Selasa, 23 Desember 2025

Terkait Isu Murid SD Jilat WC, Wakil Bupati Langsung Turun Kelokasi

Administrator - Kamis, 15 Maret 2018 17:26 WIB
Terkait Isu Murid SD Jilat WC,  Wakil Bupati Langsung Turun Kelokasi

Serdang Bedagai-Sumut24

Baca Juga:

Terkait merebaknya pemberitaan seorang murid SD Negeri 104302 Cempedak Lobang Kecamatan Sei Rampah yang dihukum gurunya menjilat toilet (WC) beberapa waktu lalu, Wakil Bupati Serdang Bedagai (Sergai) Darma Wijaya didampingi Staf Ahli Bupati Surian Syahrizal, Purba Siregar dan Nasrul Azis Siregar, Kamis (15/3) siang langsung menyambangi sekolah tersebut.

Kedatangan orang nomor dua di Kabupaten Sergai ini disambut Kabid Pembinaan SD Disdik Sergai Jon Lukman, Korwil Kecamatan Sei Rampah R Sihombing, Plt Kepala SDN 104302 Cempedak Lobang L Hutauruk dan Kepala Desa Cempedak Lobang, Edi Muslih.

“Kedatangan kami kesini untuk mendengarkan langsung penjelasan dari pihak sekolah. Sebab, pemberitaan terkait murid yang dihukum menjilat WC ini sudah ramai diberitakan dimedia,”ujarnya.

Dalam pertemuan itu, Wabup Sergai mendengarkan kronoligis peristiwa pelajar yang sempat menjilat WC dari Plt Kepala SDN 104302 Cempedak Lobang L Hutauruk didampingi guru-guru SDN tersebut.

Menurut penjelasan dari pihak sekolah, peristiwa yang terjadi pada hari Jumat (9/3) lalu tersebut sudah dilakukan perdamaian.

“Sebenarnya, pihak sekolah sudah mendatangi orang tua M Bayu Pratama seorang murid yang mendapatkan hukuman menjilat WC tersebut. Dalam pertemuan itu, orang tua murid yakni Heriadi meminta untuk dipindahkan, dan permintaan itu langsung kita sampaikan ke Diknas karena cuma Diknas yang punya kewenangan itu,”kata L Hutauruk.

Dijelaskan Hutauruk, menurut keterangan dari murid kelas IV, peristiwa ini berawal saat guru bernama Revina Br Marpaung memberikan tugas keterampilan kepada murid kelas IV untuk membawa tanah gembur, namun dalam 2 kelompok yang diberikan tugas, satu kelompok tidak melaksakan tugas tersebut.

“Satu kelompok yang tidak melaksanakan tugas tersebut merupakan kelompok dari M Bayu Pratama dan temannya Herman dan Bram,”ungkap Plt Kasek.

Karena tidak melaksanakan tugas, lanjut Plt Kasek, ketiga murid tersebut kemudian diberikan hukuman oleh Revina Br Marpaung, namun hukuman tersebut tidak ditentukan. Hukuman itu yang menentukan adalah murid muridnya sendiri. Dalam hukuman itu Bram dan Herman memilih memasak nasi goreng, sedangkan Bayu lebih memilih menjilat WC.

“Setelah itu tanpa perintah guru Revina Marpaung yang sempat mengatakan apa berani menjilat WC, Bayu bersama beberapa temannya langsung masuk ke WC, sedangkan sang guru tetap mengajar di dalam ruang kelas,”jelasnya.

Setelah mendengar penjelasan dari pihak sekolah, Wakil Bupati Darma Wijaya mengatakan, meski kronlogisnya tidak seperti yang diberitakan, namun dalam kejadian itu diakui Wabup adalah bentuk kelalaian dari guru yang tidak melarang pelajarnya yang akan menjilat WC sebagai hukuman tidak membawa tugas sekolah.

“Seharusnya, pihak sekolah lebih fokus memantau anak didiknya bukan membiarkannya seperti itu,”kata Wakil Bupati sembari meminta persoalan ini jangan dipandang dari satu sisi saja.

Menurutnya, sebagai konsekwensinya akibat kelalailan itu, guru tersebut juga harus diproses oleh Diknas. Jadi kedepannya, para guru harus benar benar memperhatikan anak didiknya sehingga kejadian seperti ini tidak terulang lagi.

“Sebagai hukumannya, kita akan perintahkan Disdik Sergai untuk memindahkan guru tersebut ke Kecamatan lain,”ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut beberap wartawan sempat menemui Bayu bersama temannya Heri dan Bram di sekolah, saat ditanya Bram membenarkan bahwa saat guru Revina Br Marpaung mengatakan hukuman apa yang pantas, bahwa Bayu lah yang mengatakan menjilat WC, hal tersebut dibenarkan Bayu yang masih tampak enggan bicara.

Bahkan menurut keterangan temannya Bram yang saat itu mengaku mengikuti dan menyaksikan Bayu ke WC, dirinya saat itu hanya melihat Bayu menjilat bagian depan closet setelah itu sambil meludah dan bukan muntah-muntah.

Terpisah, Kadis Pendidkan Sergai Drs Joni Walker Manik ketika dikonfirmasi terkait hal ini melalui telepon selularnya mengatakan, pihak sudah memberikan saksi kepada oknum guru tersebut. Bahkan, pihak Diknas juga sudah memindahkan oknum guru tersebut ke Kecamatan lain.”Sudah kita tangani, dan oknum gurunya juga sudah kita pindahkan ke Kecamatan lain,”ungkap Joni.(Bdi)

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
beritaTerkait
Hampir Sebulan Pascabencana Banjir Bandang Tapanuli Raya, Pemprov Sumut Hanya Berani Umbar Janji 1.006 Rumah, Publik Minta Aksi Nyata
Kapolres Padangsidimpuan AKBP Dr. Wira Prayatna Pimpin Upacara Hari Ibu ke-97, Tekankan Kesetaraan dan Peran Perempuan
Jelang Nataru,AKBP Dr. Wira Prayatna Turun Langsung Periksa Pos Pengamanan Operasi Lilin Toba 2025 Padangsidimpuan
Simpan Sabu dalam Boneka, Warga Sihitang Dibekuk Satresnarkoba Polres Padangsidimpuan
Dinilai Transparan dan Akuntabel, KPU Padangsidimpuan Kembali Raih Penghargaan Informatif
Bertanding untuk Bersanding, PWI Madina Cari Pemimpin Baru, Ketua PWI Sumut: Menang Harus Merangkul
komentar
beritaTerbaru