LANGSA I SUMUT24
Wali Kota Langsa, Usman Abdullah SE menegaskan, untuk menciptakan kondisi pasar Peukan Langsa yang bersih dan nyaman bagi pembeli bukan semata-mata menjadi tanggung jawab Pemko Langsa melalui petugas kebersihan tapi juga bagi para pedagang disana.
“Kondisi pasar bersih itu juga menjadi tanggung jawab para pedagang bukan petugas kebersihan saja,” tegas Wali Kota, Kamis lalu.
Dikatakan, seharusnya para pedagang lebih berperan aktif dalam menjaga kebersihan pasar terutama di sekitar lapak jualannya, sehingga pembeli pun merasa nyaman dan puas ketika berbelanja kepada pedagang itu.
Namun, pedagang di pasar Peukan Langsa sudah sering diimbau untuk menjaga kebersihan tapi kenyataannya tidak peduli dan tidak merasa malu maupun memiliki tanggung jawab agar pasar ini bersih.
Bahkan, setiap pegawai negeri sipil (PNS) lingkungan Pemko Langsa melakukan kegiatan gotong-royong membersihkan pasar tapi pedagang malah tidak ikut berpartisipasi bersama-sama membersihkannya.
Anehnya lagi, setiap gotong-royong di pasar ketika dibuka papan yang menutupi saluran parit selalu ditemukan tumpukan sampah di dalamnya sehingga menghambat aliran air dan bila dibiarkan dapat menimbulkan aroma tidak sedap.
“Ini bukan sekali dua kali hampir setiap kita gotong-royong di pasar selalu ditemukan tumpukan sampah di saluran parit bahkan pedagang yang berada tepat di depan saluran parit seperti tidak peduli dan memiliki rasa tanggung jawab dan malu atas kondisi seperti ini,”ujarnya.
Padahal Pemko Langsa melalui Badan Lingkungan Hidup Kebersihan dan Pertamanan (BLHKP) setempat, sering mengimbau agar pedagang tidak membuang sampah di saluran parit dan setiap seminggu sekali untuk membersihkannya terutama di lokasi lapak jualannya masing-masing.
“Jangan karena adanya dikutip uang restribusi kebersihan hanya sebesar Rp1.000-Rp2.000, pedagang tidak peduli dan memiliki tanggung jawab untuk menjaga kebersihan di pasar,”ujarnya.
Lebih lanjut wali kota mengatakan, salah satu tolak ukur yang mempengaruhi dalam mewujudkan kota ramah lingkungan dan bersih, itu dapat dinilai bagaimana kita mampu mengelola agar kondisi pasarnya bebas sampah dan tertata rapi alias tidak semrawut.
Karenanya, dukungan maupun partisipasi pedagang atau masyarakat sangat penting sekali dalam mewujudkan kota ramah lingkungan. Apalagi, selama ini Pemko Langsa sangat gencar melakukan penataan lingkungan mulai dari taman yang berada semua sudut kota bisa ditumbuhi berbagai jenis tanaman/pohon dan menyediakan fasilitas tong sampah sehingga bisa bebas sampah.
“Kalau bukan kita masyarakat Kota Langsa yang menjaga agar kota yang kita cintai ini bisa terlihat indah dan asri siapa lagi.Bila ini sudah terwujud, maka itu akan menjadi kebanggaan kita selaku warga Kota Langsa,”ujarnya.(Han)
Home Aceh