ARO SUKA | SUMUT24.co
Karena keterbatasan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Solok membuat pemerintah kesulitan didalam merealisasikan kegiatan pembangunan secara menyeluruh ke masyarakat. Untuk itu Bupati Solok H. Epyardi Asda berupaya mengaet dana ke pusat dengan mendatangi beberapa Kementerian terkait.
Bupati Epyardi Asda mengungkapkan Bahwa, “tidak banyak daerah yang mampu berdiri sendiri dengan hanya mengandalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dalam mencapai pembangunan demi kesejahteraan masyarakatnya. Apalagi dalam kondisi pandemi Covid-19, semua ekonomi masyarakat mengalami kontraksi sangat luar biasa, sehingga hal tersebut berdampak buruk terhadap pembangunan di daerahâ€.
“Dalam masa pemulihan serta penanganan wabah corona, setiap daerah diharuskan melakukan ‘refocusing’ atau penempatan anggaran. Tidak hanya di tingkat Kabupaten, pada tingkat pusat pun dituntut untuk demikian,†jelasnya.
Disanalah peran seorang kepala daerah yang telaten dan harus memutar otak untuk selalu melakukan terobosan dalam menggaet dana dari pemerintahan pusat agar pembangunan di daerah dapat terlaksana sesuai kebutuhan masyarakat.
Kami bersama Wabup Jon F Pandu terus berupaya bersama Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk mendatangi beberapa kementerian di pemerintah pusat. Hal tersebut dilakukan untuk mengenjot pembangunan di Kabupaten Solok, baik pembangunan fisik maupun pembangunan non fisik, terutama pembangunan yang bersentuhan langsung untuk mewujudkan visi, “Mambangkik Batang Tarandam dan Menjadikan Kabupaten Solok menjadi Kabupaten terbaik di Sumatra Baratâ€.
“Dalam masa pemerintahan yang singkat, saya bersama kepala SKPD menyambangi sejumlah Kementerian guna memaksimalkan pembangunan, terutama kementerian yang bersentuhan langsung dengan pilar pembangunan yang saya terapkan di Kabupaten Solok,†ucapnya
Untuk menggaet dana tersebut Bupati Epyardi telah melakukan kunjungan ke Kementerian selama 3 hari kemaren. Kunjungan kerja tersebut untuk memaksimalkan pemanfaatan dana pembangunan dari pemerintah pusat melalui Kementerian terkait dengan program prioritas daerah. Hal itu dilakukan karena keterbatasan anggaran daerah dalam melaksanakan pembangunan secara menyeluruh di Kabupaten Solok.
APBD kita terbatas, jadi kita perlu mencari dana ke pusat. Saat ini Kabupaten Solok membutuhkan sebuah perpustakaan daerah yang representatif untuk menunjang serta menggenjot program daerah pada sektor pendidikan. Karena diketahui, sektor pendidikan di Kabupaten Solok mendapat peringkat terendah di Sumatera Barat,†tutupnya.(Yose)
Baca Juga:
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di
Google News