PALUTA | SUMUT24
Kawasan Hutan Nabundong, Desa Sigama, Kecamatan Padang Bolak, Kabupaten Tapanuli Selatan, mendadak ricuh oleh suara letusan senjata api, Kamis (4/2). Sejumlah warga yang kebetulan melintas ikut panik dan lari berhamburan menyelamatkan diri.
Saat itu, waktu menunjukkan pukul 12.30 Wib. Di kawasan ini, terlihat mobil Suzuki Carry silver melaju dengan kencang. Mobil berplat BK 1650 ini dikejar mobil lain dibelakangnya. Penumpang di mobil yang mengejar berulang kali menembak ke arah mobil di depan. Begitu juga sebaliknya, penumpang di mobil depan juga membalas dengan tembakan.
Kejadian saling tembak ini sempat membuat suasana di sekitar mencekam. Untuk beberapa saat lamanya, tak ada warga yang berani melintasi wilayah ini.
Informasi dirangkum SUMUT24 menyebutkan, kejadian itu bermula saat mobil Suzuki Carry yang dibawa Feri Sugianto (40) dengan penumpang Bakti (40), menolak saat dihentikan petugas Polres Tapsel yang melakukan razia.
Selain menolak dihentikan, kedua warga Medan ini juga menerobos razia dan tancap gas. Tak hanya itu, keduanya juga menembaki petugas yang melakukan razia.
Karuan saja, personil Polres Tapsel melakukan pengejaran. Selama melakukan pengejaran, petugas sempat memberikan tembakan peringatan, namun hal itu tak diindahkan. Malah, tembakan peringatan itu dibalas dengan tembakan terarah ke mobil petugas yang mengejar.
Sambil terus melarikan diri, petugas yang mengejar melihat ada dua karung goni yang dibuang dari dalam mobil Carry. Diduga, hal ini dilakukan untuk menambah laju mobil Carry.
Benar saja, petugas yang mengejar akhirnya tertinggal jauh. Karena itu, petugas yang khawatir kehilangan buruan, meminta bantuan ke Satreskrim Polres Tapsel serta Polsek Gunung Tua untuk melakukan pencegatan.
Setiba di Bukit Martajam, personil Polsek Gunung Tua yang sudah menunggu datangnya mobil Carry ini langsung melakukan penyergapan. Namun, kedua penumpang mobil Carry ini tak kalah sigap. Mereka menghentikan laju mobil dan balik arah menuju Padang Sidimpuan.
Personil Polsek Gunung Tua yang lebih siap, tak mau ketinggalan. Pengejaran dilakukan sambil dilakukan tembakan terarah. Akhirnya, pengemudi mobil, Bakti terkena tembakan di bagian perut dan tepat di Desa Sigama, mobil itu terbalik.
Hanya hitungan detik, petugas yang mengejar langsung melakukan pengamanan dan memboyong kedua warga Medan ini ke komando.
Petugas yang menggeledah menemukan beragam barang dari dalam mobil itu. Antara lain softgun, tiga butir peluru, satu buah sangkur, tiga unit handphone merek Nokia dan enam buah kunci L/T.
Selain itu, dari dalam mobil, petugas juga menemukan satu buah rante setengah meter, satu buah sensor harga, satu buah lingis, satu buah celana pajang, jaket TNI, satu buah baret warna coklat, tiga buah kunci mobil dan sepeda motor, satu buah power bank, satu buah tas samping warna coklat, dua buah lakban warna putih, satu buah sertifikat tanah atas nama Jumono, tiga buah kunci ban dan 8 buah STNK.
Kapolres Tapsel AKBP Rony Santama yang dikonfirmasi menjelaskan, saat ini kedua pelaku sudah dirujuk ke RS Gunung Tua. “Sudah kita rujuk ke RS Gunung Tua. Karena satu di antaranya mengelami luka serius di bagian perut. Sedangkan satu pelaku lainnya mengalami luka memar di bagian kepala,” kata Rony sembari menambahkan, pihaknya juga tengah menyelidiki motif kedua pelaku bertindak senekad itu.
Sedangkan Kasat Reskrim AKP Jama K Purba yang ditemui mengatakan, untuk sementara kedua pelaku diduga merupakan komplotan curanmor yang hendak beraksi.
“Hal ini dapat dilihat dari sejumlah barang bukti yang ditemukan dalam mobil yang diamankan petugas. Karena di sana ditemukan sejumlah peralatan mesin dan kunci letter T beserta peralatan lainnya,” ujarnya. (sl)