Medan I Sumut24.co
Direktur Utama Bank Sumut Babay Parid Wazdi menegaskan," akan komit untuk memajukan UMKM di Sumatera Utara. Untuk itu harus ada tulisan seputar UMKM di Sumut, sehingga
UMKM.semakin bangkit. Kita targetkan UMKM terus bergerak maju di Sumut," ujar Direktur Utama Bank Sumut Babay Parid Wazdi saat memberikan sambutan di acara Buka Puasa Bersama manajemen v. PT Bank Sumut dengan media di Bros Cafe Polonia Medan Jumat (22/3/2024) malam.
"Sekarang ini ada kontrak dengan Info Bank, ada kontrak tulisan temtang UMKM. Bank Sumut ingin dorong UMKM bergerak maju di Sumut," ujar nya.
Sebelumnya, Direktur Bisnis dan Syariah Bank Sumut Syafrizalsyah jadi pembicara pada Seminar Peran Bank Sumut dalam Mendukung UMKM Sektor Pertanian dan Kuliner.
Syafrizalsyah mengatakan dukungan itu diwujudkan dengan pemberian akses pembiayaan bagi kedua sektor yang menjadi pendongkrak pertumbuhan ekonomi Sumut terutama saat pandemi Covid-19 kemarin.
Pertanian menjadi satu dari 5 (lima) lapangan usaha yang memperoleh akses pembiayaan dari bank umum maupun BPR, termasuk oleh Bank Sumut. Pertanian bahkan menduduki posisi ketiga dalam urutan penyaluran kredit lapangan usaha terbesar Bank Sumut lantaran berpengaruh terhadap kelangsungan hidup manusia.
Hingga Februari 2024, kata Syafrizalsyah, penyaluran kredit untuk lapangan usaha pertanian, perburuan, kehutanan dan perikanan oleh Bank Sumut mencapai Rp2,92 triliun, dengan debitur sebanyak 24.130 pelaku usaha.
Sementara untuk pelaku UMKM, baru sekitar 67,400 debitur dari 1,74 juta pelaku UMKM yang terjangkau oleh Bank Sumut (3,94%).
"Secara keseluruhan,Bank Sumuttelah mengambil peranan dalam penyaluran pembiayaan daerah di Sumatra Utara. Ke depan, proporsi pembiayaan kredit UMKM akan semakin kami tingkatkan sejalan dengan pemulihan ekonomi dan kebijakan pemerintah dalam pengembangan UMKM," kata Syafrizalsyah dalam agenda seminar berjudulBank Sumut Dukung Sektor UMKM Kuliner dan Pertaniansekaligus buka puasa bersama di Medan, Selasa (19/3/2024) malam.
Syafrizalsyah mengatakan, Bank Sumut tidak menutup mata atas sejumlah permasalahan yang kini membelit kedua sektor pendongkrak perekonomian Sumut itu, seperti permasalahan mahalnya biaya produksi (harga pupuk) yang menimpa petani atau perubahan perilaku konsumen produk UMKM.
Permasalahan itu, lanjutnya, dapat berdampak pada penurunan produktivitas kedua sektor dan berpotensi mengganggu pertumbuhan ekonomi Sumut.
Syafrizal pun mengatakan, Bank Sumut berupaya menyediakan pembiayaan yang disesuaikan dengan kebutuhan pelaku usaha sektor pertanian dan kuliner itu.
Dijelaskannya, Bank Sumut menggunakan strategi 4-P (Product, People, Process, dan Price) dalam keikutsertaannya membangun UMKM kuliner dan pertanian di Sumut. Dari sisiproduct(produk), Bank Sumut menyediakan produk kredit yang sesuai dengan pelaku usaha pertanian dan kuliner, seperti pembiayaan angsuran bayar panen dangraceperiod pokok.
Produk tersebut tentu juga diimbangi dengan biaya kredit serta suku bunga yang bersaing (price).
Bank Sumut, lanjut Syafrizalsyah, juga berkomitmen mempercepat alur proses(process)kredit dengan SLA (service level agreement) tiga hari kerja. Termasuk, menjalin kerja sama dengan instansi terkait di pemerintah daerah untuk pembuatan ekosistem kredit pertanian.
Sementara strategi people berkaitan dengan pengembangan soft skill petugas kredit Bank Sumut. Termasuk upgradingsoft skill account officerdi sektor pertanian, peternakan, perikanan, dan perkebunan. "Kami juga bekerja sama dengan kampus dengan menghadirkan KUR Goes to Campuss untuk mendorong anak-anak muda terlibat dalam dunia usaha maupun pertanian," ujar Syafrizalsyah.(red)
Baca Juga:
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di
Google News