
FIFGROUP dan Asa Menuju Tempat Kerja Lebih Manusiawi
Jakarta Di balik angka pembiayaan yang terus tumbuh dan jangkauan layananyang meluas ke pelosok negeri, FIFGROUP memegang satu prinsip yan
EkbisBaca Juga:Dalam menghadapi maraknya kasus korupsi yang semakin meresahkan rakyat Indonesia, seperti kasus besar Pertamina Patra Niaga yang merugikan negara hingga Rp 1000 triliun, Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) menggelar acara Liga Korupsi Indonesia dengan tema "Refleksi dan Efektivitas Penanganan Korupsi di Indonesia" pada Kamis, 6 Maret 2025, di Sekretariat PB PMII, Jalan Salemba Tengah, Jakarta Pusat.
- Prof Dr Saiful Akhyar Lubis MA Resmi Dilantik sebagai Rektor Univa Medan 2025–2029
- Kapolres Tapsel Pimpin Upacara Kenaikan Pangkat,AKBP Yasir Ahmadi : Tingkatkan Profesionalisme,Layani Masyarakat dengan Baik
- Ucok Rizal Nasution Terpilih sebagai Ketua Perdana JMSI Tabagsel 2025: Awal Baru bagi Pers Digital Dimulai
Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah narasumber, di antaranya Prof. Dr. Ganjar Razuni, Guru Besar Ilmu Politik Universitas Nasional (UNAS) Jakarta, dan Yudi Purnomo Harahap, mantan Penyidik KPK RI. Diskusi ini bertujuan untuk mengevaluasi langkah-langkah yang telah diambil dalam pemberantasan korupsi di Indonesia serta memberikan rekomendasi untuk penanggulangan yang lebih efektif.
Wahyu Dwi Tritanto, Ketua Bidang Politik dan Kajian Strategis PB PMII, mendesak aparat penegak hukum untuk serius menangani kasus-kasus korupsi demi mewujudkan cita-cita Presiden Prabowo Subianto dalam memberantas praktik korupsi.
Yudi Purnomo Harahap menyatakan bahwa korupsi di Indonesia lebih banyak disebabkan oleh sikap rakus pejabat yang sudah memiliki kekayaan pribadi yang melimpah, namun masih terlibat dalam praktik korupsi. Ia menambahkan, para koruptor lebih takut kehilangan kekayaan mereka daripada dihukum penjara.
Sementara itu, Prof. Ganjar Razuni mengusulkan agar Presiden Prabowo segera menerbitkan Dekrit Darurat Nasional Korupsi, mengingat lambatnya pembahasan RUU Perampasan Aset di DPR. Menurutnya, korupsi di Indonesia sudah mencapai tingkat darurat yang membutuhkan penanganan dengan langkah hukum yang lebih tegas. "Jika RUU Perampasan Aset tidak kunjung selesai, Presiden harus segera bertindak dengan Dekrit Presiden untuk menangani korupsi secara darurat," ujar Prof. Ganjar.
Di akhir acara, PB PMII mengumumkan akan memberikan ultimatum kepada Presiden RI untuk segera menuntaskan kasus-kasus korupsi dan memberikan hukuman yang setimpal untuk memberikan efek jera.rel
Jakarta Di balik angka pembiayaan yang terus tumbuh dan jangkauan layananyang meluas ke pelosok negeri, FIFGROUP memegang satu prinsip yan
EkbisTapsel sumut24.co Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, PT Agincourt Resources (PTAR), pengelola Tambang Emas Martabe,
kotaJakarta Sumut24.coDunia pers Indonesia kembali kehilangan salah satu tokoh terbaiknya. Wina Armada Sukardi, wartawan senior, advokat, seka
UmumKeterkaitan Bobby Nasution dan Topan Ginting dalam Pusaran Korupsi, KPK Dalami Peran "Lepat Sama Daun"
kotaPolda Sumut Amankan 1,2 Ton3.970 Tersangka Ditangkap
kotaPolda Sumut Amankan 290 Kg Sabu dari 2 Tersangka
kotaPemeriksaan Bobby Nasution Wajib Dilakukan KPK, Setelah OTT "Orang Kepercayaan" Topan Ginting
kotaSaut Situmorang Eks KPK Kasus Korupsi Kadis PUPR Sumut Mirip Korupsi Eks Wali Kota Medan
kotaDMDI Sumut Bahas Program Strategis Pendidikan, Ekonomi, dan Budaya
kotaMedan sumut24.co Polsek Medan Labuhan, Polres Belawan melalui Kanit Reskrim Iptu Hamzar membantah bahwa pihaknya ada melakukan pengkondisi
Hukum