Baca Juga:
Jakarta I Sumut24. co
Bagaimana caranya membuat aturan yang adil tanpa mematikan semangat bersaing di pasar? Pertanyaan besar ini yang coba dijawab dalam Competition Assessment Workshop yang digelar Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) bersama Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) di Jakarta, 28–29 April 2025.
Bertempat di DoubleTree Hotel, Jakarta, acara ini mempertemukan KPPU, OECD, dan perwakilan berbagai kementerian/lembaga untuk belajar langsung soal metodologi mengkaji regulasi dari sudut pandang persaingan usaha. Kegiatan ini juga didukung oleh Pemerintah Jepang melalui Kedutaannya di Indonesia.
Acara dibuka oleh Anggota KPPU Mohammad Reza dan Eugenia Mardanugraha. Turut hadir memberikan sambutan, Mr. Hajime UEDA, Economic Counsellor Kedutaan Besar Jepang di Indonesia, serta Ms. Misha Kaur, Competition Expert dari OECD.
Dalam pembukaan, Anggota KPPU Mohammad Reza mengingatkan bahwa di balik setiap regulasi, ada risiko tanpa sadar membatasi peluang pasar. "Kita ingin peserta mampu menemukan celah dalam regulasi yang bisa menghambat persaingan, lalu menawarkan alternatif yang tetap mencapai tujuan, tanpa mengorbankan kompetisi," ujarnya.
Reza menambahkan, KPPU punya mandat luas: dari penegakan hukum, advokasi kebijakan, hingga mengawasi kemitraan UMKM. Ia menegaskan, kemampuan mengkaji regulasi ini menjadi semakin penting karena Indonesia kini sedang melangkah menuju keanggotaan OECD – klub negara-negara maju yang mensyaratkan praktik persaingan usaha yang sehat.
Sementara itu, Anggota KPPU Eugenia Mardanugraha mengajak peserta memahami lebih dalam tentang konsep monopoli. Lewat Competition Checklist, peserta dilatih untuk bertanya: apakah regulasi ini menciptakan monopoli? Adakah risiko dominasi pasar? Dan apakah semua itu memang dibutuhkan untuk kepentingan publik? "Monopoli hanya boleh terjadi jika memang demi efisiensi besar untuk masyarakat luas," tegas Eugenia.
Selama dua hari ke depan, peserta diajak aktif mengasah kemampuan analisis lewat simulasi kasus, diskusi kelompok, hingga berbagi pengalaman praktik terbaik dari berbagai negara anggota OECD.
Workshop ini diharapkan tak hanya menambah wawasan, tapi juga mengubah cara pandang para pembuat regulasi ke depan: bahwa kebijakan terbaik bukan hanya yang mencapai tujuan, melainkan juga yang membuka ruang bagi kompetisi sehat yang mendorong inovasi dan kesejahteraan.(red)
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di
Google News