Jumat, 05 Desember 2025

Sudah 174 Tewas, Istana Belum Tetapkan Status Darurat Nasional

Administrator - Sabtu, 29 November 2025 10:24 WIB
Sudah 174 Tewas, Istana Belum Tetapkan Status Darurat Nasional
Ist
JAKARTA — Hingga pengujung November 2025, jumlah korban jiwa akibat rangkaian bencana banjir bandang dan longsor di Pulau Sumatera telah mencapai 174 orang, dengan 79 lainnya masih hilang. Ribuan warga mengungsi, infrastruktur hancur, dan aktivitas ekonomi di sejumlah wilayah lumpuh. Namun, pemerintah pusat belum menetapkan status Bencana Nasional, memicu kritik dari berbagai pihak.

Baca Juga:

Tiga Provinsi Terparah

Serangkaian bencana ini dipicu hujan ekstrem dari siklon tropis Senyar, yang menghantam Sumatera sejak akhir pekan lalu. Longsor besar dan banjir bandang menyapu wilayah permukiman setelah material kayu dan tanah dari kawasan hutan yang gundul memenuhi aliran sungai.

1. Sumatera Utara
Korban terbanyak berada di Sumatera Utara, terutama di Tapanuli Utara dan Tapanuli Tengah.

116 tewas

42 hilang

Lebih dari 1.000 KK mengungsi

Ratusan rumah rusak serta akses jalan terputus


2. Sumatera Barat

21 korban jiwa di Agam dan Padang

12.000 warga terdampak

3.900 keluarga mengungsi

Jembatan putus dan akses terisolasi di beberapa titik


3. Aceh

35 tewas

25 hilang

4.846 KK mengungsi di 16 kabupaten/kota

Pemerintah Aceh telah menetapkan status darurat bencana hingga 11 Desember 2025


Secara keseluruhan, bencana ini menimbulkan kerusakan luas: jembatan dan rumah hanyut, listrik padam, kendaraan terendam, serta penyakit kulit mulai merebak di pengungsian.

Deforestasi jadi Sorotan

Bencana kali ini memunculkan kembali peringatan lama terkait deforestasi massif di Sumatera. Berdasarkan data dan catatan yang Anda sertakan dalam naskah, kehilangan hutan mencapai lebih dari 30 juta hektare dari berbagai provinsi di Sumatera, dipicu perluasan sawit, tambang, kebakaran gambut, dan pengurangan kawasan hutan hujan tropis.

Sejumlah organisasi lingkungan menilai, kerusakan gambut dan hilangnya penyangga ekologis memperparah skala bencana. Material kayu gelondongan yang terbawa arus dalam jumlah besar menjadi faktor fatal yang menewaskan banyak warga saat banjir bandang.

Pemerintah Pusat Belum Keluarkan Status Darurat Nasional

Meski korban dan kerusakan kian bertambah, Istana belum menetapkan status Bencana Nasional. Presiden Prabowo Subianto memerintahkan percepatan penanganan, mengerahkan pesawat Hercules dan A400 untuk distribusi logistik serta operasi evakuasi TNI-Polri, termasuk modifikasi cuaca.

Namun, keputusan untuk tidak menaikkan status bencana menuai kritik.
BNPB menyatakan syarat bencana nasional belum terpenuhi, merujuk pada UU No. 24/2007 dan PP No. 21/2008 yang mensyaratkan lumpuhnya fungsi pemerintah daerah dan skala kerusakan lintas provinsi yang tak dapat ditangani daerah.

Kritik dari DPR dan Organisasi Lingkungan

Anggota Komisi VIII DPR dari Aceh dan Sumatera Utara meminta pemerintah pusat tidak menunda penetapan status nasional, mengingat skala kerusakan dan jumlah pengungsi.

Sejumlah NGO—termasuk WWF dan lembaga lokal—menilai penanganan berjalan lambat dan tidak menyentuh akar persoalan, yakni tumpang tindih konsesi lahan, lemahnya perlindungan kawasan konservasi, serta deforestasi yang terus berlangsung.

Tuntutan Evaluasi Izin dan Moratorium Konsesi

Di tengah bencana, sorotan publik juga tertuju pada luasnya konsesi industri di Sumatera, mulai dari perkebunan sawit, tambang, hingga hutan tanaman industri. Kelompok lingkungan meminta pemerintah meninjau ulang perizinan, memperkuat penegakan hukum, serta mengamankan kawasan konservasi yang selama ini terfragmentasi.

Narasi Duka yang Masih Berlanjut

Di lapangan, relawan masih mengevakuasi jenazah, mencari korban hilang, dan memastikan ribuan pengungsi terpenuhi kebutuhan dasar. Kisah keluarga yang terpisah arus banjir, bayi yang ditemukan hanyut, hingga korban tertimpa gelondongan kayu menjadi gambaran betapa besar skala tragedi ini.

Hingga laporan ini disusun, hujan masih turun di beberapa titik, sementara para ahli memperingatkan potensi longsor susulan. Rek


Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Sumber
:
SHARE:
Tags
beritaTerkait
PLN UPP SBU 4 Sosialisasikan Penyampaian Nilai Appraisal di Seputar Proyek PLTA Asahan 3
komentar
beritaTerbaru