Kuasa Hukum Desak Polres Asahan Tetapkan Tersangka Kasus Tanah 40 Haktare di Desa Rawasari
Kuasa Hukum Desak Polres Asahan Tetapkan Tersangka Kasus Tanah 40 Haktare di Desa Rawasari
kota
Baca Juga:
Oleh: Jaya Suprana, Budayawan dan Pendiri MURI
BENCANA banjir bandang yang menimpa Aceh dan Sumatera Barat pada hakikatnya bukan bencana alam namun bencana yang dibuat oleh manusia sendiri.
Banyak pihak mulai dari rakyat jelata sampai ke pemerintah daerah bahkan Dewan Perwakilan Rakyat maupun Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutaanan sepakat dalam pernyataan bahwa banjir bandang terjadi bukan berasal dari laut tetapi turun dari gunung berupa lumpur akibat hutan
sudah gundul dibabat habis oleh manusia.
Namun konsesi babat hutan terus menerus secara berkelanjutan diberikan kepada para pengusaha baik yang senior maupun junior bergaya hit and run atau lebih tepatnya tebang-lari tanpa bertanggung jawab atas reboisasi yang sebenarnya mutlak
merupakan kewajiban bagi para pengusaha hasil hutan.
Bahwa Bareskim menemukan batang-batang kayu yang digergaji ikut terhanyut di banjir Aceh merupakan bukti bahwa malapetaka banjir bandang bukaan bencana alam namun bencana buatan manusia.
Sudah banyak masyarakat adat protes terhadap pembabatan hutan berkelanjutan namun fakta membuktikan bahwa pembabatan hutan alih-alih berkurang malah bertambah kuantitas maupun kualitas.
Setelah terbukti Aceh dilanda banjir bandang akibat babat hutan lekas kendali maka kini tiba giliran masyarakat adat Papua protes.
Mereka menggaungkan kekhawatiran apabila konsesi babat hutan tanpa henti terus menerus diberikan keoada para pengusaha yang sama sekali tidak peduli amanat
penderitaan rakyat maupun agenda pembangunan berkelanjutan maka tidak
tertutup kemungkinan di mana bencana banjir juga akan terjadi di Papua.
Masyarakat adat Kalimantan termasuk di sekitar kawasan IKN sedang dibangun juga memiliki kekhawatiran serupa dengan masyarakat adat Papua.
Maka saya teringat pada ajaran Gus Dur yang diwariskan kepada saya ketika saya nyantrik pada beliau. Ajaran Jihad al Nafs tentang perjuangan menaklukkan hawa nafsu keserakahan diri sendiri. Demi menghindari kesan menggurui maka dalam menunaikan Jihad al Nafs, saya mulai dari diri saya sendiri.
Andaikata saya mau dan mampu menunaikan Jihad Al Nafs sebagai perjuangan menaklukkan hawa nafsu keserakahan diri saya sendiri kemudian disusul para pengusaha hasil hutan, maka dapat diharapkan bencana banjir bandang akibat deforestasi tidak akan terjadi di Tanah Air Udara tercinta kita bersama ini. Rel
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Kuasa Hukum Desak Polres Asahan Tetapkan Tersangka Kasus Tanah 40 Haktare di Desa Rawasari
kota
Bandung Forum Pimpinan Redaksi Multimedia Indonesia (FPRMI) resmi meluncurkan program Pemred Sahabat Desa bekerja sama dengan Kementer
News
Bau Korupsi di Sekretariat DPRD Sumut, KAMAK Desak Aparat Bongkar Dugaan Permainan Anggaran Sekwan Zulkifli
kota
Diduga tidak sesuai spesifikasi, Aktivis KM3SU Datangi Mapoldasu minta usut pembagunan Jalan beton di Aek Raso Labusel
kota
Menaklukkan Hawa Nafsu Keserakahan Diri Sendiri Oleh Jaya Suprana, Budayawan dan Pendiri MURI BENCANA banjir bandang yang menimpa Aceh dan
News
Jakarta Gugatan warga negara (citizen lawsuit) terkait penanganan bencana nasional yang diajukan oleh Arjana Bagaskara, S.H., M.H. resmi
Hukum
sumut24.co JAKARTA SELATAN , PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Sumatera Bagian Utara (UIP Sumbagut) kembali menorehkan prestasi memba
News
sumut24.co MEDAN, Dalam rangka menyambut Hari Raya Natal Tahun 2025, Panitia Natal PLN Group Regional Sumatera Utara melalui kegiatan Perok
kota
sumut24.co TOBA, Polsek Balige berhasil menangkap pelaku pencurian sepeda motor Yamaha RxKing yang terjadi di depan Hotel Dizon, terletak
News
sumut24.co Tebingtinggi, Wali Kota Tebing Tinggi,Iman Irdian Saragih, melakukan peninjauan langsung ke sejumlah titik lokasi proyek revital
News