Jumat, 26 Desember 2025

Ngaku Dianiaya, Desi Wanita Hamil 6 Bulan Kembali Alami Sakit Diperut 

Administrator - Kamis, 29 April 2021 12:25 WIB
Ngaku Dianiaya, Desi Wanita Hamil 6 Bulan Kembali Alami Sakit Diperut 
MEDAN | SUMUT24.co Pasca diduga mengaku dianiaya oleh oknum personil Polri dan Oknum Kapolsek di Polsek Percut Seituan Polrestabes Medan, Desi Natalia Br Sinulingga, kembali mengalami sakit akibat ulah oknum penyidik yang diduga mengabil HP miliknya secara paksa saat wanita dengan usia kehamilan nya 6 (enam) bulan ini datang memenuhi panggilan untuk dimintai keterangan atas laporan penganiayaan. Menurut, Novi Ibu kandung korban (Desi Br Sinulingga) kepada wartawan mengatakan, kedatangan korba ke penyidik Polrestabes Medan sebagai unsur memenuhi panggilan sesuai laporan penganiayaan yang diterimanya di Mapolsek Percut Seituan beberapa waktu yang lalu. “Belum lagi sembuh sakit yang dirasakan dibagian perut anak saya (Desi) setelah diduga dianiaya oleh oknum Polri dan Kapolsek di Polsek Percut Sei Tuan. Perut anak saya kembali mengalami sakit,” ucap Novi. Diceritakan Novi (Ibu kandung Desi) akibat ulah penyidik yang ingin mengambil HP dari tangan Deasy diduga secara paksa hingga terjadi kericuhan saat melakukan pemeriksaan oleh juper yang merasa keberatan menuding Deasu merekam saat di periksa. “Saat kami di periksa oleh juper, Desi memegang Hp, lalu dituding juper seolah Desi merekamnya. Kemudian Desi pun gak terima karena anak saya tidak ada merekam saat diperiksa juper. Lalu juper menarik HP yang dipegang Desi, tarik menarik pun terjadi sampai keributan sesaat,” ujar Novi pada wartawan, Rabu (28/4/2021). Lanjut diterangkan Novi, kericuhan pun akhirnya tidak terelakan dan pemeriksaan pun harus ditunda karena Novi dan Desu (pelapor) yang akaan kembali diperiksa pulang dikarenakan perut Desi terasa sakit. “Sebenarnya saya berharap pemeriksaan tetap harus berjalan demi keadilan terwujud. Tetapi mau bagaimana, perut anak saya (Desi) yang dalam kondisi hamil berusia 6 (enam) bulan merasa sakit dan anak saya tidak sanggup menahan rasa sakit perutnya diduga akibat keributan dan tarik menarik hp tersebut,” ucap Novi menceritakan yang dikatakan Desi kepadanya dengan raut wajah seorang ibu yang khawatir dan cemas akan keadaan anaknya yang sedang mengandung. Diharapkan Novi, agar pihak penyidik (juper) bersikap profesional dalam melakukan pemeriksaan. Selama tiga jam di ruangan juper, namun pemeriksaan belom rampung. “Kami sudah tiga jam diruangan juper, namun oknum juper yang melakukan pemeriksaan bertele-tele yang memeriksa kami sebentar-sebentar penyidiknya ke luar ruangan dan itu kerap terjadi saat kami dimintai keterangan terkait laporan anak saya melaporkan AKP Janpiter Napitupulu. Saya hanya menuntut keadilan dan proses laporan saya dipercepat,” pungkasnya. Saat dikonfirmasi awak media Waka Sat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Rafles dan Penyidik wawancara/interogasi  Polrestabes Medan Iptu Ardian Yunan melalui Whatsap belom direspon/balas hingga berita ini diyangkan ke meja redaksi. Lebih jauh dibeberkan Ibu Deasy (Novi Lumban Tobing kepada wartawan, pasca yang terjadi di Polsek Percut Sei Tuan beberapa hari yang lalu, anaknya kini kerap kali mengalami sakit di bagian perutnya. “Pagi setelah kejadian Desi mengadu bahwa perutnya sakit hingga ada keluar darah, saya sempat berdoa ya Allah jangan lah sempat anak saya melahirkan sebelum waktunya,” katanya dengan sedih sembari menjelaskan, bahwa saat itu juga, Desi dibawa  ke Rumah Sakit, menurut dokter pada bayi didalam kandungannya dibagian leher terlilit tali pusar. “Jadi dibilang dokter itu ke anak saya kalau bisa jangan terlalu capek kali kalau bisa jangan sampai terjadi lagi karena bisa di operasi jadinya, itu anak saya ngak ada ngomong ke dokter soal kejadian di Polsek itu,” ungkap Novi. Terkait dilaporkan nya Kapolsek Percut Seituan, AKP Janpiter Napitupulu ke Polrestabes Medan, ia mengatakan apakah itu cukup bukti. Desi yang ditemui wartawan dikediaman nya Jalan Baru Lingkungan IV Bhayangkara 1 Kelurahan Indra Kasih Kecamatan Medan Tembung mengatakan bahwa dugaan penganiayaan yang dialaminya sudah dilaporkan ke Polrestabes Medan. “Saya laporkan ke Polrestabes adalah Janpiter Napitupulu dengan anak buahnya atas laporan penganiayaan seperti yang tertuang dalam laporan polisi nomor : LP / B / 818 / K / IV / 2021 / SPKT/ POLRESTABES MEDAN/POLDA SUMATERA UTARA,” katanya.(red)

Baca Juga:
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
beritaTerkait
YBM PLN UIP Sumbagut Salurkan Bantuan bagi Korban Banjir di Kota Langsa
PLN Hadir Beri Solusi Kelistrikan melalui Bantuan Genset untuk BPDAS Aceh
Pemkab Asahan Serahkan Petikan Keputusan Pengangkatan 2.514 PPPK Paruh Waktu
Bupati Asahan Serahkan Bantuan Alsintan untuk Dukung Percepatan Swasembada Pangan
Liburan Sekolah Makin Asik, Kolam Renang BUMD Deli Serdang Gandeng Wak Udin, Bintang Iklan Kocak Beri Promo Spesial
Polda Sumut Pastikan Ibadah Natal Berjalan Aman, Ribuan Jemaat Gereja di Medan Dijaga Ketat
komentar
beritaTerbaru