kotaSumut Foundation Kinerja Kadis PUTR Asahan Sudah Sesuai Prosedur dan Berorientasi pada Pembangunan Daerah
kotaTeks foto Direktur Siber Polda Sumut, Kombes Pol Doni Sembiring didampingi Kabid Humas, Kombes Pol Ferry Walintukan perlihatkan barang buk
kotaKejati Sumut Pulihkan Hubungan Ibu dan Anak Lewat Restorative Justice di Tapanuli Selatan
kotaKejatisu Masih Mendalami Keterlibatan Mantan Bupati Deli Serdang dalam Kasus Korupsi Aset PTPN I
kotaKetua TP PKK Kota Pematang Siantar berkunjung ke Kantor Camat Siantar Barat dan Kantor Lurah Martoba Kecamatan Siantar Utara
kotaCegah Radikalisme, Densus 88 AT dan Kemenag Sumut Ajak Tokoh Agama Jadi Pelopor Moderasi Beragama
kota