Rabu, 17 September 2025

Wujudkan Tanam Padi Tiga Kali Setahun, Gubsu Minta Bantuan ke Presiden untuk Perbaikan Tanggul

Administrator - Selasa, 08 April 2025 00:14 WIB
Wujudkan Tanam Padi Tiga Kali Setahun, Gubsu Minta Bantuan ke Presiden untuk Perbaikan Tanggul
Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Muhammad Bobby Afif Nasution memohon bantuan kepada Presiden RI Prabowo Subianto agar tanggul-tanggul di Sumut diperbaiki. Sehingga, beberapa daerah penghasil padi di Sumut bisa menanam padi tiga kali dalam setahun.ist
SERDANGBEDAGAI – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Muhammad Bobby Afif Nasution memohon bantuan kepada Presiden RI Prabowo Subianto agar tanggul-tanggul di Sumut diperbaiki. Sehingga, beberapa daerah penghasil padi di Sumut bisa menanam padi tiga kali dalam setahun.

Baca Juga:

Beberapa tanggul yang ada di Sumut meluap saat musim penghujan, sehingga sering kali membanjiri lahan-lahan sawah masyarakat. Ini menjadi kendala utama petani yang seharusnya bisa menanam padi tiga kali dalam setahun, menjadi hanya dua kali dalam setahun.

"Kami laporkan kepada Pak Presiden di Serdangbedagai dengan luas lahan sawah 320 Ha masa tanam satu tahun bisa dua setengah kali Pak, belum bisa tiga kali, karena di sini banyak tanggul-tanggul di beberapa kabupaten kami kalau musim hujan airnya meluap, kami sangat berharap ini bisa diperbaiki," kata Bobby Nasution, yang mengikuti teleconference Panen Raya Padi Serentak di 14 Provinsi Sentra Utama Padi dari Paya Mabar, Serdangbedagai, Senin (7/4).

Bobby Nasution juga melaporkan, pada bulan April ini, ada 11.104 Ha lahan sawah yang akan di panen dan harga gabah termurah berada di angka Rp6.500 per Kg. Dari luas lahan sawah tersebut diperkirakan akan menghasilkan 56.630 ton gabah kering atau setara dengan 33.909 ton beras.

"Haga gabah di kita membuat petani-petani kita senang, di kami Rp6.500 (harga Bulog) itu harga paling terendah, kalau di luar Bulog bisa lebih mahal lagi harganya, kami sangat berterima kasih kepada Pak Presiden," kata Bobby Nasution.

Presiden RI Prabowo Subianto menilai hal ini merupakan awal yang bagus. Dia berharap kepada seluruh jajaran pemerintah untuk bekerja lebih giat lagi, sehingga bisa mencapai yang lebih baik.

"Saya anggap ini awal yang bagus, kita harus bisa capai yang lebih baik lagi," kata Prabowo, saat teleconference dari Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.

Prabowo juga menekankan pentingnya petani sebagai produsen bahan makanan untuk seluruh masyarakat. Karena itu, dia berupaya membuat kebijakan yang menguntungkan untuk petani Indonesia.

"Saudara-saudara adalah tulang punggung bangsa dan negara, petani produsen pangan, saya sudah berkali-kali menyampaikan tanpa pangan tidak akan ada negara, tidak akan ada NKRI," tegas Prabowo.

Menurut Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, salah satu kebijakan Prabowo yang revolusioner adalah kebijakan terkait pupuk. Prabowo mengeluarkan Inpres terkait kebijakan pupuk yang lebih sederhana, yang awalnya harus ditanda-tangani 12 mentri, 38 gubernur dan 500 bupati/walikota, saat ini Kementrian Pertanian bisa langsung ke pabrik-pabrik kemudian ke Gapoktan dan petani.

"Ini benar-benar revolusi pertanian, meningkatkan produksi kurang lebih 2,8 juta ton per tahun," kata Andi Amran.

Acara Panen Raya Serentak ini dihadiri Menko Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Komisi IV DPR RI, Kepala BPS RI Amalia Adiningar Widyasanti dan Direktur Utama Bulog Novi Helmy Prasetya. Hadir juga secara virtual 13 Gubernur, 195 Bupati/Walikota dan petani-petani sentra padi Indonesia. Hadir juga Wakil Gubernur Sumut Surya, Pangdam I/Bukit Barisan Mayjend TNI Rio Firdianto dan Bupati Serdangbedagai Darma Wijaya.rel

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Sumber
:
SHARE:
Tags
beritaTerkait
PLN Siap Bersinergi Wujudkan Listrik Merata di Sumatera Utara
Wujudkan Layanan Pembiayaan yang Lebih Cepat dan Mudah,  FIFGROUP Luncurkan FIFGO di GIIAS 2025
Wujudkan Masjid sebagai Pusat Kegiatan Keagamaan dan Sosial, Rico Waas Ajak DMI Bersinergi
Wujudkan Asta Cita Presiden RI dan Visi Misi Gubsu, Bapemperda DPRD Sumut Revisi Perda 8/2022
Wujudkan Swasembada Pangan, Negara Harus Hadir Untuk Petani
SMK Swasta Mandiri Mewujudkan Sekolah Pusat Keunggulan Melalui Model Teaching Factory
komentar
beritaTerbaru