Selasa, 04 November 2025

Gubernur Riau Abdul Wahid Dijemput KPK, Publik Terkejut: “Simbol Pemimpin Saleh yang Ternyata Gagal Lulus Ujian”

Administrator - Senin, 03 November 2025 19:51 WIB
Gubernur Riau Abdul Wahid Dijemput KPK, Publik Terkejut: “Simbol Pemimpin Saleh yang Ternyata Gagal Lulus Ujian”
adalah Gubernur Riau Abdul Wahid, sosok yang sebelumnya dikenal sebagai figur religius kenak OTT KPK.ist

Baca Juga:
Pekanbaru | Sumut24.co

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali melakukan operasi tangkap tangan (OTT) di Provinsi Riau. Kali ini, yang diamankan adalah Gubernur Riau Abdul Wahid, sosok yang sebelumnya dikenal sebagai figur religius dan dekat dengan kalangan ulama, Senin 3 November 2025.

Penjemputan dilakukan sekitar pukul 13.00 WIB di kantor Dinas PUPR Riau, Pekanbaru. Beberapa pejabat dinas turut diamankan bersama Wahid. Dari informasi awal yang dihimpun, kasus ini diduga terkait pengaturan proyek infrastruktur yang menggunakan dana APBD provinsi.

"Benar, ada kegiatan tangkap tangan di Riau. Sejumlah pihak sudah diamankan untuk dimintai keterangan," kata sumber internal KPK yang enggan disebutkan namanya.

Dari Simbol Harapan ke Ruang Pemeriksaan

Abdul Wahid sebelumnya dikenal sebagai figur muda yang meniti karier politik dari bawah. Lahir di Belaras, Indragiri Hilir, ia menempuh pendidikan di sekolah-sekolah agama, menamatkan studi di UIN Sultan Syarif Kasim Riau, dan meraih gelar Magister Sains dari Universitas Riau.

Karier politiknya berkembang pesat: mulai dari DPRD Riau, DPR RI, hingga akhirnya terpilih sebagai Gubernur Riau. Dalam kampanye, Wahid menekankan transparansi anggaran dan reformasi birokrasi. Namun kini, dua kata itu kembali disebut—bukan dalam janji kampanye, melainkan dalam dugaan pelanggaran.


---

Dukungan Ulama dan Partai Besar

Yang membuat publik kian terkejut adalah keterlibatan Ustaz Abdul Somad (UAS) dalam perjalanan politik Wahid. Pada 25 September 2024, di Hotel Aryaduta Pekanbaru, UAS menandatangani 16 poin komitmen politik bersama Wahid dan wakilnya, SF Hariyanto. Dukungan tersebut sempat disebut-sebut sebagai "koalisi moral" untuk membawa Riau ke arah pemerintahan yang bersih dan berintegritas.

Koalisi partai pengusung Wahid pun besar—PKB, PDIP, dan NasDem—mewakili gabungan antara kekuatan Islam dan nasionalis. Kini, tiga partai itu harus ikut menanggung beban politik atas penangkapan sang gubernur.

Publik Menyentil: "Marwahnya di Mana?"

Media sosial langsung dipenuhi komentar warganet. Sebagian menyayangkan, sebagian sinis. Banyak yang mempertanyakan bagaimana sosok yang selama ini tampil religius dan sederhana bisa tersangkut kasus korupsi.

"Riau ini seperti tidak belajar dari sejarah," tulis salah satu pengguna X. "Setiap pemimpin datang dengan janji bersih, tapi berakhir di KPK."

Rel

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Sumber
:
SHARE:
Tags
beritaTerkait
Gubernur Sumut Lantik Dua Pejabat Eselon II, Ingatkan untuk Tidak Korupsi
Gubernur Sumut Targetkan Investasi Rp100 Triliun Per Tahun
Gubernur Sumut dan Kadis PU Bina Marga Kunjungi Mabes TNI AD, Bahas Infrastruktur dan Pengairan
Gubernur Sumut Bobby Nasution Nonaktifkan Sejumlah Pejabat Eselon II, Diduga Langgar Disiplin, Ini Daftarnya
Gubernur Sumut Ajak Seluruh Pihak Bersinergi Wujudkan Indonesia Emas 2045
Gubernur Kalsel Optimis Presiden Prabowo Hadiri Puncak Peringatan HPN 2025
komentar
beritaTerbaru